Guru & Kepsek SD di Lumajang Kompak Sulut Tangan 10 Muridnya Pakai Korek, Cuma Gara-gara Uang 12.500
Pengakuan siswa yang tangannya melepuh pun membuat orangtua naik pitam.
TRIBUNMATARAM.COM - Cuma gara-gara uang tabungan sebesar Rp 12.500 yang hilang, guru dan kepala sekolah di Lumajang, Jawa Timur ini nyaris harus berurusan dengan hukum.
Keduanya berdalih membuat efek jera pada 10 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tidak mau mengaku mengambil uang dengan menyulut tangan mereka menggunakan korek api gas.
Pengakuan siswa yang tangannya melepuh pun membuat orangtua naik pitam.
Guru berinial SMu (24) dan seorang kepala sekolah berinisial SMa (45) diberhentikan setelah menyulut tangan 10 siswanya dengan korek api.
Guru dan kepala sekolah tersebut bertugas di salah satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepolisian dan aparat Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gucialit pun turun tangan menangani masalah dugaan penganiayaan tersebut.
Baca juga: Bejat! 3 Pria di Batam Tega Gilir Siswi SMP 16 Kali, Korban Trauma Berat, Ketakutan & Mengurung Diri
Baca juga: Aksi Bejat Guru Cabuli Siswi SMP di Blitar, Janji Beri Nilai & Biayai Kuliah, Pakai Obat Anti Hamil
Bermula uang tabungan hilang
Ilustrasi tanda tanya
Kasus bermula saat SMu yang merupakan wali kelas IV kehilangan uang tabungan yang dia letakkan di meja pada Jumat (26/3/2021).
Uang sebesar Rp 12.500 itu merupakan tabungan dari 12 orang siswa.
Kapolsek Gucialit Iptu Joko Try mengatakan, SMu menanyakan keberadaan uang itu kepada murid-muridnya namun tak satupun siswa yang mengaku.
"Tidak ada yang mengaku. Kemudian ditakut-takuti lah dengan metode yang kurang lazim, disulut dengan korek gas oleh wali kelas," kata Joko melalui sambungan telepon, Selasa (6/4/2021).
Ilustrasi api
Kepala sekolah ikut-ikutan