Kecelakaan Sriwijaya Air

Kesaksian Dokter Forensik Soal Kondisi Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air : Mereka Tak Rasakan Sakit

Lebih lanjut, ahli forensik ini menilai, para korban Sriwijaya Air meninggal dunia dalam keadaan tidak merasakan sakit.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Tribunpontianak.co.id/Destriadi Yunas Jumasani
Pemulangan lima jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 yang merupakan satu keluarga, langsung disalatkan di Masjid Al Hikmah, Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 24 Januari 2021. Jenazah Toni Ismail, Rahmawati, Ranti Windani, Yumna Fanisya Tuzahra, dan Athar Rizky Riawan kemudian dimakamkan dalam satu liang lahat di Pemakaman Tanah Wakaf Majelis Taklim Babussalam yang tidak jauh dari rumah korban 

Dari 62 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, 4 di antaranya belum teridentifikasi hingga kini.

Adapun di antara keempat korban, dua di antaranya merupakan seorang bayi dan balita berusia dua tahun.

Keduanya dipangku sang ayah dalam perjalanan menuju Pontianak itu.

Meski pencarian korban dan puing Sriwijaya Air sudah ditutup sejak Jumat (22/1/2021) lalu, proses identifikasi jenazah masih terus berjalan.

Walaupun tak dipungkiri, kondisi jenazah yang sudah mulai rusak dan membusuk semakin sulit untuk diidentifikasi.

Kendati demikian, tim DVI tak menyerah dan terus melanjutkan proses identifikasi untuk mengungkap identitas korban.

Dikutip TribunMataram.com dari TribunJakarta, ada empat nama penumpang yang belum teridentifikasi hingga kini.

Baca juga: Jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan Teridentifikasi, Sisa 4 Nama Belum Ada Kepastian

Baca juga: Bentuk Penghormatan Terakhir dari Pemkab Bogor, Captain Afwan Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan kini tersisa empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang dalam proses identifikasi.

"Yang belum teridentifikasi, pertama atas nama Arkana Nadhif Wahyudi (7 bulan), kedua Razanah (57), ketiga Dania (2), dan terakhir Panca Widia Nursanti (46)," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (29/1/2021).

Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA) ((ANTARA FOTO via Kompas/MUHAMMAD ADIMAJA))

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air, Arkana tercatat duduk satu kursi dengan Rizki Wahyudi (26) yang teridentifikasi pada Selasa (16/1).

Dania tercatat duduk satu kursi Supianto yang teridentifikasi pada Kamis (14/1), Razanah dalam manifes di nomor 16, lalu Panca Widia dalam manifes di nomor 14.

"Itu nama-nama korban yang sampai sekarang, empat korban tersebut belum teridentifikasi dari 62 korban yang ada," ujarnya.

Meski belum teridentifikasi, Rusdi memastikan proses pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem yang dilakukan belum berhenti.

Tim DVI masih berupaya melakukan proses rekonsiliasi yang merupakan fase IV dalam proses identifikasi DVI, dalam kasus ini lewat pencocokan DNA.

Sebanyak enam jenazah korban pesawat Sriwijaya Air tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (24/1/2021), sekitar pukul 06.25 WIB. Keenam jenazah tersebut masing-masing bernama Toni Ismail, Rahmawati, Athar Rizki Riawan, Ratih Windania dan Yumna Fanisyatuhzahra, mereka merupakan satu keluarga, asal Kota Pontianak. Kemudian satu jenazah lain bernama Muhammad Nur Kholifatul Amin, asal Kabupaten Mempawah.
Sebanyak enam jenazah korban pesawat Sriwijaya Air tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (24/1/2021), sekitar pukul 06.25 WIB. Keenam jenazah tersebut masing-masing bernama Toni Ismail, Rahmawati, Athar Rizki Riawan, Ratih Windania dan Yumna Fanisyatuhzahra, mereka merupakan satu keluarga, asal Kota Pontianak. Kemudian satu jenazah lain bernama Muhammad Nur Kholifatul Amin, asal Kabupaten Mempawah. ((KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA))

Beda dengan dua parameter lain dalam DVI yakni sidik jari dan gigi, data DNA postmortem dapat didapat dari berbagai bagian tubuh korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved