Kronologi Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Paman, Campur Bir & Minuman Berenergi karena Nangis

Tak cuma Andika, tiga rekannya juga ditetapkan sebagai tersangka karena cekoki bayi 4 bulan dengan minuman keras.

Kompas.com
Ilustrasi bayi pegang tangan ibunya 

TRIBUNMATARAM.COM - Kronologi lengkap bayi 4 bulan dicekoki miras oleh paman, berawal dari menangis.

Andika kini harus mempertanggungjawabkan perbuatan tak terpujinya nekat mencekoki keponakannya yang masih bayi dengan miras.

Tak cuma Andika, tiga rekannya juga ditetapkan sebagai tersangka karena cekoki bayi 4 bulan dengan minuman keras.

Video mereka cekoki bayi dengan minuman keras, viral di media sosial,

Kasus tersebut berawal saat Andika dan lima orangnya berkumpul di rumah orangtua bayi pada Rabu (20/1/2021). Saat berkumpul, mereka menggelar pesta minuman keras,

Di tengah-tengah pesta, Andika mendengar keponakannya yang berusia 4 bulan menangis.

Ia pun menghampiri bayi tersebut dan menggendongnya karena orangtua bayi tersebut ada di dapur.

Bayi tersebut kemudian ditidurkan di sebelah Andika yang duduk bersama teman-temannya.

Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi (Shuttershock)

Baca juga: 7 Fakta Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras Pakai Dot, Ditinggal Ibu ke Dapur hingga Kondisi Terkini

Baca juga: Viral Pria Tega Campur Miras ke Botol Susu Lalu Diberikan ke Bayi 4 Bulan, Cuma Iseng Belaka

Karena alasan iseng dan agar keponakannya tidak menangis, Andika menuangkan bir dan minuman energi ke dalam botol bayi.

Lalu ia memberikan botol bayi itu pada keponakannya. Tak hanya sekali, Andika memasukkan dot berisi miras itu ke mulut bayi sebanyak dua kali.

“Beberapa saat kemudian Andika menidurkan bayi tersebut di sampingnya. Andika kemudian menuangkan bir dan minuman energi ke dalam botol bayi, dan memasukkan ujung botol tersebut ke dalam mulut bayi,” kata Kapolres Gorontalo Kota AKBP Desmont Harjendro, Jumat, (22/1/2021) dikutip dari Kompas TV.

Aksi yang dilakukan oleh Andika diketahui oleh teman-temannya yang ada di lokasi.

Bukannya melarang, salah satu rekannya yang berinsial MT justru merekam kejadian tersebut dan mengunggahnya di media sosial.

Setelah video tersebut viral di media sosial, polisi menangkap Andika dan teman-temannya di wilayah Sipatana, Kecamatan Koat Utara, Kota Gorontalo pada Kamis (21/1/2021) malam.

Empat orang ditetapkan sebagai tersangka.

Ilustrasi.

Ilustrasi.(Shutterstock)

Kasat Reskrim Polres Gorontalo Laode di Mapolres Gorontalo Kota mengatakan selain pelaku utama, tiga orang ditetapkan karena membiarkan hal tersebut terjadi.

"Jadi ada dalam satu frasa pasal itu 'membiarkan' jadi yang lain juga kena, termasuk pelaku utama sudah jelas-jelas. Yang lain (karena) membiarkan peristiwa itu terjadi," kata Laode di Mapolres Gorontalo Kota, Jumat (22/1/2021), dikutip dari Kompas TV.

Sementara itu kepada polisi, Andika mengaku dirinya iseng dan terpengaruh oleh minuman keras. Ia sendiri tak menyangka tindakan yang dilakukan pada keponakannya, viral di media sosial.

"Pengakuan tersangka ini bahwa yang bersangkutan dalam keadaan mabuk akibat minuman keras," kata dia.

"Motifnya hanya mungkin iseng-iseng belaka, tapi dia tidak menyadari sampe viral seperti itu," ujar dia.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 89 ayat 2 jo Pasal 76j ayat 2 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Maksimal hukuman 10 tahun penjara, minimal 2 tahun, itu yang kami terapkan," tegasnya.

Sementara itu petugas kesehatan tengah memeriksa kondisi kesehatan bayi yang dicekoki miras itu.

Kak Seto: harus jadi yang terakhir

Praktisi Keluarga dan Anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.

Praktisi Keluarga dan Anak sekaligus Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.(Covid19.go.id)

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ( LPAI) mengecam tindakan beberapa orang yang diduga mencekoki bayi berumur empat bulan dengan minuman keras.

"Ini tindakan yang betul-betul tidak bisa dibenarkan, kemudian juga suatu hal yang harus ditentang keras," kata Ketua LPAI Seto Mulyadi kepada Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).

Pria yang akrab disapa Kak Seto ini, menegaskan, meski motif terduga pelaku hanya iseng, perbuatan itu sudah mengandung unsur kekerasan terhadap anak.

"Bagi orangtua si bayi tersebut, kan sudah tahu mungkin adiknya dari ayah atau ibunya bayi tadi, ya mungkin mohon maaf ya dengan tato-tato, dengan minuman keras dan sebagainya, kok dengan tenang saja meletakkan bayi di dekat mereka," ujar Kak Seto.

Pasalnya, lanjut dia, suatu tindak kejahatan bukan hanya karena niat pelakunya, tetapi juga karena adanya kesempatan.

Kak Seto juga berharap agar kasus seperti ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali.

"Apalagi ini kan bayi yang ditinggal begitu saja atau dititipkan kepada ya orang-orang yang sudah jelas dia sambil minum-minuman. Mohon hal ini jangan pernah terjadi lagi," ujar Kak Seto.

"Jadi peristiwa ini memang sangat menyedihkan sekali. Saya harapkan menjadi yang terakhir," kata dia.

(KOMPAS.com / Dandy Bayu Bramasta Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi, Pythag Kurniati, Inggried Dwi Wedhaswary), Kompas TV, Tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras, Paman Mengaku Iseng agar Ponakannya Tak Menangis"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul FAKTA Baru Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Om, Dot Diisi Campuran Bir & Minuman Berenergi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved