Bahagia Jadi Duka, Kakak Beradik Tewas Kecelakaan saat Antar Kado Mobil untuk Ayah
Keduanya tewas dalam kecelakaan mobil berbeda, saat mengantar kado ulang tahun ayahnya pada Sabtu (27/2/2021).
TRIBUNMATARAM.COM - Kebahagiaan hendak menghadiahi mobil untuk sang ayah seketika berubah duka.
Nasib nahas justru menimpa kakak beradik bernama Hafidzan Zainal (44) dan Mohd Fauzi Zainal (39).
Keduanya tewas dalam kecelakaan mobil berbeda, saat mengantar kado ulang tahun ayahnya pada Sabtu (27/2/2021).
Melansir World of Buzz pada Minggu (28/2/2021), kecelakaan terjadi di Jalan Kuala Pilah Simpang Pertang KM 17 sekitar pukul 16.30 petang.
Kronologi bermula dari Hafidzan yang mengendarai mobil Proton Iswara Aeroback, selip dan menabrak pembatas jalan.
Mobil itu sebenarnya ditujukan sebagai kado ulang tahun ayahnya, Zainal Sulong (63).
Kemudian Fauzi yang melihat langsung kecelakaan itu langsung syok, mengalami serangan jantung dan kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Baca juga: Baru Dibeli, Belasan Mobil Mewah Miliarder Tuban Rusak karena Kecelakaan, Ada yang Penyok Parah
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Anak Wakil Bupati Karanganyar: CBR Melaju Kencang, Tabrak Avanza Hingga Ringsek
Menurut penuturan Shah Rizal Zainal (41) saudara kandung Hafidzan dan Zainal kepada Bernama, kedua korban sedang dalam perjalanan dari Felda Pasoh menuju rumah keluarga di Taman Kobena, Senawang.
"Mereka berangkat dengan satu mobil. Lalu, Hafidzan yang bekerja sebagai kurir menyetir (Proton) Iswara sedangkan Mohd Fauzi mengendarai mobil Perodua Myvi."
"Entah bagaimana mobilnya Hafidzan tergelincir. Fauzi diyakini pingsan setelah melihat Hafidzan kecelakaan dan berlumuran darah."
"Sudah sejak lama mereka ingin menghadiahi ayah mobil, dan kematian mendadak ini sangat menyayat hati saya," Shah Rizal mengungkap kesedihan mendalamnya kepada Bernama.
Kemudian menurut Kepala Polisi Distrik Jempol, Hoo Chang Hook, Fauzi memiliki riwayat kejang-kejang dan mengalami serangan jantung.
"Korban dilarikan ke Tuanku Ampuan Najihan Hospital (HTAN) di Kuala Pilah. Mohd Fauzi tidak menderita luka luar dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit."
"Pemeriksaan medis pada Mohd Fauzi menunjukkan dia memiliki riwayat kejang-kejang," terang Hoo Chang Hook.
Laporan polisi mengatakan, dalam kecelakaan ini mobil Hafidzan hilang kendali lalu selip di sisi kiri jalan sebelum menabrak.
Kecelakaan tunggal ini membuat Hafidzan mengalami luka parah di kepala dan meninggal pukul 20.00 waktu setempat.
Insiden Kecelakaan Serupa, Kakak Beradik Selamat Berkat Seat Belt
Ronald Touwani (38) bersama adik iparnya tampak sangat syok atas apa yang baru saja mereka alami.
Keduanya masih tak menyangka bisa selamat dari kecelakaan maut yang mereka alami pada Sabtu pagi (26/9/2020) di Jalur A Km 477+600 tol Semarang-Solo.
• Tak Tahu Pasien Korban Kecelakaan Kritis Ternyata Positif Covid-19, Belasan Tenaga Medis Isolasi
• Cerita Sukardi, Lumpuh 6 Tahun Tiduran karena Kecelakaan Kerja Kini Buat Produk Kreatif dari Bambu
Ketika itu Ronald menyetir sendiri mobil miliknya, Mazda CX-5 lansiran 2017, dari Jakarta menuju Pacitan, Jawa Timur.
Berangkat dari Ibu Kota pada Jumat malam (25/9/2020), membuat rasa kantuk tak bisa terhindarkan.
Mereka berdua sempat istirahat selama dua jam di rest area Tol Ungaran, sebelum akhirnya terjun ke sebuah jurang setinggi 70 meter di tepi jalan tol Semarang-Solo sekitar pukul 06.00 WIB.

“Jadi saat jalan di lajur kanan, mungkin saya ngantuk, tiba-tiba mobil oleng ke kiri dan masuk jurang. Mobil tidak menabrak pagar, tapi pohon bambu, kemudian terguling-guling sampai ke bawah,” ujar Ronald, saat dihubungi Kompas.com (3/10/2020).
Ronald mengatakan, saat itu ia menggunakan seat belt dengan benar. Begitu juga adik iparnya yang tertidur pulas di dalam dekapan sabuk pengaman.
Saat itu kecepatan di atas 100 kpj sebelum masuk jurang, kondisi mobil seketika ringsek. Tak ada bagian yang tidak rusak.

“Sesaat setelah kecelakaan saya masih sadar, pintu kanan-kiri enggak bisa dibuka, panel-panel dan dasbor sudah enggak ada yang nempel, kabel-kabelnya keluar semua,” ucap Ronald.
“Saya lihat kaca pada pecah tapi tidak ada yang mengenai kami, karena terhalang airbag. Jadi airbag-nya itu enggak cuma di depan, tapi sekeliling interior ada,” katanya.
Menurut Ronald, satu-satunya jalur yang memungkinkan untuk evakuasi adalah bagian sunroof. Ia pun memecahkan bagian ini menggunakan tangannya dan keluar dari sana.

“Adik ipar saya bilang, sudah kita harus cepat keluar, mobilnya mau meledak. Saat itu memang di dalam berasap, suara dari speaker mobil sudah enggak karuan, seperti suara sinyal darurat. Ya sudah saya akhirnya keluar dari sunroof, saya aja enggak nyangka bisa keluar lewat sana,” tuturnya.
Setelah berhasil keluar dari mobil, ia langsung menelpon bantuan untuk datang. Karena lokasi yang jauh dari jalan dan tidak ada tanda-tanda kecelakaan, polisi yang menolong pun cukup kesulitan melakukan evakuasi.
“Polisi datang kurang lebih saya tunggu setengah jam. Karena dia cari enggak ada bekas-bekas kecelakaan, jadi sudah lewat, terus balik lagi. Turun ke jurang tempat lokasi kami pun susah,” kata Ronald.
(Kompas.com/ Aditya Jaya Iswara/Dio Dananjaya)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kakak Beradik Tewas Kecelakaan Saat Antar Kado Mobil Baru Ayahnya"
dan judul "Cerita Pengemudi yang Selamat dari Kecelakaan Karena Pakai Seat Belt, Padahal Mobil Hancur Berantakan"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Kakak Beradik Tewas Kecelakaan saat Antar Kado Mobil untuk Ayah, Padahal Menyetir Sendiri-sendiri