Telepon Tak Diangkat, Henok Minta Tetangga Tengok Bapak & Adik, Menjerit Lihat Kaki Tergantung
Henok tak menyangka teleponnya ke ayah dan kedua adiknya tak pernah akan terangkat.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNMATARAM.COM - Henok tak menyangka teleponnya ke ayah dan kedua adiknya tak pernah akan terangkat.
Kecemasannya saat tidak ada yang menyahut panggilan teleponnya terbukti.
Ketiga anggota keluarga yang dicintainya sudah tewas di dalam rumah.
Ayah Henok, Suyani (67) yang tinggal di Desa Sumberejo, Kecamatan Kademangan, Blitar ini ditemukan tergantung di kamar rumahnya.
Sementara kedua anaknya yang juga adik Henok, Nanda Finzah (21) serta Samuel Ardian (9) tergeletak tak bernyawa di tempat tidurnya.
Dikutip TribunMataram.com dari Tribunnews.com, sejak ditinggal mati istrinya, Suyani memang merawat kedua anaknya.
Sementara Henok pergi merantau ke Timor Leste.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela menerangkan, ayah dan anak ditemukan tewas berawal dari telepon yang tak dijawab.
Baca juga: Mayat Pria Hangus Terbakar di Pesanggrahan Diduga Bunuh Diri, Ciri-ciri Diungkap untuk Cari Keluarga
Baca juga: Misteri Pembunuhan 2 Bocah oleh Ayah Kandung yang Akhirnya Bunuh Diri, Ancam Istri Tak Bertemu Anak
Anak Suyani yang berada di Timor Timor, Henok berulang kali menelepon Suyani, namun tak diangkat.
Pun ketika menghubungi adiknya, telepon Henok tak kunjung diangkat.

Telepon itu berdering, namun tak diangkat oleh ayah dan adiknya.
Karena khawatir, Henok lantas menghubungi Nur Haya, tetangga Suyani.
Henok meminta agar Nur Haya memberitahu Suyani.
"Intinya, minta tolong, untuk memberi tahu bapaknya, kalau ditelepon bolak-balik tapi nggak bisa," paparnya.
Beberapa menit setelah ditelepon, Nur Haya mengecek ke rumah korban.
Kebetulan, rumah Nur Haya bersebelahan dengan rumah korban.
Nur Haya mendapati pintu rumah korban terkunci.
Ia pun mengecek pintu belakang.
Saat mendapati pintu belakang tak terkunci, Nur Haya masuk lewat dapur rumah korban.
Tiba-tiba, Nur Haya kaget melihat tubuh Suyani tergantung di langit-langit kamar.
Padahal Nur Haya sempat melihat Suyani pagi harinya.
"Kata Nur Haya, tadi pagi, korban masih terlihat beraktivitas di sekitar rumahnya. Namun, kok sudah terlihat seperti itu," ungkapnya.
Nur Haya langsung berteriak minta tolong.

Begitu tahu apa yang terjadi, warga ramai-ramai masuk ke dalam rumah korban, untuk mencari keberadaan kedua anak korban.
Ternyata, kedua anaknya juga mengalami hal yang sama.
AKBP Leonard hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mencaritahu penyebab ayah dan dua anaknya tewas.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian itu karena apa, namun untuk menyelidiki penyebab kematian itu, jenazah mereka akan diautopsi," kata AKBP Leonard M Sinambela dikutip dari Tribunnews.com.
Leonard menerangkan, dua anak ditemukan tewas di kamar.
"Entah siapa yang meninggal dunia duluan, itu masih dalam pendalaman. Anggota masih melakukan olah TKP," kata Leonard.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah kejanggalan.
Sejumlah luka lebam ditemukan di tubuh sang anak, seperti di kedua lengan mulai dari siku hingga pergelangan tangan.
Lalu, luka lembam juga ditemukan di leher korban. Ia menduga, luka lebam itu bekas kekerasan.
"Kami belum bisa memastikan soal hal itu karena masih kami dalami. Makanya, jenazah mereka itu akan diautopsi untuk bisa memastikan penyebab kematian mereka," ungkapnya.
Selain dilakukan autopsi terhadap jenazah korban, petugas juga akan memeriksa beberapa saksi.
Terutama para tetangga korban, yang tahu kejadian itu pertama kali.
Kasus Serupa
Jasad NC (14) dan adiknya GB (3) ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan di rumahnya di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Keduanya meregang nyawa setelah dibunuh ayah kandungnya sendiri, Robby yang kemudian bunuh diri.
Jasad ketiganya ditemukan dalam kondisi terpisah di rumah yang mereka huni.
Mirisnya, sebelum membunuh kedua anaknya, Robby terlebih dahulu melayangkan ancaman pada sang istri.
• Polisi Nekat Bunuh Diri dengan Menembakkan Pistol di Depan Adik, Istri: Kayak Mimpi, Aku Gak Percaya
• Pengakuan Anak Pergi Minum Kopi & Pura-pura Sedih setelah Bunuh Ibu Gegara Tak Diberi Uang 20 Ribu
Keduanya diketahui cekcok sebelum hari nahas itu terjadi.
Pelaku sekaligus korban tewas yakni Robby diketahi sempat melontarkan kalimat ancaman kepada istrinya, Lala.
Robby mengancam akan melakukan pembunuhan.
"Beberapa jam sebelum kejadian jam 22.00 WIB ada cekcok antara Robby dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan," kata Ade.
"Kamu akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak-anak lagi," ucap
Ucapan sadis itu ditirukan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat menyambangi TKP pembunuhan di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Kapolresta Tangerang, Kombes Ade Ary Syam menjelaskan, dari hasil otopsi tersebut ditemukan luka cekik pada leher NC anak pertama Robby.
Hal tersebut mengakibatkan remaja berusia 14 tahun ini tidak bisa bernafas dan akhirnya meninggal dunia.
"Lalu pada anaknya yang usia 3 tahun dimasukan ke dalam drum oleh ayahnya. Hasil otopsi pada anak ini ada gelembung pada paru-parunya," ucapnya
Ia mengatakan, berdasarkan sejummlah alat bukti diduga kuat pelaku pembunuhan adalah Robby.
"Perkembangan terbaru dari hasil otopsi bahwa ayahnya memang membunuh dua anaknya itu," ujar Ade dikutip dari Warta Kota.
Sedangkan pada diri Robby terdapat luka di leher akibat gantung diri.
Bercak sperma juga ditemui pada diri pelaku.
"Kami menyimpulkan bahwa ayahnya ini yang membunuh kedua anaknya itu.
"Sebab kondisi rumah tertutup dan orang lain sulit untuk masuk," kata Ade.
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan Robby merupakan pelaku tunggal pembunuh kedua anakanya.
"Berdasarkan fakta penyidikan seperti itu (pelaku tunggal) tidak ada lagi orang yang masuk ke rumah sebelum ditemukan tiga jenazah oleh saksi," jelas Ade di lokasi kejadian, Jumat (12/6/2020).
Robby sendiri mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang berisi limbah sampah plastik.
Fakta pelaku tunggal dikuatkan dengan hasil forensik yang menunjukan ada luka jeratan di leher Robby dan posisi menggantung saat ditemukan.
"Melakukan pembunuhan kedua anaknya dan bunuh diri dengan cara gantung diri berdasarkan fakta autopsi," sambung Ade.

Kendati demikian, Robby pun turut tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di ruangan penuh limbah plastik di rumahnya.
"Dapat diduga Robby terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC (14)," terang Teguh dikutip TribunMataram.com dari TribunJakarta.com.
Diduga Motif Ekonomi
Polisi menduga, motif pembunuhan sementara ini karena motif ekonomi.
"Menurut cerita keluarga korban ada dugaan motif ekonomi. Dan masalah internal keluarga antara suami istri," ujar Kasatreskrim Polrestra Tangerang AKP Ivan Adhitira.
Meski demikian kata Ivan, polisi belum berani menyimpulkan karena saat ini masih dalam proses penyelidikan. Ada 4 orang saksi sedang dimintai keterngan.
Selain mendengarkan saksi, polisi juga masih menunggu hasil otopsi ketiga jenazah dari RSUD Balaraja.
"Kami juga berencana akan memanggil istri pelaku, namun karena kondisinya masih shock, jadi belum bisa memanggilnya," ucapnya.
Ivan membenarkan jika pelaku saat ini sedang tidak harmonis hubungannya dengan istrinya.
Sebelum kejadian, pelaku dan istrinya memang sedang pisah ranjang selama 1 bulan.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Save Yourself Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id Line: @vol7047h Web: saveyourselves.org
(TribunMataram.com/ Salma)
BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Telepon Tak Diangkat, Henok Minta Tetangga Tengok Bapak dan Adik, Menjerit Lihat Kaki Tergantung.