Kecelakaan Sriwijaya Air

Kesaksian Dokter Forensik Soal Kondisi Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air : Mereka Tak Rasakan Sakit

Lebih lanjut, ahli forensik ini menilai, para korban Sriwijaya Air meninggal dunia dalam keadaan tidak merasakan sakit.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
Tribunpontianak.co.id/Destriadi Yunas Jumasani
Pemulangan lima jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 yang merupakan satu keluarga, langsung disalatkan di Masjid Al Hikmah, Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Pontianak Kalimantan Barat, Minggu 24 Januari 2021. Jenazah Toni Ismail, Rahmawati, Ranti Windani, Yumna Fanisya Tuzahra, dan Athar Rizky Riawan kemudian dimakamkan dalam satu liang lahat di Pemakaman Tanah Wakaf Majelis Taklim Babussalam yang tidak jauh dari rumah korban 

Reporter : Salma Fenty

TRIBUNMATARAM.COM - Dokter ahli forensik yang bertugas mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Kombes Pol. Sumy Hastry Purwanti bersaksi mengenai kondisi jasad.

Setiap jasad yang dikirimkan kepadanya untuk diidentifikasi dalam kondisi tak lagi utuh.

Tak sedikit dari jasad yang hanya menyisakan sebagian kecil dari bagian tubuh mereka.

Kendati demikian, setiap bagian tubuh tersebut menjadi teramat penting untuk mengungkap identitas mereka.

Sumy Hastry dan jajaran tim DVI Mabes Polri berupaya maksimal terus mengungkap bagian tubuh jenazah yang ditemukannya.

Baginya, apa pun temuan di lapangan bisa menjadi petunjuk penting identifikasi.

Ahli Forensik RS Polri Kramatjati, Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F
Ahli Forensik RS Polri Kramatjati, Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F ()

Hal tersebut diungkapkannya saat berbincang dalam YouTube Denny Darko.

Lebih lanjut, ahli forensik ini menilai, para korban Sriwijaya Air meninggal dunia dalam keadaan tidak merasakan sakit.

Update Dugaan Penyebab Sriwijaya Air Jatuh, KNKT Sebut Bukan karena Meledak: Utuh Saat Jatuh ke Air

Duka Mendalam Petinggi Sriwijaya Air Kehilangan Captain Afwan : Sedih Putra Terbaik Kami Gugur

Kondisi bagian tubuh memperkuat bukti jika pesawat hancur karena hantaman dengan air yang begitu keras.

"Dilihat dari serpihan dan body parts, itu kecepatannya luar biasa. Berarti bener-bener crash lewat hantaman air," terangnya.

dr Sumy juga menjelaskan kalau menurutnya para korban tak merasakan sakit karena kejadian tabrakannya terjadi sangat cepat.

"Feeling saya dari pemeriksaan ini semua, mereka tak merasakan apa-apa. gak ada rasa sakit. Dengan kecepatan tinggi tak ada rasa, langsung meninggal. Saya pikir khusnul khotimah mereka semua karena tak merasakan sakit," ucap dr Sumy.

Sisa 4 Korban Belum Teridentifikasi

etelah teridentifikasinya pilot Sriwijaya Air SJ 182, Captain Afwan dan dua warga Sragen, Riyanto dan Suyanto, kini sisa 4 nama lagi.

Dari 62 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, 4 di antaranya belum teridentifikasi hingga kini.

Adapun di antara keempat korban, dua di antaranya merupakan seorang bayi dan balita berusia dua tahun.

Keduanya dipangku sang ayah dalam perjalanan menuju Pontianak itu.

Meski pencarian korban dan puing Sriwijaya Air sudah ditutup sejak Jumat (22/1/2021) lalu, proses identifikasi jenazah masih terus berjalan.

Walaupun tak dipungkiri, kondisi jenazah yang sudah mulai rusak dan membusuk semakin sulit untuk diidentifikasi.

Kendati demikian, tim DVI tak menyerah dan terus melanjutkan proses identifikasi untuk mengungkap identitas korban.

Dikutip TribunMataram.com dari TribunJakarta, ada empat nama penumpang yang belum teridentifikasi hingga kini.

Baca juga: Jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan Teridentifikasi, Sisa 4 Nama Belum Ada Kepastian

Baca juga: Bentuk Penghormatan Terakhir dari Pemkab Bogor, Captain Afwan Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan kini tersisa empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang dalam proses identifikasi.

"Yang belum teridentifikasi, pertama atas nama Arkana Nadhif Wahyudi (7 bulan), kedua Razanah (57), ketiga Dania (2), dan terakhir Panca Widia Nursanti (46)," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (29/1/2021).

Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 Jakarta - Pontianak diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA) ((ANTARA FOTO via Kompas/MUHAMMAD ADIMAJA))

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air, Arkana tercatat duduk satu kursi dengan Rizki Wahyudi (26) yang teridentifikasi pada Selasa (16/1).

Dania tercatat duduk satu kursi Supianto yang teridentifikasi pada Kamis (14/1), Razanah dalam manifes di nomor 16, lalu Panca Widia dalam manifes di nomor 14.

"Itu nama-nama korban yang sampai sekarang, empat korban tersebut belum teridentifikasi dari 62 korban yang ada," ujarnya.

Meski belum teridentifikasi, Rusdi memastikan proses pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem yang dilakukan belum berhenti.

Tim DVI masih berupaya melakukan proses rekonsiliasi yang merupakan fase IV dalam proses identifikasi DVI, dalam kasus ini lewat pencocokan DNA.

Sebanyak enam jenazah korban pesawat Sriwijaya Air tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (24/1/2021), sekitar pukul 06.25 WIB. Keenam jenazah tersebut masing-masing bernama Toni Ismail, Rahmawati, Athar Rizki Riawan, Ratih Windania dan Yumna Fanisyatuhzahra, mereka merupakan satu keluarga, asal Kota Pontianak. Kemudian satu jenazah lain bernama Muhammad Nur Kholifatul Amin, asal Kabupaten Mempawah.
Sebanyak enam jenazah korban pesawat Sriwijaya Air tiba di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (24/1/2021), sekitar pukul 06.25 WIB. Keenam jenazah tersebut masing-masing bernama Toni Ismail, Rahmawati, Athar Rizki Riawan, Ratih Windania dan Yumna Fanisyatuhzahra, mereka merupakan satu keluarga, asal Kota Pontianak. Kemudian satu jenazah lain bernama Muhammad Nur Kholifatul Amin, asal Kabupaten Mempawah. ((KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA))

Beda dengan dua parameter lain dalam DVI yakni sidik jari dan gigi, data DNA postmortem dapat didapat dari berbagai bagian tubuh korban.

Hanya saja proses identifikasi lewat pencocokan sampel DNA antemortem dengan postmortem lewat uji laboratorium ini butuh waktu cukup lama.

"Untuk seluruh korban yang telah teridentifikasi sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Seluruhnya telah diserahkan kepada keluarga," ujarnya.

Berikut daftar nama korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:

  1. Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021
  2. Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021
  3. Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021
  4. Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021
  5. Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021
  6. Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021
  7. Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021
  8. Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021
  9. Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
  10. Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021
  11. Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021
  12. Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021
  13. Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
  14. Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021
  15. Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021
  16. Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021
  17. Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021
  18. Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021
  19. Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
  20. Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021
  21. Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021
  22. Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021
  23. Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021
  24. Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021
  25. Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021
  26. Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
  27. Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021
  28. Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021
  29. Diego Mamahit, teridentifikasi 17 Januari 2021
  30. Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
  31. Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021
  32. Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021
  33. Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021
  34. Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021
  35. Kolisun (37), teridentifikasi 19 Januari 2021
  36. Grislend Gloria Natalies (28), teridentifikasi 19 Januari 2021
  37. Faisal Rahman (30), teridentifikasi 19 Januari 2021
  38. Andi Syifa Kamila (26), teridentifikasi 19 Januari 2021
  39. Shinta (23), teridentifikasi 19 Januari 2021
  40. Mulyadi (39), teridentifikasi 19 Januari 2021
  41. Yulian Andhika, teridentifikasi 20 Januari 2021
  42. Ratih Windania, teridentifikasi 20 Januari 2021
  43. Teofilius Ura, teridentifikasi 20 Januari 2021
  44. Sevia Daro (24), teridentifikasi 21 Januari 2021
  45. Angga Fernanda Afrion (27), teridentifikasi 21 Januari 2021
  46. Rion Yogatama (29), teridentifikasi 21 Januari 2021
  47. Rusni (44), teridentifikasi 21 Januari 2021
  48. Yumna Fanisyatuzahra (3), teridentifikasi 22 Januari 2021
  49. Muhammad Nur Kholifatul Amin (46), teridentifikasi 22 Januari 2021
  50. Fazila Ammara (6), teridentifikasi 25 Januari 2021
  51. Sugiono Effendy (36), teridentifikasi 25 Januari 2021
  52. Yohanes (33), teridentifikasi 25 Januari 2021
  53. Nabila Anjani (11), teridentifikasi 25 Januari 2021
  54. Zurisya Zuar Zai (8), teridentifikasi 26 Januari 2021
  55. Umbu Kristin Zai (2), teridentifikasi 26 Januari 2021
  56. Afwan RZ (54), pilot Sriwijaya Air, teridentifikasi 29 Januari 2021
  57. Suyanto (40), teridentifikasi 29 Januari 2021
  58. Riyanto (32), teridentifikasi 29 Januari 2021

Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya-Air Jakarta-Pontianak itu jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Afwan Zamzami adalah pilot aktif pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dilaporkan terjatuh setelah empat menit terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu (9/1/2021) sore.
Afwan Zamzami adalah pilot aktif pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dilaporkan terjatuh setelah empat menit terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu (9/1/2021) sore. ((Dokumentasi Muhammad Akbar))

Pesawat tersebut mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

(TribunMataram.com/ Salma)

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Saksikan Jenazah Korban Sriwijaya Air Langsung, Ahli Forensik Yakini 'Mereka Tak Rasakan Sakit'

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved