Tidak Ada Gelagat Aneh 5 Terduga Teroris yang Ditangkap di NTB, Sehari-hari Jualan Tahu & Bertani

Diamankannya lima orang terduga teroris di Bima, NTB menambah daftar sindikat terorisme yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

(KOMPAS.COM/SYARIFUDIN)
Petugas saat melakukan pengamanan di lokasi penggeledahan disebuah rumah milik B, terduga tertoris yang diamankan tim Densus 88. 

TRIBUNMATARAM.COM - Diamankannya lima orang terduga teroris di Bima, NTB menambah daftar sindikat terorisme yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Warga sekitar pun tak menaruh curiga pada orang-orang tersebut.

Pasalnya, sehari-hari dikenal sebagai penjual tahu dan juga petani.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di Kota Bima, NTB.

Mereka di antaranya berinisial B alias Gozi (26).

Diduga yang bersangkutan merupakan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Tim Densus kemudian menggeledah rumah terduga di Kelurahan Penatoi, Kota Bima, pada Senin (29/03/2021) pagi.

Baca juga: Motivator Hingga Ikut Kajian Bersama, Ini Peran 3 Wanita Terduga Teroris Soal Bom Katedral Makassar

Baca juga: Dua Terduga Teroris di Condet dan Bekasi Pernah Hadiri Sidang Rizieq Shihab, Ini Bukti dari Polisi

Ketua RT 011, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Nasrudin membenarkan peristiwa itu.

Ia pun mengaku terkejut setelah seorang warganya ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam jaringan teror.

Sepengetahuannya, tetangganya yang ditangkap Densus 88 itu sudah memiliki istri. Satu keluarga tersebut memang sudah lama menjadi warga setempat.

Ia menyatakan, warga sekitar hanya mengenal B sebagai penjual tahu. Selain itu, yang bersangkutan juga aktif bertani.

"Tiap hari dia sibuk jualan dan juga bertani," kata Nasrudin, saat ditemui Kompas.com pada Rabu (31/3/2021).

Selama tinggal di Kampung Penatoi, kata dia, B tidak menunjukkan gerak gerik yang mencurigakan. Ia selama ini dikenal baik dan aktif berinteraksi dengan warga sekitar.

"Dia orangnya baik dan juga tetap berinteraksi dengan warga yang lain," kata Nasrudin.

Dia pun mengaku tak menyangka jika B terlibat dalam dugaan tindak pidana terorisme. Dengan kejadian tersebut, Nasarudin pun terkejut karena ia mengenal sosok B sebagai pribadi yang baik dan rajin beribadah.

"Ya kaget, karena menurut saya dia orangnya biasa-biasa saja, tak ada yang mencurigakan,’’ pungkasnya.

Sebelum diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap lima terduga teroris di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah insiden bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Kelima terduga teroris itu ditangkap di beberapa tempat di Kota Bima.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, tim Densus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris pada Minggu (28/3/2021).

Keempat terduga teroris itu ditangkap di dua tempat berbeda, yakni Kelurahan Penatoi di Kecamatan Mpunda dan Pasar Amahami di Kecamatan Rasanae Barat.

Saat ini keempat terduga teroris telah ditahan di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti), Polda NTB.

Mereka berinisial H, S (47) alias Udin Rebo, B alias Gozi (26), dan M (32).

Setelah mengembangkan kasus tersebut, polisi juga menangkap seorang terduga teroris lainnya pada Senin.

"Tadi pagi sudah dilakukan satu lagi penangkapan terhadap terduga teroris, dan saat ini sudah diamankan di Mako Brimob. Dengan inisial Y (30)," Kata Artanto, dikutip dari Kompas.com dengan judul "Sosok Terduga Teroris di Bima yang Ditangkap Densus, Dikenal sebagai Pedagang Tahu"

Y ditangkap di Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asa kota, Kota Bima sekitar pukul 11.30 Wita.

Kelima terduga teroris itu diduga berafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Peran 3 Wanita Teroris dalam Bom Katedral Makassar

Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap 3 terduga teroris yang diduga terlibat dalam perencanaan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Semua pelaku adalah perempuan.

Tim Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap 4 tersangka teroris yang terlibat aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

2 Pelaku Bom Katedral Makassar Ternyata Dinikahkan oleh Terduga Teroris yang Tewas Januari Lalu

Pengakuan Tetangga Soal Sosok Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar: Mulai Berubah Setelah Menikah

Aparat mengamankan barang bukti saat melakukan penggeledahan di rumah Lukman, tersangka bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang berlangsung di Jalan Tinumbu 1 Lrg 132, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Barang bukti dari hasil penggeledahan langsung diamankan. Diketahui, penggerebekan yang tengah dilakukan kepolisian itu merupakan rumah kos milik Lukman. Lukman diketahui merupakan warga asli Tinumbu.
Aparat mengamankan barang bukti saat melakukan penggeledahan di rumah Lukman, tersangka bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar yang berlangsung di Jalan Tinumbu 1 Lrg 132, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Barang bukti dari hasil penggeledahan langsung diamankan. Diketahui, penggerebekan yang tengah dilakukan kepolisian itu merupakan rumah kos milik Lukman. Lukman diketahui merupakan warga asli Tinumbu. (Tribun Timur/Sanovra Jr)

"Jadi untuk sementara ini pengembangan di Makassar, 7 orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal 2 orang."

"Jadi total semua sementara 9."

"Artinya updatenya bertambah 3 tersangka, Ketiganya adalah perempuan," kata Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Perempuan pertama yang ditangkap berinisial MM, berperan sebagai motivator kepada pasangan suami istri yang menjadi pengantin bom bunuh diri yakni Lukman dan Dewi.

Pelaku Wanita Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Dikabarkan Sedang Hamil, Begini Kata Polisi

"MM ini perempuan atau wanita yang perannya adalah mengetahui persis perencanaan amaliyah Lukman dan Dewi dan memberikan motivasi kepada yang bersangkutan."

"Dia mendapat motivasi untuk jihad dan syahid dari saudara SAS yang telah ditangkap dan dia juga mengikuti baiat," ujar dia seperti dikutip dari tribun-timur.com dengan judul Densus 88 Tangkap 3 Wanita di Makassar, Ini Peran Mereka di Lapangan.

Dijelaskan Ahmad, tersangka teroris Makassar kedua yang ditangkap adalah M.

Dia diketahui mengikuti kajian bersama-sama dengan kelompok JAD Makassar.

"Perempuan M juga ini merupakan kakak ipar dari SAS."

"Kemudian mengetahui saudara SAS mengikuti kajian di Villa Mutiara," kata dia.

Tersangka terakhir adalah MAN.

Dia merupakan saksi terakhir yang melihat keberangkatan Lukman dan Dewi sebelum melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral.

"Dia melihat saudara L saat terakhir menggunakan motor berangkat menuju TKP lokasi pada saat rencana bom bunuh diri dan juga mengetahui SAS mengikuti kajian," ungkap dia.

Ia memastikan seluruh tersangka yang ditangkap itu terkait dengan kelompok JAD.

Terduga Teroris di Condet & Bekasi Digerebek, Apa Hubungan dengan Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar?

"Terkait dengan tersangka teroris yang telah diamankan di Makassar, mereka merupakan kelompok atau terafiliasi langsung dengan jaringan JAD yang sama persis pos mereka atau markas di Villa Mutiara yang ditangkap pada tanggal 6 Januari 2021 lalu," kata dia.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta baru pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Pelaku L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.

“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya,” ujar mantan Kabareskrim Polri ini saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3) lalu.

(Kompas.com/ Kontributor Bima, Syarifudin) (Tribun Timur)

#Makassar #GerejaKatedralMakassar #BomBunuhDiri #NTB

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved