Pria Iseng Input 'NIK' Jokowi Ternyata Tak Masuk Penerima Vaksin Pertama, Jubir : Diinfokan Nanti
Jubir vaksin pun ikut angkat bicara terkait kapan Jokowi akan disuntik, dan benarkah bakal jadi yang pertama?
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah twit viral di Twitter menunjukkan aksi seorang pria yang iseng menginput 'NIK' Presiden Jokowi melalui laman untuk mengecek daftar penerima vaksin.
Seperti diketahu, Jokowi sempat mengajukan dirinya sebagai orang pertama yang akan disuntik vaksin.
Namun, pria bernama Muhammad Mustadi dalam akunnya @mathdroid itu justru tak mendapati nama Jokowi.
Tak pelak, unggahannya pun diserbu oleh warganet lainnya.
Mengetahui postingannya viral, Muhammad Mustadi pun memberikan klarifikasi.
Jubir vaksin pun ikut angkat bicara terkait kapan Jokowi akan disuntik, dan benarkah bakal jadi yang pertama?
Dikutip TribunMataram.com dari postingan Muhammad Mustadi tertanggal 1 Januari 2020 lalu, ia tampak mengambil 'NIK' Jokowi dari pencarian di Google.
Baca juga: Apakah Kamu Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Januari Ini? Segera Input NIK di pedulilindungi.id
Baca juga: Kasus Harian Capai 700 Ribu, Vaksinasi Covid Dimulai Tengah Januari, Cek Status di pedulilindungi.id
Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Pengunggah menjelaskan bahwa dia hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.
Dia memastikan tidak ada data yang terbobol. Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:
"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:
1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “ Jokowi NIK”
2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.
3. Gak ada data yang bobol, literally cuma
cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.
4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?
Thanks for the attention, yang mau ngobrol lanjut bisa di channel #vax"
Utas itu telah disukai lebih dari 6.800 kali dan dibagikan lebih dari 1.600 kali.
Warganet lewat kolom komentar bertanya-tanya apakah tidak adanya data presiden artinya dia tidak jadi orang pertama yang divaksin seperti diberitakan sebelumnya.
Jubir Vaksin Tak Bisa Pastikan
Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tramidzi menjelaskan terkait kepastian waktu vaksinasi Presiden Joko Widodo belum diputuskan.
Menurut Nadia saat ini pihaknya masih melakukan persiapan untuk vaksinasi tenaga kesehatan nakes yang akan jadi sasaran awal.
"Kalau pak presiden akan diinfokan kemudian ya," katanya pada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).
Selain itu, ada juga beberapa hal yang perlu dipastikan dahulu seperti izin dari BPOM untuk keamanan vaksin.
"Terkait rencana ini dan sesuai pernyataan bapak presiden bahwa beliau akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama, tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini dan langkah-langkah berikutnya mungkin akan kami sampaikan lain waktu," ujarnya.
Belum Tentu yang Pertama
Nadia enggan memastikan presiden Joko Widodo masuk gelombang pertama bersama nakes atau tidak.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, 18 Desember 2020, presiden menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama yang divaksin.
Hal tersebut disampaikannya saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK) di Istana Kepresidenan, Bogor, 18 Desember 2020.
"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Jokowi.

Cek Apakah Kamu Penerima Pertama
Bagi warga Indonesia yang berhak menerima vaksin Covid-19 dapat mengecek keikutsertaannya dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan / NIK.
Ada dua cara untuk mengecek statusmu dalam daftar penerima, melalui web atau pun SMS.
Berikut ini cara cek nama penerima vaksin Covid-19 gratis dari pemerintah.
Untuk melihat nama calon penerima vaksin Covid-19 dilakukan dengan memasukkan NIK melalui website pedulilindungi.id/cek-nik.
Selain itu, calon penerima vaksin Covid-19 bisa juga dicek melalui SMS.
Nantinya, calon penerima vaksin Covid-19 ini tidak perlu mengeluarkan biaya.
Vaksin gratis ini juga tidak memiliki persyaratan, termasuk tidak perlu memiliki keanggotaan BPJS.
Baca juga: Kasus Harian Capai 700 Ribu, Vaksinasi Covid Dimulai Tengah Januari, Cek Status di pedulilindungi.id
Baca juga: Jokowi Siap Jadi yang Pertama, Ini Urutan Penerima Vaksin Covid-19 yang Diprioritaskan
Seperti yang diketahui, saat ini sejumlah daerah di Indonesia masih terjadi penyebaran Covid-19.
Oleh karenanya, pemerintah berupaya membenahi sistem kesehatan untuk masyarakat dengan memberikan vaksin Covid-19 secara gratis.
Lantas bagaimana cara mengecek apakah termasuk calon penerima vaksin Covid-19 gratis?
Masyarakat dapat mengeceknya melalui website resmi PeduliLindungi.
- Kunjungi laman pedulilindungi.id/cek-nik.
- Masukkan NIK dan kode captcha yang tertera di bagian kiri kolom input.
- Kemudian, ketuk tombol 'Selanjutnya'
- Nantinya, Anda dapat melihat pemberitahuan apakah NIK yang Anda masukkan termasuk calon penerima vaksin Covid-19 atau belum.
Berikut pemberitahuan jika Anda belum termasuk calon penerima vaksin Covid-19 gratis:
Mohon maaf, Anda dengan NIK **************** Saat ini BELUM termasuk calon penerima vaksinasi COVID-19 GRATIS pada periode ini.
Kemudian, di bagian bawah juga tertulis:
Khusus Anda NAKES (Tenaga Kesehatan).
Bagi Anda NAKES yang belum termasuk pada periode ini, harap melengkapi data: NAMA, NIK, ALAMAT, NO HP, TIPE NAKES dan dilengkapi dengan SURAT KETERANGAN dari Kepala FASYANKES yang menerangkan Anda adalah NAKES dari FASYANKES terkait. Data tersebut dapat dikirimkan melalui email: vaksin@pedulilindungi.id.

Jika nama Anda belum tercantum sebagai calon penerima vaksin, artinya Anda belum termasuk dalam kelompok pertema penerima vaksin.
Cek Melalui SMS Pemberitahuan
Selain dapat dicek pada laman PeduliLindungi, calon penerima vaksin Covid-19 akan menerima SMS dari Kementerian Kesehatan.
Pengiriman SMS ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK/01.07/Menkes/12757/2020 tentang Penetapan Sasaran Peaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Nadia Tarmizi, mengatakan, pengiriman SMS akan dimulai tanggal 31 Desember 2020, yang akan dikirimkan oleh "Kemenkes" atau "Kominfo" atau "Vaksin Covid-19" atau "PEDULI COVID".
Bagi masyarakat yang menerima SMS ini dipastikan masuk prioritas pertama vaksinasi virus corona.
Mereka adalah kelompok masyarakat usia 18-59 tahun yang diutamakan dari tenaga kesehatan.
Setelah mendapatkan SMS, mereka akan diarahkan melakukan registrasi ulang secara elektrinik melalui aplikasi PeduliLindungi atau situs pedulilindungi.id.
Calon penerima vaksin Covid-19 juga bisa melakukan panggilan ke *119# untuk melakukan registrasi ulang.
Sebagaimana dilansir Kompas.com dari Kompas TV, selain tenaga kesehatan, pemerintah juga akan meprioritaskan vaksin kepada TNI, POLRI, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya.
Setelah itu, vaksin akan diberikan kepada tokoh masyarakat/agama, pelaku perekonomian strategis, perangkat daerah kecamatan, perangkat desa, dan perangkat RT/RW.
Prioritas vaksin Covid-19 berikutnya akan diberikan kepada guru/tenaga pendidik dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, atau setingkat/sederajat, dan perguruan tinggi, aparatur kementerian/lembaga, aparatur organisasi perangkat Pemda, dan anggota legislatif.
Selanjutnya, masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, ekonomi dan masyarakat pelaku perekonomian lainnya akan menjadi prioritas vaksin berikutnya. (TribunMataram.com/ Salma) (Tribunnews.com/ Yurika)
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul ISENG Pria Input 'NIK' Jokowi Ternyata Tak Masuk Penerima Vaksin Pertama, Jubir Tak Bisa Pastikan