Cerita Korban Rampok di Gresik, Rambut Istri Dijambak 20 Menit, Suami Terkulai Lemas Minta Ampun

Berikut cerita korban perampokan di Gresik Jawa Timur. Pelaku disebut jambak rambut istri 20 menit dan ikat tangannya.

Editor: Irsan Yamananda
Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAM.COM - Berikut cerita korban perampokan di Gresik Jawa Timur.

Pelaku disebut jambak rambut istri 20 menit dan ikat tangannya.

Sementara suami korban terkulai lemas minta ampun.

Aksi perampokan terjadi di rumah pasangan suami istri di Perumahan Bakti Pertiwi (BP) Kulon, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Korban adalah Ari (41) dan istrinya, Okni (38).

Sementara perampok beraksi seorang diri yang mebawa sebilah celurit.

Kembali Senyum, Mbah Ginem Penjual Jajanan Pasar Korban Perampokan Orang Tak Dikenal Dibantu Jokowi

Beralasan Beli Kerupuk, Ibu Hamil Bersama Anak & Menantu Rampok Toko Sembako, Uang Rp 200 Juta Raib

Okni menceritakan kronologi perampokan di rumahnya yang ada di Gresik
Okni menceritakan kronologi perampokan di rumahnya yang ada di Gresik (TribunJatim.com/ Willy Abraham)

Okni menceritakan perampokan terjadi berawal saat listrik di rumahnya mati.

Modusnya, pelaku mematikan aliran listrik melalui MCB (Mini Circuit Breaker) di teras rumah, sebelum masuk ke dalam rumah menguras harta korban.

Wanita berkerudung hijau saat ditemui awak media di kediamannya terlihat berusaha tenang, beberapa hari lalu, harta senilai jutaan rupiah raib digondol satu orang perampok.

Okni menceritakan kronologi perampokan yang menimpa keluarganya itu.

“Sabtu (3/4/2021) dinihari sekitar pukul 01.00 listrik rumah saya mati, saya kira jeglek karena pakai AC jadi tidak kuat. Saya dan suami ke teras menyalakan listrik naik meja."

"Setelah listrik nyala, saya tutup pintu samping masuk mematikan lampu di ruang tengah. Tiba-tiba listrik rumah mati lagi, ternyata ada maling di teras rumah,” kata dia, Senin (5/4/2021).

Okni mengaku bersama suaminya yang baru saja sembuh dari penyakit stroke kembali menengok MCB karena listrik kembali mati.

Saat membuka sedikit pintu lorong samping, langsung didobrak oleh seorang perampok.

Suaminya yang bekerja di lingkungan ASN Pemkab Gresik langsung jatuh tersungkur dan diikat menggunakan tali rafia di kedua tangannya.

Kemudian Okni melihat perampok yang menutupi wajahnya dengan topeng, sarung tangan dan kaus kaki membawa sebilah celurit.

“Saya dan suami diancam dibunuh saat itu,” ucapnya.

Kedua tangan Okni juga diikat tali rafia, rambutnya ditarik oleh pelaku sambil membawa sebilah celurit.

Dia dipaksa untuk menunjukkan barang-barang berharganya yang disimpan di dalam rumah.

Pertama, menemukan sebuah handphone di atas kursi, kemudian uang di dompet sebesar Rp 800 ribu.

Tidak sampai di situ, Okni kembali dipaksa menunjukkan harta lainnya di dalam kamar.

Dua buah handphone di atas kasur beserta power bank atau pengisi daya ikut diambil.

Dia meminta password atau kata sandi membuka handphone berupa enam digit dan dossbook.

Plastik Hitam Ciri Khas Pembunuhan Berantai Bogor, Modus Kenalan di Medsos, Kencan & Rampok Barang

Sambil menarik rambut korban, perampok ini memaksa membuka lemari di dalam kamar.

Di situ, pelaku membawa uang korban sebesar Rp 7 juta dan perhiasan berupa cincin, kalung dengan total seberat 33 gram.

“Dia juga minta kunci sepeda motor honda Beat sama STNK,” kata dia seperti dikutip dari Tribunjatim.com dengan judul Cerita Wanita di Gresik Saat Rumah Dirampok, Tangan Diikat dan Rambut Dijambak, Suami Tergolek Lemas.

Korban mengaku kurang lebih 20 menit, perampok menarik rambutnya sambil membawa celurit untuk mengacak-acak isi rumahnya.

Sementara sang suami yang baru sembuh dari sakit stroke, hanya bisa tergolek lemas di lantai lorong rumah di sebelah samping dengan kondisi tangan terikat.

“Terakhir minta kunci rumah, dan enam jilbab saya dibuat mengikat mulut dan kaki saat di dalam kamar. Saya mendengar suami saya teriak ampun kemudian pelaku pergi dengan membuka pagar dan membawa tas ransel,” terangnya.

Setelah itu, dia melepaskan ikatan tali rafia di tangan yang mulai kendor dan melepas jilbab yang diikat di mulut, mata serta kaki kemudian mendatangi suami.

“Suami saya bilang aman, langsung saya hampiri dan gendong ke ruang tengah,” tuturnya.

Okni yang baru saja dikuras hartanya langsung menghubungi keluarganya menggunakan handphone kecil berwarna hitam.

Adiknya yang tinggal di Randuagung datang dan langsung melacak keberadaan tiga ponsel yang dicuri sekitar pukul 01.30.

“Saya lacak orangnya sedang di warung kopi di Jalan Usman Sadar, saya datangi sama adik. Ternyata sudah pergi. Kata penjaga warung kopi, pelaku pesan es teh kemudian jalan kaki ke arah pasar,” terangnya.

Okni langsung melaporkan peristiwa ini ke kantor polisi terdekat. Kemudian dia mengunci tiga ponsel yang dicuri pelaku melalui akun email pribadi.

Dikatakannya, polisi sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediamannya.

Sementara sang suami bernama Ari kembali tergolek lemas di kamar karena kembali menderita stroke usai di dobrak oleh perampok saat kejadian.

(TribunJatim.com/Willy Abraham)

#Gresik #JawaTimur #Perampokan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved