Kecelakaan Sriwijaya Air
Turbin Pesawat Sriwijaya Air Ditemukan di Hari Kedua, Menyusul Terdeteksinya Sinyal Black Box
Harapan segera ditemukannya black box atau kotak hitam yang bisa mendeteksi penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 mulai tampak.
Setidaknya, hingga pukul 19.20 WIB, tim gabungan telah menemukan 10 kantong berisi serpihan atau potongan kecil pesawat.
"Kemudian 16 bagian atau potongan besar dari pesawat, 10 kantong berisi potongan tubuh (manusia), dan lima potong pakaian," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
Kemudian, pada pukul 22.35 WIB, turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tiba di JICT 2.
“Ditemukan potongan turbin dari Sriwijaya Air SJ 182 oleh tim penyelam TNI AL yang sebelumnya dicari menggunakan sonar tiga dimensi KRI Rigel,” kata Komandan KRI Cucut Mayor Laut Orri Kaufman Rosnumbre.
Sinyal black box terdeteksi
Selain itu, black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terdeteksi dan sudah bisa dipantau. Hal ini diungkapkan Hadi Tjahjanto.
"Dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut bisa dipantau dan sekarang sudah di-marking (ditandai)," ujar Hadi kepada para wartawan.
Hadi berharap, black box pesawat dalam waktu dekat bisa diangkat.
"Sehingga bisa menjadi bahan KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," tutur Hadi.
Ia menyebutkan, potongan-potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berkisar di kedalaman 23 meter.
"Mudah-mudahan berkat doa seluruh masyarakat Indonesia, pengangkatan potongan pesawat yang kini ada di kedalaman kurang lebih 23 meter bisa segera diangkat," tutur Hadi.
Menhub beri apresiasi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi cepatnya proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Ini hasil yang signifikan. Kalau dulu berhari-hari melakukan kegiatan, baru mencapai satu titik," kata Budi di JICT 2, Minggu.
Budi menyebutkan, proses pencarian pesawat yang hilang tidaklah mudah.