Virus Corona
Sepekan Karantina Mandiri, Dokter Sardjono Meninggal karena Covid-19, Istrinya Menyusul di Hari Sama
Terjadi lagi, kali ini seorang dokter di Pamekasan bernama dokter Sardjono meninggal dunia karena Covid-19 pada Rabu (2/12/2020) dini hari.
Sebab, saat itu bupati perlu beristirahat.
Positif Covid-19, kondisi stabil ketika masuk RS

Bupati Situbondo ternyata telah menjalani tes swab.
Ia dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (24/11/2020).
Lantaran padatnya kegiatan, belum dapat dipastikan di mana bupati terpapar.
Sedangkan berdasarkan hasil tes swab, istri Bupati Dadang, Umi Kulsum dinyatakan negatif.
"Hasil tes usap Ibu Umi negatif," kata Akhmad Yulianto.
Bupati pun langsung diisolasi di RSD dr Abdoer Rahem dengan kondisi awal stabil.

Tracing, 28 pegawai pemkab jalani tes swab
Menyusul temuan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo melakukan tracing pada orang yang berkontak dengan bupati.
Hasilnya, ada 28 orang pegawai Pemkab Situbondo yang harus melakukan tes swab.
Mereka terdiri dari pejabat serta staf di sekretariat pemkab.
Ada pula sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan Sekda Pemkab Situbondo.
"Beberapa kepala OPD juga menjalani tes usap," kata dia.
Selain itu, sebanyak sembilan orang yang tinggal di lingkungan Pendopo Bupati Situbondo juga menjalani tes swab untuk memastikan kondisi mereka.
Dirawat 3 hari dan meninggal dunia

Mulanya, Bupati Situbondo masuk ke RSD dr Abdoer Rahem Situbondo dalam kondisi stabil dan tanpa gejala.
Namun kondisinya kemudian naik turun. Selain itu, Bupati Dadang juga memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Bahkan, rumah sakit sempat memasang ventilator.
Tiga hari setelah dirawat, Dadang akhirnya berpulang.
Ia dinyatakan meninggal dunia di RSD dr Abdoer Rahim pada Kamis (26/11/2020).
Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaiffulah menyebut, berdasarkan keterangan dokter, virus corona yang menyerang Bupati Dadang masuk kategori ganas.
"Menurut analisa dokter, virusnya ganas," kata dia.
Bupati pun dimakamkan pada hari itu juga.
Usai meninggalnya bupati, Pemprov Jawa Timur yang telah menerima laporan akan menunjuk Plh Bupati untuk mengisi kekosongan jabatan.

Pemimpin berhati lembut
Di mata Syaifullah, Bupati Dadang dikenal sebagai pemimpin yang berhati lembut, praktis, sabar serta demokratis.
Syaifullah mengaku, Dadang tak pernah mengambil keputusan menggunakan kekuatan dan kekuasaannya.
"Kalau menegur bawahan, marah gitu. Dia tanya, aku barusan ngomongnya kasar apa tidak," kata dia.
Dadang juga dikenal tak segan meminta maaf kepada bawahannya.
Sedangkan di mata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dadang dikenal sebagai sosok pekerja keras, berintegritas serta bertanggung jawab.
Khofifah bahkan sempat mengunggah foto Dadang di akun Instagram pribadinya pada Kamis (26/11/2020).
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
Telah berpulang ke rahmatullah Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, di RSUD dr Abdoer Rahem, Situbondo usai menjalani perawatan medis akibat terpapar Covid-19, Kamis (26/11). Almarhum adalah sosok pekerja keras, penuh integritas dan bertanggung jawab.
Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur saya mengucapkan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum husnul khotimah, seluruh amal ibadah diterima Allah SWT, diberi kelapangan kubur, dan dimasukkan kedalam surga. Pun, keluarga yang ditinggalkan diberikan kelapangan dan ketabahan hati dalam menerima cobaan ini. Al-Fatihah," demikian tulis Khofifah.
(Kompas.com / Kontibutor Pamekasan, Taufiqurrahman/Achmad Faizal, Bagus Supriadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Dokter Sardjono dan Istrinya, Meninggal Bergiliran karena Covid-19 di Hari yang Sama"
dan judul "Sederet Fakta Bupati Situbondo Meninggal karena Covid-19, Disebut Terserang Virus yang Tergolong Ganas".
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Seminggu Karantina Mandiri, Dokter Sardjono Meninggal karena Covid-19, Istri Menyusul di Hari Sama