Kemensos Tanggapi Pro Kontra Risma Blusukan di Jakarta, Jawab Tudingan Settingan Pilgub

Turunnya Risma ke jalanan Kota Jakarta untuk mengurusi para tunawisma nyatanya tak mendapat respon positif.

kolase tribunnewsmaker
Mensos Tri Rismaharini 

TRIBUNMATARAM.COM - Pro kontra blusukan Mensos Risma di Jakarta, Kementerian Sosial akhirnya angkat bicara tentang alasannya.

Turunnya Risma ke jalanan Kota Jakarta untuk mengurusi para tunawisma nyatanya tak mendapat respon positif.

Banyak yang menilai aksi Risma ini tak tepat sasaran mengingat posisinya sebagai Menteri Sosial.

Dua hari terakhir, publik pun mengomentari blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menemui tunawisma di sekitar Jalan Sudirman - Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal ini, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Tri Rismaharini dalam prosesi pelantikan menteri, Rabu (23/12/2020).
Tri Rismaharini dalam prosesi pelantikan menteri, Rabu (23/12/2020). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Blusukan Mensos Risma Tuai Polemik, Kini Warga Kolong Jembatan yang Direlokasinya Meninggal

Baca juga: Blusukan Mensos Risma Malah Dinyinyiri Ketua Komisi A DPRD Jakarta : Jangan Lebay, Norak

Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.

Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.

"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.

Di media sosial, aksi blusukan Risma menuai polemik karena muncul dugaan adanya pengaturan atau setting sebelum dilakukan.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membagi-bagikan buku kepada sejumlah anak-anak usai melayat di rumah petugas KPPS Sunaryo yang meninggal karena kelelahan di Kelurahan Kapas Madya Barat, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Kamis (25/4/2019).(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, membagi-bagikan buku kepada sejumlah anak-anak usai melayat di rumah petugas KPPS Sunaryo yang meninggal karena kelelahan di Kelurahan Kapas Madya Barat, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Kamis (25/4/2019).(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN) ()

Hal ini terlihat di akun Tiktok @cual99. Akun tersebut menggambarkan sedikit gambaran dugaan setting-an pada "blusukan Bu Risma".

Namun, ketika ditanya lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah blusukan itu telah diatur sebelumnya, Wiwit tidak memberikan respons.

Publik memang memberikan beragam komentar, termasuk kritikan pedas untuk Risma. Dia menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet Twitter pada Rabu (6/1/2021).

Hingga Kamis (7/1/2021), nama Risma masih bertengger dengan lebih dari 5.000 orang membuat twit dengan tagar #RismaRatuDrama.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved