Virus Corona

Geger Pesan WhatsApp tentang Kandungan Vaksin Sinovac dari Kera Hijau, Benarkah Tidak Halal?

Dalam beberapa grup whatsApp dan internet beredar berita yang cukup heboh perihal kandungan vaksin Covid-19 Sinovac yang tercantum dalam kemasan.

(Ahmad Utomo via WhatsApp)
Kandungan yang tertera dalam kemasan Vaksin Covid-19 Sinovac. 

"Jadi galur sel yang berasal dari 1 kera, green monkey, walaupun sebenarnya dia tidak hijau," kata Ahmad.

Bentuk selnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar sel Vero yang berasal dari ginjal monyet hijau. Sinovac memproduksi vaksin dengan cara menumbuhkan virus di sel Vero.

Gambar sel Vero yang berasal dari ginjal monyet hijau. Sinovac memproduksi vaksin dengan cara menumbuhkan virus di sel Vero.(Tangkapan layar YouTube/Pak Ahmad)

"Ini adalah bentuk sel Vero yang berasal dari ginjalnya si monyet."

Garis keturunan 'Vero' diisolasi dari sel epitel ginjal yang diekstraksi dari monyet hijau Afrika (Chlorocebus sp.; sebelumnya disebut Cercopithecus aethiops).

Silsilah tersebut dikembangkan pada 27 Maret 1962, oleh Yasumura dan Kawakita di Universitas Chiba di Chiba, Jepang.

Garis sel asli diberi nama "Vero" yang merupakan singkatan dari verda reno yang dalam bahasa Esperanto berarti "ginjal hijau", ini merujuk pada ginjalnya kera hijau.

Sedangkan vero sendiri berarti "kebenaran" dalam bahasa Esperanto.

"Sel ini sangat berguna untuk kepentingan vaksin karena mudah sekali infeksi," jelas Ahmad.

Selanjutnya setelah selnya tumbuh, partikel-partikel virus yang jumlahnya jutaan akan diinaktivasi dengan propiolactone. Tujuannya agar genom dari virus rusak sehingga saat virus menginfeksi, dia tidak akan dapat berkembang biak.

Setelah itu akan terjadi apa yang disebut filtrasi bertingkat.

"Ahli fiqih mengatakan sudah ada delusi. Jadi nanti dari produk vaksin finalnya, tidak ada lagi barang-barang yang perlu dikhawatirkan," papar Ahmad.

Dia menjelaskan, ketika virus sudah difiltrasi, tidak ada lagi komponen seperti sel kera, sesuatu yang mengandung babi, dan sebagainya.

"Dan tidak mungkin BPOM akan memberikan izin digunakan untuk vaksinasi, tanpa diuji keamanannya," tutupnya.

Berikut tayangan lengkap penjelasan Ahmad Utomo:

(Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Kandungan dalam Kemasan Vaksin Sinovac, Benarkah Tidak Halal?"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul VIRAL Pesan WhatsApp tentang Vaksin Sinovac Tidak Halal karena dari Kera Hijau, Ahli Klarifikasi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved