Kecelakaan Sriwijaya Air

2 Korban Sriwijaya Air Pemakai Identitas Orang Lain Ternyata Sepasang Kekasih, Belum Punya KTP

Keduanya memakai KTP atas nama Sarah Beatrice Alamou (19) dan Felix Wongge. masuk dalam manifes Sriwijaya Air SJ 182 urutan 17-18.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas mengidentifikasi kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. 

TRIBUNMATARAM.COM - Terungkap dua penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang memakai identitas orang lain, ternyata sepasang kekasih.

Dua penumpang Sriwijaya SJ 182 yang jatuh, Sabtu (9/1/2021) ternyata terbukti menggunakan identitas orang lain.

Keduanya memakai KTP atas nama Sarah Beatrice Alamou (19) dan Felix Wongge. masuk dalam manifes Sriwijaya Air SJ 182 urutan 17-18.

Tapi identitas dalam manifes tersebut bukanlah orang sebenarnya. Sarah dan Felix tak pernah ikut terbang ke Pontianak.

Diduga kuat identitas Sarah digunakan teman dekat Sarah yang bernama Selvin Daro.

Sementara identitas Felix Wongge digunakan oleh kerabatnya Teofilus Lau Ura (22) yang tak lain adalah kekasih Selvin.

Dilansir dari Kompas TV, Teofilus adalah warga Desa Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Ia sudah 2 tahun ia merantau di Jakarta untuk menafkahi ibu dan adiknya.

Bersama kekasihnya, Selvin, Teofilus menumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 menuju Pontianak untuk mencari pekerjaan.

Baca juga: Kronologi Penemuan & Pengangkatan Black Box Sriwijaya Air SJ 182, Sayangnya CVR Masih Hilang

Baca juga: Sarah Sehat saat Ditelepon karena Masuk Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Tak Tahu KTP Dipakai Teman Kos

Mereka menggunakan identitas orang lain karena keduanya belum memiliki KTP.

Donatus Bsru, paman Teofilus berharap pemerintah memfasilitasi mereka untuk saat pencocokan DNA korban yang ditemukan.

"Memang betul almarhum menggunakan KTP temannya. Berharap pemerintah membantu memfasilitasi untuk tes DNA," kata Donatus dikutip dari Kompas TV.

Sarah dan Selvin teman satu kos

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sementara itu menurut kuasa hukum Sarah, Richard Rowoe, Sarah dan Selvin bekerja di pabrik kertas di Tangerang dan mereka berdua tinggal di rumah kos yang sama.

“Selvin Daro diduga menggunakan entah foto, fotokopi, atau scan KTP atas nama Sarah Beatrice Alomau sebagai syarat untuk terbang dengan pesawat Sriwijaya SJ 82 tersebut. KTP asli atas nama Sarah Beatrice Alomau masih dipegang oleh Sarah hingga saat ini,” ucapnya, Selasa (12/1/2021).

Menurut Richard, Selvin pernah mengutarakan ke Sarah ingin plesiran ke Pontianak bersama calon suaminya, Teofilus.

Akan tetap Sarah tidak tahu jika Selvin akan pergi menggunakan identitasnya.

Richard mengaku sudah mendatangi posko Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta guna mengklarifikasi dugaan penggunaan identitas orang lain.

Pihaknya pun mempertanyakan bagaimana bisa Selvin bisa lolos dari pemeriksaan administrasi, rapid test antigen, dan lainnya dengan menggunakan identitas orang lain.

”Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?" kata Richard.

“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli. Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang? ” ujar dia menambahkan.

Akan lakukan investigasi

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Rigel-933 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Rigel-933 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Senior Manager Avsec Bandara Soekarno-Hatta Oka Setiawan mengatakan, pihaknya langsung melakukan investigasi internal terkait informasi tersebut.

"Pihak Sriwijaya juga masih melakukan investigasi internal, kami pun juga sama"

"Kita sedang investigasi nanti hasilnya akan dibahas bersama-sama Sriwijaya, dengan (keluarga,red) korban dan lain-lain juga," kata Oka Setiawan.

Ia mengatakan dari data yang terdapat dalam manifes penerbangan diketahui dua orang tersebut terdaftar atas nama Felix dan Sarah.

Oka juga mengaku, pihaknya baru mendapatkan kabar dari media sosial yang menyebutkan dua penumpang tersebut merupakan pasangan yang akan menikah.

"Kalau dari manifes itu kan namanya Felix sama Sarah, yang digunakan terbang dua nama itu. Nah kita belum tahu nih yang terbang itu namanya siapa," ucap Oka.

"Kita masih investigasi internal kalau yang beredar di media sosial pengakuan dari Sarah kan namanya siapa gitu, yang katanya mau menikah itu," tambah Oka.

Hal senada juga dijelaskan oleh Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

"Kami masih dalami dari tim investigasi dan Basarnas. Kami data para korban," kata Kabagpenum Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

Penyerahan bagian kotak hitam Pesawat Sriwijaya Air ke KNKT di JICT II, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).

Penyerahan bagian kotak hitam Pesawat Sriwijaya Air ke KNKT di JICT II, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).(KOMPAS.COM/ IRA GITA)

Untuk memperjelas kasus dua penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang pakai KTP orang lain, polri akan mencari kecocokan dengan bertanya ke Dinas Kependudukaan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

"Kami akan tanya ke Disdukcapil, apa benar gunakan KTP yang bukan miliknya," ujar Ramadhan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno-Hatta juga akan melakukan penyelidikan terkait adanya dua orang penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang menggunakan identitas berbeda.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta Darmawali Handoko akan memastikan terkait informasi tersebut.

"Kita akan selidiki, kita akan pastikan KTP tersebut asli, kopi atau diperlihatkan secara digital," kata Darmawali.

Menurut Darmawali, penumpang atas nama Sarah Beatrice Alomau kondisi kesehatannya baik begitu pula dengan kekasihnya Teofilus.

Keduanya dinyatakan negatif covid-19 berdasarkan hasil rapid tes antigen yang diperlihatkan saat keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta.

Jasa raharja tunggu hasil pencocokan data

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Rigel-933 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.

Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Rigel-933 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sementara itu Kepala Divisi Pelayanan PT Jasa Raharja Haryo Pamungkas mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil pencocokan data penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang gunakan identitas berbeda.

"Pencocokan (data penumpang) bukanlah dari kami. Itu dari pihak yang memiliki kewenangan. Kami akan melakukkan koordinasi dengan maskapai Sriwijaya Air terhadap penumpang tersebut," ujar Haryo dalam program Breaking News Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Nantinya, lanjut Haryo, hasil investigasi Sriwijaya Air akan dijadikan pertimbangan untuk pemberian santunan senilai Rp 50 juta kepada keluarga korban.

"Tentunya nanti yang disampaikan Sriwijaya Air akan menjadi pertimbangan kami dalam melakukan proses penyelesaian hak-haknya," ujar Haryo.

Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), kaget saat tahu namanya tertera dalam dalam daftar penumpang.

(KOMPAS.com/ Sigiranus Marutho Bere | Editor : David Oliver Purba, Rindi Nuris Velarosdela), Tribunnews.com, Kompas TV

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepasang Kekasih Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Gunakan Identitas Orang Lain, Terdaftar Atas Nama Sarah dan Felix"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul 2 Korban Sriwijaya Air Pakai KTP Palsu Ternyata Sepasang Kekasih, Mau Kerja Tapi Belum Punya KTP

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved