Upaya Kudeta di Tubuh Partai Demokrat
Jokowi Bungkam, Lewat Menkopolhukam Mahfud MD Pemerintah Tolak Partai Demokrat Versi KLB Moeldoko
Pemerintah secara resmi menolak dan tak mengakui pengesahan Partai Demokrat hasil KLB di mana menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Mereka menyampaikan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Yasonna mengatakan, Partai Demokrat versi KLB sebelumnya masih belum melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
"Dari pemeriksaan dan verifikasi tahap pertama, Kemenkumham memberitahukan penyelenggara KLB untuk melengkapi kekurangan dokumen yang dipersyaratkan," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Rabu (31/3/2021).
Pihak Partai Demokrat versi KLB lalu kembali menyerahkan dokumen yang diminta Kemenkumham pada Senin (29/3/2021).
"Dari hasil pemeriksaan dan verifikasi terhadap seluruh kelengkapan fisik sebagaimana yang dipersyaratkan, masih ada kelengkapan yang belum dipenuhi, antara lain DPD dan DPC tidak disertai mandat dari Ketua DPD dan DPC."
"Dengan demikian, pemerintah menyatakan bahwa permohonan pengesahan hasil KLB di Deli Serdang ditolak," ucap Yasonna Laoly, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Tolak KLB Kubu Moeldoko, Mahfud MD: Kekisruhan Partai Demokrat Secara Hukum Selesai
Ia menyampaikan, pemerintah bertindak objektif dan transparan dalam memberi keputusan dalam persoalan partai politik.
Yasonna Laoly juga menyayangkan pernyataan yang menyebut pemerintah ingin memecah belah partai politik.
Pengakuan Moeldoko Sebelumnya
Moeldoko akhirnya angkat bicara mengenai keterpilihannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.
Moeldoko mengatakan, dirinya dipilih karena terjadi pergeserab arah demokrasi di Partai Demokrat.
"Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," kata Moeldoko melalui postingan instagram miliknya dr_Moeldoko, Minggu (28/3/2021).
Kepala Staf Kepresidenan itu melihat, ada kecenderungan pertarungan ideologis di tubuh Partai Demokrat jelang Pemilu 2024.
• Demokrat Kubu Moeldoko Seret Nama Ibas dalam Kasus Hambalang, Pengamat: Serangan yang Berbobot
• Minta Maaf ke Masyarakat, Demokrat Kubu Moeldoko Beberkan AHY dan SBY Bangun Narasi Sesat & Brutal

Pertarungan disebutnya dilakukan secara terstruktur dan menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.
Atas dasar itu, Moeldoko menyebut KLB yang digelar bukan bukan hanya untuk menyelamatkan Partai.