Tega Tendang & Jambak Perawat RS Siloam Palembang, Berikut Sosok JT: Pengusaha Bengkel dan Sparepart
Seorang pria berinisial JT tega memukul, menendang, hingga menjambak rambut perawat RS Siloam di Palembang.
"Rencananya anak saya mau nikah bulan 10 ini Pak," ujar ibu CSR sebagaimana yang terdengar dalam sambungan video call tersebut, Sabtu (17/4/2021).
• Pengakuan Istri Pria yang Aniaya Perawat di Palembang: Susternya Ketus, Kok Bisa Omong Kayak Gitu
• Istri Pria yang Pukul & Jambak Perawat RS Siloam Palembang Sebut Korban Psikopat dan Aniaya Anaknya

Herman Deru sengaja menghubungi CRS untuk menyampaikan rasa prihatin atas tindak kekerasan yang dilakukan JT (38) keluarga pasien.
Mendengar kabar baik rencana pernikahan CRS, Herman Deru langsung menanggapinya dengan positif.
"Oh ya mau nikah. Nanti undang-undang saya ya kalau nikah nanti ya," ujar Herman Deru yang disambut dengan perkataan iya oleh ibu CSR seraya tersenyum bahagia.
Ditemui setelah video call yang terjadi selama kurang lebih 2 menit 30 detik tersebut, Herman Deru berharap agar penganiayaan seperti yang dialami CSR tidak ada terulang lagi.
• Ditangkap Usai Pukul Perawat RS Siloam, Pria di Palembang Kini Tertunduk Minta Maaf: Saya Menyesal
"Khususnya di wilayah Sumsel, semoga tidak terulang lagi. Saya berharap kita semua bisa ambil hikmahnya bahwa kejadian-kejadian seperti ini mungkin saja terjadi karena emosi yang spontanitas. Tapi harapan saya kepada seluruh pasien maupun keluarga pasien, ketika sudah menyerahkan keluarganya dirawat di salah satu rumah sakit atau klinik, ya kita percayakan saja. Jangan sampai ada kejadian penganiayaan seperti ini," ujarnya.
Terima Permohohan Maaf Proses Hukum Lanjut
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan merespon permintaan maaf pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam.
Namun bukan berarti proses hukum dihentikan. Dikatakan Subhan, Ketua PPNI bahwa organisasi akan tetap mengawal penuh proses hukum baik secara moril dan materil.
"Permintaan maaf pelaku kami terima tapi tidak dengan proses hukum akan tetap dilanjutkan," tegasnya, Sabtu (17/4/2021)
Subhan mengatakan, langkah hukum ini diambil sebagai bentuk pertanggung jawaban atas perilaku penganiayaan yang dialami rekan sejawat PPNI, yang harusnya tidak sampai melakukan penganiayaan fisik ke korban.
"Kami kemarin bertemu langsung dengan korban, namun belum dengan orangtuanya. Kondisi kesehatannya stabil dan masih menjalani perawatan di RS Siloam guna pemantauan dari pihak RS dan Dinkes Provinsi Sumsel," katanya.

Akibat kejadian kemarin ada bekas kekerasan fisik memar di dekat bibir, pipi dan di daerah perut lebam dan trauma secara psikis. "Ada trauma tapi in sya Allah beliau setelah sehat kembali siap kembali bekerja," katanya.
Ia mengatakan, korban hanya berharap pada aparat hukum dapat menjalankan proses hukum sehingga dirinya mendapatkan rasa keadilan.
"Kita siap dukung untuk menyelesaikan proses hukum ini," katanya.
(TribunSumsel/ Shinta Dwi Anggraini)
#RSSiloam #Palembang #penganiayaan
BACA JUGA : di Tribunnewsmaker.com dengan judul Sempat Ngaku Polisi, Pria yang Aniaya Perawat RS Siloam Ternyata Pengusaha Bengkel dan Sparepart.