Di Balik Tewasnya Pensiunan Guru saat Suami Jumatan, Mulut Disumpal Plastik, Mukena Bebercak Darah
Mukena Nurhayati pun dipenuhi bercak darah yang diduga merupakan darah miliknya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Syarbini (67) tak menyangka akan menemukan istrinya Nurhayati (62) dalam kondisi mengenaskan di ruang tengah rumahnya.
Mayat pensiunan guru itu ditemukan sang suami dalam kondisi masih memakai mukena.
Mukena Nurhayati pun dipenuhi bercak darah yang diduga merupakan darah miliknya.
Baca juga: POPULER Fakta Kerangka Pensiunan Guru Duduk di Kursi Kayu, Sempat Usir Suami, Tak Tercium Bau
Baca juga: Pensiunan Guru Ditemukan Jadi Kerangka di Kursi Kayu Rumahnya, Tak Bisa Dikontak Sejak 7 Bulan Lalu
Mirisnya, ia ditemukan dalam kondisi mulut disumpal plastik.

Insiden ini terjadi tatkala Syarbini meninggalkan istrinya di rumah untuk menunaikan salat Jumat pada (25/12/2020) lalu.
Tak ada firasat apa pun yang dirasakan oleh Syarbini.
Ia hanya mengingat pesan terakhirnya untuk sang istri.
Dikutip TribunMataram.com dari Serambinews.com, Nurhayati terlihat sehat dan dalam kondisi baik sampai suaminya berangkat salat Jumat.
Ia ditinggal seorang diri di rumahnya di Kompleks Perumahan Guru, Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.
Syarbini lantas pamit untuk menunaikan salat Jumat menggunkan mobil pribadinya.
Pesan yang ia beri untuk sang istri yakni 'jangan lupa mengunci pintu rumah'
Tanpa ada firasat buruk apapun, Syarbini lantas pergi beribadah ke sebuah masjid.
Melihat Pintu Terbuka
Sekira pukul 13:30 WIB, Syarbini baru saja pulang melihat kondisi pintu rumah sudah terbuka.
Masuk ke dalam rumah, Syarbini lantas melihat sang istri masih mengenakan mukena putih dilantai di ruang tengah rumah.
Saat itu, Nurhayati posisi telungkup dengan mulut tersumpal plastik dan mengeluarkan busa.
Kaget bukan main melihat istri tak bernyawa, Syarbini langsung menghubungi anak-anaknya.
"Suami korban langsung menghubungi anak-anaknya," kata Kasat Reskrim AKP M Ryan Citra Yudha SIK.
Tak hanya melihat Nurhayati dalam keadaan mengenaskan, Syarbini sadar kondisi kamarnya berantakan.
Barang berharga serta uang Rp 9.950.000 hilang tak tahu kemana.
Diduga, uang tersebut digondol pelaku yang tega membunuh Nurhayati.
Peristiwa mengenaskan ini terjadi diduga saat Syarbini dan warga lainnya sedang melaksanakan salat Jumat.
Pasalnya saat pamit salat, Syarbini yakin sang istri masih dalam keadaan baik-baik saja.
Pelaku pembunuhan Nurhayati masih berusaha diungkap polisi.
Dalam kasus ini, petugas harus bekerja keras karena tak ada saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
"Tak ada tetangga yang mendengar teriakan korban," ucap AKP Ryan.
Masih Diselidiki
Polisi sedang bekerja keras menyelidiki peristiwa nahas yang menimpa pensiunan guru tersebut.
Saat ini, polisi sedang mendalami keterangan saksi-saksi, baik dari pihak keluarga, maupun informasi dari saksi lainnya yang mungkin berada di lokasi.
Demikian diungkapkan Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Ryan Citra Yudha SIK.
Menurutnya, sejauh ini siapa pelaku perampokan dan pembunuhan yang tega menghabisi nyawa Nurhayati belum mengerucut.
"Kami tengah berusaha keras mengungkapnya. Kami optimis, Insya Allah kasus ini akan menunjukkan titik terang,"
"Kami mohon doanya dari semua masyarakat," kata AKP Ryan.
Ia pun mengatakan sekecil apapun informasi yang diterima petugas akan ditelaah dan diselidiki kebenarannya.
Harapannya, dari berbagai informasi yang diterima dapat mengarah ke pelaku perampokan dan pembunuhan tersebut.
Nurhayati ditemukan tewas dengan mulut disumpal plastik.
Kemungkinan, hal itu dilakukan agar korban tak berteriak.
Pihak kepolisian menemukan ada bercak darah di mukena putih yang dikenakan Nurhayati.
Besar dugaan korban sempat mengalami kekerasan sebelum dihabisi oleh tersangka yang belum teridentifikasi itu.
Nurhayati dikebumikan hari itu juga di pemakaman umum Gampong Lhong Cut, Kecamatan Banda Raya Banda Aceh, setelah divisum di RSUD Meuraxa.
Kasus Lain, Pensiunan Guru Ditemukan Sudah Jadi Kerangka
Pensiunan guru ditemukan sudah jadi kerangka di kursi kayu rumahnya, diduga meninggal 7 bulan lalu.
Seorang wanita pensiunan guru ditemukan sudah jadi kerangka berbalut debu tebal di kursi kayu rumahnya yang terkunci.
Tak pelak, warga Kelurahan Sumber Taman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ini heboh karena penemuan mayat W (61), Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: 7 Tahun Dibunuh, Tangis Pilu Anak Bos Meubel saat Kerangka Ayah Ditemukan, Sering Datang di Mimpi
Baca juga: Sempat Sulit Diidentifikasi, Ini Identitas dan Perkiraan Waktu Kematian Kerangka yang Duduk di Sofa
Mayat W ditemukan dalam kondisi duduk di sebuah kursi kayu di lantai dua rumahnya. Mayat itu sudah kering tinggal tulang, tapi tidak menimbulkan bau.
Lurah Sumber Daman Yudo Pratomo mengatakan, perempuan 61 tahun itu tinggal sendirian di rumahnya.
W merupakan pensiunan guru sekolah dasar (SD) dan diduga memiliki gangguan mental.
"Berdasarkan info yang saya terima, dia tidak memiliki anak namun memiliki suami yang tinggal di luar kota. Saat suaminya datang ke rumah beberapa bulan lalu, suaminya diusir oleh W," kata Yudo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/11/2020).
Sebulan lalu, kerabat W juga datang berkunjung dan mendapati rumah dalam keadaan terkunci.
Kerabatnya mencoba menghubungi W tetapi tak bisa karena melihat rumah dalam keadaan kosong.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing.
Para kerabat kembali mengunjungi W pada Sabtu (21/11/2020). Tetapi, pintu tetap terkunci dan W tak juga muncul.
Pihak keluarga mulai curiga dan meminta izin kepada tetangga juga perangkat rukun tetangga (RT) untuk mendobrak pintu rumah W.
Babinsa TNI dan warga lalu mendobrak pintu di lantai dua karena pintu utama di lantai dasar sulit dibuka.
Saat masuk ke dalam rumah, W ditemukan meninggal dalam posisi duduk di sebuah kursi kayu.
Mayat itu berbalut daster yang sudah lapuk.
Terlihat debu tebal menutupi mayat tersebut.
Kerabat dan warga tak menyentuh mayat itu. Mereka memanggil polisi dan tim medis dari RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo.
Meninggal lima sampai tujuh bulan lalu
Yudo memperkirakan, W telah meninggal di rumahnya sekitar lima hingga tujuh bulan lalu.
Sebab, keluarga mengaku tak bisa menghubungi W saat awal pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
Selain itu, pihak RT mengaku tak bertemu dengan W saat melakukan pendataan penerima bantuan sosial pada Mei 2020.
Saat itu, kata Yudo, tetangga telah curiga dan ingin mendobrak rumah W untuk mencari tahu keberadaannya.
Namun, niat itu urung dilakukan karena W tak memiliki kerabat yang bisa dihubungi di sekitar lingkungan itu.
"Perkiraan saya sudah meninggal lima bulan. Anehnya warga sekitar termasuk PKL depan rumahnya mengaku tidak mencium bau aneh selama ini," terang Yudo.
Menurut Yudo, jenazah W dibawa ke RSUD Moh Saleh Probolinggo.
Setelah itu, kerabat dan suami W datang ke rumah tersebut setelah mendapat kabar duka itu.
Mereka menyatakan mayat itu tak perlu diautopsi. Sehingga, jenazah W dimakamkan di tempat pemakaman umum Sumber Taman Indah.
Berdasarkan kejadian itu, Yudo meminta masyarakat lebih peduli dengan tetangga sekitar. Ia meminta masyarakat mencari tahu keberadaan tetangga yang telah lama tak terlihat. (TribunMataram/ Salma) (Kompas.com/Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Menguak Dalang di Balik Tewasnya Pensiunan Guru yang Mulutnya Disumpal Plastik, Darah di Mukena