Mengenang Syekh Ali Jaber
Selain Umi Nadia, Sosok Ini Paling Terguncang dengan Kepergian Syekh Ali Jaber 'Gak Berhenti Nangis'
Menurut keterangan adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber, Umi Nadia memang sempat tidak kuat ketika mengetahui suaminya berpulang.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
Dia mengatakan kontak terakhir dengan ayahnya sebelum masuk ke ICU.
Minta Dikubur di Lombok Ternyata Bukan Wasiat
Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Daarul Quran, Tangerang.
Hal itu diungkapkan adik kandung Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jabeer.
"Beliau akan dimakamkan di Pesantren Darul Quran Tangerang, pesantren Ustaz Yusuf Mansur," kata Muhammad Jabeer saat menjemput jenazah di RS Yarsi.
Menurut dia, Ponpes Darul Quran dipilih karena Syekh Ali Jaber memulai dakwahnya di pondok pesantren tersebut.
Ia juga sekaligus membantah isu yang beredar bahwa Syekh Ali Jaber memberi wasiat untuk dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ia menyebutkan, keinginan untuk dimakamkan di Lombok itu bukan wasiat yang diberikan kepada keluarga, melainkan cita-cita yang disampaikan Syekh Ali Jaber saat berdakwah di Lombok.
"Bukan wasiat. Tak pernah wasiatkan ke kami secara ucapan dan tertulis," ucap Muhammad Jabeer.
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Bahkan, pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu masjid di Kota Madinah.
Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.
Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.
Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012.
Saat itu, penghargaan kewarganegaraan Indonesia dia dapat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Meski sudah cukup lama berdakwah di Indonesia, ada sejumlah cita-cita Syekh Ali Jaber yang belum tercapai.
Salah satunya adalah mencetak sejuta anak Indonesia hafal Al Quran.
"Cita-cita beliau melahirkan satu juta anak hafal Al Quran," kata Muhammad Jabeer.
Muhammad Jabeer pun memastikan bahwa ia akan terus mewujudkan cita-cita sang kakak.
Ia akan bekerja sama dengan sejumlah ulama lain untuk menyelesaikan cita-cita mulia kakaknya itu.
"Kami lanjutkan bersama Ustaz Yusuf Mansyur. Amin," kata dia.
(TribunMataram.com/ Salma)
BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Selain Umi Nadia, Sosok Ini Paling Terguncang Atas Kepergian Syekh Ali Jaber 'Gak Berhenti Nangis'.