Petaka Saling Tatap di Warung Nasgor, Nyawa Mahasiswa Ini Melayang di Tangan 2 Pemuda Tak Dikenal
Pemuda yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin ini pun tewas sia-sia.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Irsan Yamananda
Reporter : Salma Fenty
TRIBUNMATARAM.COM - Malang bagi MW (19), kesalahpahaman yang terjadi saat dirinya menatap EF (20) dan WH (24) ketika membeli nasi goreng berujung petaka.
Nyawanya melayang di tangan dua pemuda tak dikenalnya itu.
Pemuda yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin ini pun tewas sia-sia.
Insiden ini bermula ketika pelaku dan korban bertemu di sebuah warung nasi goreng.
Kala itu, korban yang hendak membeli nasi goreng tak sengaja menatap pelaku.
Mereka pun saling bertatapan.
Baca juga: POPULER Istri yang Saling Cekcok, Pria Ini Malah Tikam Kakak Iparnya saat Tengah Video Call
Baca juga: Detik-detik Adik Tikam Kakaknya saat Tengah Video Call Istri, Petaka Cekcok Berujung Tersinggung
Namun, pelaku rupanya tersinggung dengan tatapan mata korban.

Keduanya tak terima dan menyerang korban dengan senjata tajam hingga tewas.
Seorang saksi mengatakan melihat dua pelaku menikam korban secara membabi buta.
"Dua orang itu menyerahkan diri dengan diantar oleh pihak keluarga ke Mapolresta Banjarmasin," ujar Kapolresta Banjarmasin, Kombes Rachmat Hendrawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (1/3/2021).
Rachmat menjelaskan, korban merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Banjarmasin asal Kabupaten Tanah Bumbu.
Dari hasil serangkaian penyelidikan, seorang saksi melihat jika kedua tersangka yang menikam korban.
"Kita berhasil mengidentifikasi beberapa orang, kemudian setelah diperlihatkan kepada saksi. Kemudian saksi membenarkan bahwa salah satunya adalah terduga pelaku," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi menambahkan, barang bukti senjata tajam yang digunakan tersangka untuk menikam korban telah dibuang tersangka.
Dalam waktu dekat, Reskrim Polresta Banjarmasin kata Alfian akan melakukan rekonstruksi untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan kedua tersangka.
"Untuk barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk melukai korban sudah dibuang oleh terduga pelaku. Sementara akan kami lakukan pendalaman, dengan gelar rekon guna menentukan keterlibatan dari aksi mereka," pungkas Alfian.

Kasus Penikaman Sepele, Cuma Gara-gara Galon
Detik-detik pengantar galon ditikam pelanggannya hingga tewas seketika, gara-gara galon.
Dendam membutakan SB (43) hingga nekat menghabisi nyawa seorang pengantar galon bernama Marcel.
Sudah 4 hari SB menunggu kedatangan Marcel untuk mengantar galon airnya tapi tak kunjung datang.
Hal ini lah yang menyebabkan SB menjadi dendam.
• Terdengar Suara Dentuman, Bocah 5 Tahun Tewas Terlindas Truk Galon, Keluarga Syok Tahu dari Tetangga
• POPULER Punya Dendam ke Orangtua Korban, Pria Ini Cabuli Bocah 8 Tahun, Bunuh Lalu Buang Mayatnya
Marcel, seorang pengantar air galon tewas usai ditikam pelanggannya berinisial SB (43), di Jalan Daeng Tata 1, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (14/9/2020).
Korban tewas setelah ditikam pelaku di bagian jantung dengan menggunakan senjata tajam jenis badik.
Sontak, adanya kejadian tersebut membuat warga sekitar menjadi heboh dan panik.
Syamsudin (41), saksi mata yang juga merupakan warga sekitar mengatakan, sebelum kejadian, pelaku terlebih dahulu menunggu korban saat mengantar air galon di sekitar perumahan.
Kata Syamsuddin, sebelum ditikam, korban terlebih dahulu dipukul sebanyak tiga kali oleh pelaku.
Usai menusuk korban, pelaku langsung membawa motor korban ke rumahnya.
"Ditusuk satu kali tapi dipukul itu 3 kali kayaknya baru natikam. Sudah ditikam langsung bangun itu korban baru natinggal motornya. Motornya korban diambil pelaku baru dibawa pergi ke rumahnya," kata Syamsuddin saat diwawancara wartawan, Senin sore.
Kanit Reskrim Polsek Tamalate AKP Ramli mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku sempat menghubungi korban selama empat hari. Namun, ia tak kunjung datang.
Pelaku marah saat melihat korban mengantarkan galon di sekitar rumahnya.
SB kemudian menikam korban dengan menggunakan sebilah badik satu kali di bagian jantung.
Penusukan itu terjadi secara tiba-tiba saat korban medatangi rumah SB.
"Jadi antara pelaku dan korban memang sudah ada dendam ya. Jadi ini gara-gara galon sehingga ada ketersinggungan, sudah 4 hari ditelepon-telepon namun (korban) tidak datang," kata Ramli saat diwawancara wartawan, Senin sore.
Kata Ramli, usai ditikam, korban sempat berlari untuk menghidari perlakuan pelaku.
Namun, di tengah jalan, korban tumbang dan meninggal dunia.
Saat diamankan, sambung Ramli, pelaku mengaku sebagai wartawan.
"Ada kartu pengenal yang ditemukan anggota saat melakukan pencarian barang bukti senjata tajam jenis badik di rumahnya," ujarnya.
Dari tangan SB, polisi berhasil mengamankan sebilah badik yang digunakan pelaku untuk menusuk korban.
"Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," tegasnya.
Sementara itu, kepada polisi, SB mengaku nekat menikam korban karena kesal selama empat hari ia tidak datang mengantarkan galonnya.
Padahal, sebelumnya korban sempat datang mengambil galon miliknya.
Karena kotor, SB pun mengembalikan galon yang telah diantar korban.
"Emosi ku rasa, karena (galonku) tidak dikasih kembali selama empat hari," kata SB saat diperiksa penyidik. (TribunMataram.com/ Salma)
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Saling Tatap di Warung Nasgor Berujung Petaka, Nyawa Mahasiswa Melayang Ditikam 2 Pemuda Tak Dikenal