Ramadhan 2021

Hukum Lengkap Bayar Utang Puasa Ramadhan 2021 Sebelum Bulan Suci Tiba Lagi, Bagaimana dengan Denda?

Bagaimana hukum bagi mereka yang tidak melunasi utang puasa Ramadhan hingga tiba bulan Ramadhan lagi?

Editor: Irsan Yamananda
Istimewa
Ramadhan kareem 

TRIBUNMATARAM.COM - Hukum jika tidak melunasi utang puasa Ramadhan hingga tiba bulan suci lagi.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan 1442 H, pastikan telah melunasi utang puasa sebelumnya.

Bagaimana hukum bagi mereka yang tidak melunasi utang puasa Ramadhan?

Tak terasa sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan 2021.

Di bulan suci yang penuh berkah ini, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan penuh dan amalan lainnya.

Namun, bagi seseorang yang memiliki uzur tertentu, seperti sakit, haid, nifas, atau berpergian, ibadah puasa boleh ditinggalkan.

Kendati demikian, mereka yang meninggalkan Puasa Ramadhan terkena kewajiban untuk menggantinya di bulan selain Ramadhan.

Baca juga: Tips Khatam Alquran 30 Juz selama Ramadhan 1442 H dalam 30 Hari, Awali dengan Niat

Baca juga: Ramadhan 2021 Segera Tiba, Simak 5 Hal yang Batalkan Puasa Selain Makan dan Minum, Merokok Termasuk?

Ada pun jumlah yang harus dibayar yaitu sebanyak puasa yang ditinggalkan seperti dikutip dari tribunnewsbogor.com dengan judul Jelang Ramadhan 2021, Utang Puasa Masih Numpuk? Ini Hukumnya Jika Belum Dilunasi

Lalu, bagaimana jika belum sempat menggantinya namun sudah masuk bulan Ramadhan?

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com yang mengutip laman resmi Lembaga Fatwa Mesir, tak ada ketentuan waktu dalam mengganti puasa.

Seseorang yang menunda pelaksanaan qadha puasanya hingga bertemu Ramadhan berikutnya tidak berdosa, asalkan memiliki uzur syar’i.

Orang tersebut boleh mengganti Puasa Ramadhan yang ditinggalkannya hingga tiba saatnya ia mampu membayar qadha itu meskipun sudah lewat dua atau tiga Ramadhan.

Namun, jika seseorang sengaja mengakhirkan qadha puasa tanpa ada uzur tertentu hingga memasuki bulan Ramadhan berikutnya, maka ia berdosa.

Ia tetap diharuskan untuk menggantinya dan membayar fidyah (denda) berupa memberi makan orang miskin satu orang setiap satu hari puasa.

Hal itu sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Abu Hurairah yang menjelaskan tentang seseorang dengan utang puasa tapi tak membayarnya diwajibkan untuk tetap mengqadhanya dan memberi makan orang miskin.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved