Moeldoko Pernah Cuit 'Bangga Jadi Prajurit Sehati'. SBY Sindir Sang KSP Jauh dari Sikap Kesatria

Moeldoko sempat mencuit'bangga jadi prajurit sehati' di akun Twitternya. Namun, SBY justru sindir sang KSP jauh dari sikap kesatria.

Editor: Irsan Yamananda
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat orasi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/2/2017). 

TRIBUNMATARAM.COM - Moeldoko sempat mencuit'bangga jadi prajurit sehati' di akun Twitternya.

Namun, SBY justru sindir sang KSP jauh dari sikap kesatria.

Berikut ulasan selengkapnya.

Anggap Moeldoko sudah rebut kepemimpinan, SBY sindir Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB  sudah bikin malu tentara, begini kata Moeldoko.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa malu dengan manuver Kepala Staf Presiden Moeldoko yang menjadi Ketua Partai Demokrat lewat kongres Luar Biasa yang dinilai ilegal di Sibolangit, Sumatera Utara pada Jumat (5/3/2021).

Rasa malu SBY itu dikarenakan sebagai statusnya sebagai mantan tentara dan juga Moeldoko adalah seorang mantan tentara bahkan manta panglima TNI.

Sebab, Tentara Nasional Indonesia di dalam darah mereka mengalir semangat Sumpah Prajurit Sapta Marga.  

"Hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," ucap SBY pada Jumat (6/3/2021).

Mantan Presiden ke-6 RI ini juga mengatakan tindakan Moeldoko merupakan perbuatan yang tidak terpuji.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral," jelas SBY.

Baca juga: Moeldoko Ditunjuk Jadi Ketua Umum Baru di KLB Demokrat, Fotonya Cium Tangan SBY Viral di Medsos

Baca juga: Blak-blakan, Gatot Nurmantyo Ngaku Pernah Diajak Kudeta Demokrat: Mosi Tidak Percaya, AHY Turun

SBY tanggapi pihak yang ingin merebut dan membeli Partai Demokrat
SBY tanggapi pihak yang ingin merebut dan membeli Partai Demokrat (YouTube/ Kompas)

Hal itu disampaikan SBY mengawali pidatonya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat yang juga disiarkan kanal YouTube Kompas TV, Jumat (5/3/2021) malam.

Tak hanya itu, SBY juga mengungkapkan rasa penyesalannya karena pernah memberikan Moeldoko beberapa jabatan penting saat ia menjabat sebagai Presiden RI.

Untuk diketahui, terakhir SBY menunjuk Moledoko sebagai Panglima TNI.

Tampaknya, SBY tak akan menyangka jika orang yang pernah diberinya jabatan akan merebut partai yang ia besarkan.

SBY yang menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat juga merasa malu karena telah memberikan kepercayaan jabatan kepada Moeldoko.

"Rasa malu dan rasa bersalah saya, yang beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya.

Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," kata SBY.

Sementara itu, Moeldoko sendiri malah pernah melansir cuitan di akun twitternya @Dr_Moeldoko tentang kebangaan menjadi seorang prajurit.

"Banggalah menjadi prajurit yang sehati. Prajurit yang selalu berjalan diatas Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Selamat Hari Ulang Tahun ke-75 TNI. Tetap Bersinergi Untuk Negeri,"

Demikian cuitan Moeldoko di akun twitter tersebut.

Cuitan itu dilansir Moeldoko pada 5 Oktober 2020.

Dan cuitan itu tercatat sebagai cuitan terakhir Moeldoko di akun twitternya.

Baca juga: Moeldoko Ditunjuk Jadi Ketua Umum Baru di KLB Demokrat, Fotonya Cium Tangan SBY Viral di Medsos

Terima Jadi Ketum Partai Demokrat

Seperti diketahui, Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) partai yang digelar di Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021).

Moeldoko tidak ada di lokasi KLB saat penetapan ketua umum tersebut berlangsung.

Mantan Panglima TNI itu menerima penetapan melalui sambungan telepon yang didengar oleh peserta KLB.

Sebelum menerima penetapan Moeldoko terlebih dahulu melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta KLB yang harus dijawab serentak.

Pertama Moeldoko menanyakan mengenai apakah keberadaan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai.

Pertanyaan tersebut dijawab dengan kata 'sesuai' oleh peserta KLB.

Baca juga: Perjalanan Karir Moeldoko, Sosok yang Ditunjuk Jadi Ketum Baru di KLB Demokrat, Panglima TNI Era SBY

Kedua, Moeldoko menanyakan mengenai keseriusan peserta KLB memilihnya sebagai Ketum.

Para peserta KLB menjawab pertanyaan Moeldoko tersebut dengan kata 'serius' secara serempak.

Ketiga, Moeldoko menanyakan kesiapan peserta KLB untuk berintegritas dalam bekerja serta menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan.

Pertanyaan tersebut juga dijawab siap oleh peserta KLB.

"Oke, baik dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. untuk itu saya terima menajdi ketum Demokrat," pungkasnya.

KLB Partai Demokrat Sibolangit yang menunjuk Moeldoko sebagai Ketumnya disebut ilegal oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Anak pendiri Partai Demokrat, SBY ini mengatakan kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Sumatera Utara (Sumut) tersebut tidak memenuhi tiga syarat penting.

Tiga syarat penting tersebut seolah dilupakan oleh pendukung Moeldoko untuk 'mengkudeta' AHY dari singgasana Partai Demokrat.

Salah satunya adalah dihadiri 2/3 dari jumlah DPD. 

"Mengapa KLB di Sumatera Utara hari ini adalah ilegal?Setidaknya untuk bisa diselenggarakan KLB, berdasarkan AD/ART Partai Demokrat adalah disetujui, didukung, dihadiri 2/3 dari jumlah DPD," ujar AHY, saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021).
Selain itu, KLB itu juga harus disetujui, didukung, dan dihadiri setengah dari jumlah DPC. 

AHY menuturkan syarat kehadiran angka minimal tersebut membuat KLB dapat diinisiasi dan diselenggarakan berdasarkan AD/ART partai berlambang mercy itu. 

Syarat ketiga, lanjutnya, adalah adanya persetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Dalam hal ini yaitu persetujuan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Dan ada lagi tambahannya, harus persetujuan dari ketua majelis tinggi partai," ungkapnya.

Setelah itu, AHY menyebut KLB yang digelar oleh mantan-mantan kader Partai Demokrat itu sebagai dagelan atau lawakan.

Pasalnya tak bisa diterima dengan akal sehat. 

Oleh karenanya, kader-kader Partai Demokrat yang sah disebut AHY akan melawannya demi menjunjung tinggi moral dalam politik berkeadaban. 

"KLB ini bisa dikatakan dagelan. Saya sih tidak bisa terima dengan akal sehat sebetulnya. Tetapi ya sudah terjadi, dan kami yakinkan bahwa itu semua akan kami hadapi dan kami lawan, karena kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat. Jangan ciderai akal sehat, jangan injak-injak etika, moral dalam politik yang berkeadaban," tandasnya. (Tribunpekanbaru.com/Budi Tengkar)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul SBY Sebut Moeldoko Bikin Malu Tentara, Moeldoko Malah Sebut Bangga Jadi Prajurit

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved