Diary Lina 14 Tahun Silam Ditemukan, Rizky Febian Menyesal Baca Isinya Ketahuan Sayang pada Pria Ini
Dia tak menyangka jika buku harian tersebut banyak mencurahkan perasaan hati Lina yang selama ini jarang diungkapkannya.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Delta Lidina
"Oh suamiku, betapa sayangnya kami padamu. Engkau pahlawan bagi kami bertiga. Berkatmu, kami, istri dan anak-anak berasa mendapatkan anugerah yang sangat besar sekali," bunyi buku harian mendiang Lina.
Merasa Menyesal
Pemilik nama lengkap Rizky Febian Andriansyah Sutisna itu mengaku menyesal baru menemukan buku harian mendiang Lina selepas kepergiannya.
Karena dari buku harian tersebut, Rizky Febian mengetahui isi hati sang ibu yang sebenarnya. Sedangkan, kini Lina Jubaedah telah tiada.
"Kalau dibilang ada penyesalan, pasti amat sangat menjadi penyesalan karena kenapa baru bisa mengetahui isi hati seorang ibu, ketika sosok seorang ibu itu tidak ada," ungkap Rizky Febian.
Bercerita lebih lanjut, Rizky Febian pun membagikan isi curhatan Lina.
Dalam buku harian yang ditulis tanggal 26 Januari itu, Lina tampak mendoakan kedua anaknya, Rizky Febian dan Putri Delina.
Buku harian tersebut ditulis Lina sekitar tahun 2006.
"Nak, Mamah selalu mendoakan kalian. Semoga menjadi anak yang soleh solehah, cerdas, pintar, berbudi pekerti yang luhur, rendah hati, penuh kasih sayang, berbakti pada Alloh SWT, orangtua, agama dan negara, Amin," tulis Lina dalam buku harian.
Mengenang kembali sosok Lina, Rizky Febian tampak pilu.
Dengan tatapan sedih, Rizky Febian membacakan beberapa tulisan Lina di buku harian tersebut.
Di antara tulisannya, Lina sempat mencurahkan isi hatinya soal keluarga yang ia sayangi.
Rizky Febian juga menyebut, tulisan Lina di buku harian tersebut menunjukkan rasa cintanya kepada Sule, sang suami kala itu.
"Ternyata di buku ini memperlihatkan bahwa, betapa sayangnya Mama dengan keluarga ini. Begitu cintanya kepada suami yang tercinta," kata Rizky Febian dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (22/12/2020).
Tak bisa lagi bertemu Lina, Rizky Febian kini hanya bisa membaca tulisan sang ibu.