Beda Nasib Ayah & Anak Kader Demokrat Blora, Bapaknya Dipecat karena Dukung KLB Moeldoko Jadi Ketum
Meski berada dalam satu keluarga, nasib berbeda dialami dua kader Partai Demokrat yang merupakan ayah dan anak ini.
"Diam karena memang tidak ingin disebut sebagai intervensi atau diam karena memang internal di dalam Istana juga terjadi pergesekan."
"Atau yang ketiga, diam karena memang tidak tahu, bagaimana yang harus dilakukan di dalam soal ini," beber Hikam.
Ia menambahkan, posisi Moeldoko yang saat ini merupakan bagian dari pemerintahan, membuat Jokowi sulit untuk tidak menciptakan reaksi publik bahwa dirinya tak tahu-menahu.
"Bagaimana pun yang namanya KSP Moeldoko itu adalah bagian dari Istana, bagian dari pemerintahan."
"Jadi susah sekali untuk tidak menciptakan satu reaksi publik yang nomor tiga tadi itu, seolah-olah Pak Jokowi tidak berdaya atau tidak tahu bagaimana harus menyikapi ini," terangnya.
Saat ditanya Najwa Shihab soal desakan sejumlah pihak yang meminta Moeldoko mundur dari jabatannya sebagai KSP, Hikam tak menjelaskan secara gamblang.
Namun, Hikam menilai posisi Moeldoko saat ini mempersulit Jokowi.
"Either way, tapi yang jelas posisi Pak Moeldoko yang masih tetap menjadi bagian dari Istana itu mempersulit Pak Jokowi," tegasnya.
(Kompas.com/ Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana/(TribunMataram.com/ Salma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Dipecat karena Dukung KLB Partai Demokrat, Anak Tetap Pilih AHY"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Beda Nasib Ayah & Anak Sesama Kader Demokrat, Bapaknya Dipecat karena Dukung KLB Moeldoko Jadi Ketum