Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak

Cadangan Oksigen KRI Nanggala-402 Hanya Tahan 72 Jam, KSAL: 'Semua Personil Dilatih Atasi Masalah'

KRI Nanggala-402 belum ditemukan 3 hari setelah dinyatakan hilang. Padahal, cadangan oksigen hanya bisa bertahan selama 72 jam.

Editor: Irsan Yamananda
(CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)
Potret Kapal Selam KRI Nanggala-402 

Mereka telah menjalin koordinasi sekaligus menunggu kehadiran kapal penyelamat kapal selam MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura (RSN).

Selain itu, terdapat tim pesawat Amerika Serikat (AS), P-8 Poseidon. Pesawat P-8 Posedion sendiri dijadwalkan tiba pada Jumat malam.

"Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator ataupun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti," ucap Riad, Jumat.

Ia juga mengatakan bahwa temuan magnet di salah satu area di perairan utara Bali bisa menjadi titik terang penyelamatan.

"Jadi kemarin ada KRI Rimau yang disampaikan Bapak KSAL bahwa ada satu titik magnet yang sangat kuat."

"Mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu jadi titik terang," imbuh Riad.

Penyebab KRI Nanggala Sulit Ditemukan : Posisi Diam, Tak Bersuara, Hanya Sonar yang Bisa Mendeteksi

"Semua personel dilatih mengatasi masalah"

Kapal selam KRI Nanggala-402 bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014). Kegiatan itu bagian dari penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana kepada Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana.

Sementara itu, mantan Komandan KRI Nanggala-402 Letnan Kolonel Laut Ansori mengatakan, semua peralatan kapal selam pasti pernah mengalami masalah saat berlayar maupun bersandar.

Namun, ia menegaskan, semua awak kapal selam sudah dilatih untuk mengatasi setiap masalah yang muncul.

"Terkait masalah, saya rasa di semua pesawat (dan kapal selam) juga mengalami."

"Semua personel dilatih survive untuk bisa mengatasi trouble (masalah) tersebut," kata Ansori di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (23/4/2021).

Ansori menjelaskan, sistem keselamatan KRI Nanggala-402 sudah sesuai standar keselamatan internasional.

Peralatan keselamatan yang ada di kapal selam juga disesuaikan dengan jumlah personel yang berlayar di kapal selam itu.

"Jadi di kapal selam alat keselamatan sudah lengkap dan sesuai dengan standar internasional yang diperlukan oleh seluruh kapal selam di dunia," kata dia.

Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved