Kecelakaan Sriwijaya Air

Kesaksian Penyelam yang Temukan Black Box Sriwijaya Air SJ 182, Mengaku Lihat Sebuah Kotak di Lumpur

Simak kesaksian penyelam yang temukan black box Sriwijaya Air SJ 182 berikut ini.

Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas Basarnas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. 

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya mengumpulkan ratusan kantong jenqzah berisi bagian tubuh hingga potongan badan pesawat.

“Saya melaporkan kita mendapatkan 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts, 31 kantong kecil yang berisi serpihan pesawat, dan 28 potongan besar pesawat,” ucap Bagus.

Dia mengatakan, proses pencarian pada hari kelima kali ini terkendala kondisi cuaca tidak bersahabat yakni angin kencang dan gelombang tinggi.

Baca juga: 2 Korban Sriwijaya Air Pemakai Identitas Orang Lain Ternyata Sepasang Kekasih, Belum Punya KTP

Baca juga: Sarah Sehat saat Ditelepon karena Masuk Jadi Penumpang Sriwijaya Air, Tak Tahu KTP Dipakai Teman Kos

“Walaupun cuaca saya anggap tidak mendukung atau kurang mendukung, namun di sela-sela cuaca yang kadang-kadang bagus dan tidak, masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian atau operasi SAR,” ucapnya.

Harapannya, kondisi cuaca pada Kamis (14/1/2021) dapat berjalan kondusif.

“Mudah-mudahan besok cuaca akan lebih mendukung dan berjalan lancar dalam pelaksanaan operasi SAR,” ujarnya.

Sementara itu terkait upaya pencarian cockpit voice recorder (CVR) pascapenemuan flight data recorder (FDR) akan dilakukan yakni memperkecil area pencarian.

“Kita mungkin memperkecil untuk area-area yang sudah seperti CVR, karena sudah ada pointer sebelumnya di area mana kira-kira akan ditemukan," ujar Bagus.

Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi 2 Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

Sementara itu, dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (13/1/2021), Tim DVI mengonfirmasi dua korban, atas nama Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni. Keduanya berhasil teridentifikasi lewat pencocokan sidik jari.

"Hari ini tim telah melakukan rekonsiliasi terhadap data ante mortem dan data post mortem dan berhasil mengidentifikasi 2 korban melalui sidik jari," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

Baca juga: Cerita 4 Orang Lolos dari Insiden Sriwijaya Air SJ182: Pergantian Jadwal Hingga Putuskan Naik Kapal

Baca juga: Dugaan KNKT Soal Jatuhnya Sriwijaya Air: Pesawat Turun dari 10.900 ke 250 Kaki, Mesin Masih Hidup

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di lokasi yang sama, Kabid Topol Pusnafis Bareskrim Polri Kombes Sriyanto menyampaikan rekonsiliasi itu dilakukan dengan pencocokan sidik jari pada bagian tubuh korban yang ditemukan, dan sidik jari pada e-KTP.

Bagian tubuh korban atas nama Indah Halimah Putri bernomor label 0027 berhasil diidentifikasi dengan mencocokan jempol bagian kiri. Terdapat 12 titik yang sesuai. 

Berdasarkan data, Indah Halimah Putri adalah seorang mahasiswi kelahiran Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan kelahiran 1 Oktober 1994. Ia tercatat berdomisili di Dusun 4 RT 7, Desa atau Kelurahan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sementara Agus Minarni teridentifikasi pada bagian jari jempol kanan yang dibandingkan dengan sidik jari pada e-KTP milik korban. Terhadap rekonsiliasi tersebut, didapat 12 titik yang sesuai.

Baca juga: Sampai Debat Dilarang Ikut Naik Sriwijaya Air, Nama Tertinggi di Manifes Kini Selamat Jalan Tuhan

Agus Minarni memiliki nomor manifes 52 diketahui lahir 1 Agustus 1973 di Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia tercatat berdomisili di Dusun Sukadamai, Kecamatan Mempawah Hilir, Kalimantan Barat. Status pekerjaan korban adalah pegawai negeri sipil (PNS).

"Kita cari dari sidik jari kita bandingkan sidik jari e-KTP, ternyata ada kesesuaian, identik 12 titik. Ini menurut kami sudah tidak bisa terbantahkan," ungkap Sriyanto.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Penyelam TNI AL Saat Temukan Blackbox SJ 182: Kami Lihat Sebuah Kotak dalam Lumpur.

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved