Penjual Bakso Bersimbah Darah Dipukuli Preman Tukang Palak Gegara Uang 5 Ribu, Gerobak Hancur

Rido Satria (23) berlari tunggang langgang setelah dipukuli oleh segerombolan preman tukang palak di bawah jembatan Ampera, Palembang.

ist
Seorang preman mengamuk dan pukuli tukang bakso secara membabi buta. Preman tersebut juga menghancurkan gerobak bakso korban. 

TRIBUNMATARAM.COM - Preman tukang palak aniaya tukang bakso sampai bersimbah darah, hancurkan gerobaknya cuma gara-gara uang Rp 5000.

Rido Satria (23) berlari tunggang langgang setelah dipukuli oleh segerombolan preman tukang palak di bawah jembatan Ampera, Palembang.

Darah mengucur dari kepalanya setelah dipukuli oleh segerombolan preman tersebut.

Berawal dari tukar uang, rombongan preman pukuli tukang bakso.

Pelaku juga menghancurkan gerobak bakso korban.

Tak hanya itu, pelaku juga mengancam akan membunuh korban.

Rido Satria (23) seorang pekerja gerobak bakso yang berjualan di bawah Jembatan Ampera dipukuli preman kawasan tersebut, Selasa (12/1/12021) sore.

Baca juga: TRAUMA Pak Nasib, Tukang Bakso Ditendang Pembeli Gara-gara Protes Cuma Dibayar 2 Porsi dari 4 Porsi

Baca juga: Kisah Masa Kecil Dimas Kembaran Raffi Ahmad, Tak Malu Jual Bakso Sejak SMP, Jam Istirahat Bantu Ayah

Evita (29) pemilik gerobak bakso tersebut saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com mengatakan, bermula saat pekerjanya itu berjualan di TKP menggunakan grobak.

Kemudian datang seorang yang diduga preman berinisial RZ ingin menukar uang Rp 5000 rupiah kepada pegawainya.

"Ternyata uang tersebut robek. Dan pegawai saya sempat protes, namun pelaku tidak mendengarkan dan langsung mengambil uang korban," ujar Evita warga Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Rabu (13/1/2021).

Tidak hanya itu, pelaku langsung memukul kepala anak buah korban hingga korban melarikan diri ke tempat Evita berjualan tidak jauh dari TKP.

Preman itu juga mengikuti Rido sampai di tempat Evita berjualan.

"Preman itu marah-marah bahkan mengancam akan membunuh pegawai saya. Dan saya katakan jangan marah, kasihan dia hanya berjualan," kata Evita.

Kemudian suami Evita datang ke TKP dan kembali berjualan bersama pegawainya di tempat yang tadi.

Tiba-tiba datang rombongan preman langsung mengeroyok pegawainya hingga mengalami luka di kapala.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved