Bocah Kleptomania Asal Nunukan Bikin Balai Rehabilitasi Menyerah, Terus Berulah, Kisah Pilu Terkuak

Diberi narkoba campur susu sejak usia 2 bulan membuat kenakalan B tak teratasi.

(Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)
B (8) anak kleptomania saat didampingi petugae Dinsos Nunukan untuk dikirim ke Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019 (Dinsos) 

TRIBUNMATARAM.COM - Diberi narkoba campur susu sejak usia 2 bulan membuat kenakalan B tak teratasi.

Bocah 8 tahun itu sama sekali tak memiliki rasa takut meski ketahuan melakukan kesalahan.

Bahkan, ia terus melancarkan aksinya hingga membuat balai rehabilitasi menyerah.

Anak asal Nunukan itu tercatat melakukan aksi pencurian hingga 23 kali, dengan hasil curian jutaan rupiah.

Baca juga: POPULER Aksi Pencurian Motor Digagalkan Polisi saat Razia, Pelaku Langsung Ditendang saat Coba Kabur

Baca juga: Detik-detik Pencuri Motor Ditendang Polisi NTB saat Terobos Razia, Beraksi saat Pemilik Buang Air

Anak yang diduga kleptomania itu berinisial B.

Saking nakalnya anak itu, balai rehabilitasi pun menyerah dalam menanganinya. Rupanya, ada kisah memilukan di balik sikap B yang disebut nakal di luar nalar.

Dikembalikan oleh rehabilitasi

Karena masih berusia 8 tahun, B mendapatkan perlakuan berbeda oleh pihak berwajib.

Pemerintah Kabupaten Nunukan berusaha merehabilitasi B agar sikapnya bisa berubah menjadi lebih baik.

Akhir Desember 2019, Pemkab Nunukan melalui Dinsos mengirimnya ke Balai Rehabilitasi Sosial di Bambu Apus Jakarta.

Akan tetapi, rehabilitasi baru 6 bulan berjalan, pihak balai memulangkannya karena kenakalan B yang dianggap sudah di luar nalar.

Padahal, biasanya 6 bulan adalah waktu yang cukup untuk menangani seseorang.

Sekretaris Dinas Sosial Yaksi Belaning Pratiwi mengatakan, B selama direhabilitasi memang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.

Bahkan di balai rehabilitasi, B malah sempat mencuri sepeda.

"Di Bambu Apus dia malah mencuri sepeda orang, uang pembinanya dia curi dan dia belikan rokok, lalu dibagi-bagi ke teman-teman di sana dan banyak kenakalan lain. Anak-anak nakal yang tadinya sudah mau sembuh di sana kembali berulah dengan adanya B, itulah kemudian dipulangkan," ujar Yaksi, Kamis (19/11/2020).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved