Heboh Video Ular Piton Besar Muncul di Pintu Air Petamburan, Panji Petualang Ungkap Penyebabnya
Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya video ular piton besar muncul di pintu air kawasan Petamburan.
TRIBUNMATARAM.COM - Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan beredarnya video ular piton besar muncul di pintu air kawasan Petamburan.
Mengenai hal ini, Panji Petualang angkat bicara.
Ia pun mengungkapkan penyebab ular tersebut keluar di sana.
Pecinta reptil, Panji Petualang mengungkap penyebab ada ular piton besar tiba-tiba muncul di pintu air di kawasan Petamburan, Jakarta.
Dalam kanal Youtube-nya, Panji Petualang mengunggah video singkat berdurasi 31 detik.
Video tersebut merupakan video viral yang menunjukkan ular sebesar batang pohon di Jakarta merayap di turap pintu air.
Baca juga: Detik-detik Siswa SMP Sempat Teriak hingga Tewas Dililt Ular Piton 7 Meter, Terpisah dari Rombongan
Baca juga: Petaka Percaya Dukun, Ibu Tewas Dijadikan Tumbal Anak Kandung, Mayat Terbalik Sempat Dikira Ular
Dalam video viral itu, terdengar suara seseorang yang merekam kejadian itu.
Ia mengabarkan ada ular di pinggir pintu air di Petamburan.
Baca juga: Kronologi Hilangnya Wanita di Jambi Hingga Ditemukan di Mulut Buaya, Bermula dari Masakan Gosong
Kemudian, terdengar juga suara sejumlah pria heboh melihat ular piton muncul ke permukaan. Mereka ngeri melihat ular besar dan panjang.
Video ini diunggah di kanal Youtube Panji Petualang pada 13 Februari 2021.
Pada keterangan videonya, tertulis penjelasan dari Panji tentang viralnya ular piton di turap pintu air Petamburan.
"Sejatinya mereka ular adalah satwa yang habitatnya dekat dengan kita, mereka juga merupakan mahluk yang hebat dalam bertahan hidup di lingkungan extrame,
bahkan para ular bisa hidup di lokasi lokasi yang sejatinya tak bisa di sebut habitat mereka, seperti gorong2 atau saluran air," kata Panji Petualang.
Kemudian, ahli ular ini menyatakan ada bebeberapa faktor yang menyebabkan ular sampai keluar sarang baik pada awal maupun akhir tahun.
Penyebabnya antara lain, alih fungsi kawasan yang merupakan habitat alaminya, kekurangan makanan, hingga banjir.