Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak
Ajak Publik Patungan Beli Kapal Selam, Ustaz Abdul Somad: KRI Nanggala-402 dan Awaknya Gugur Syahid
Ustaz Abdul Somad menyebutkan bahwa KRI Nanggala-402 beserta seluruh awaknya gugur syahid.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 menyita perhatian publik.
Tak sedikit figur publik yang turut serta mengomentari insiden tersebut.
Termasuk pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad.
Melalui akun Instagram @ustadzabdulsomad_official, Ustaz Abdul Somad menyebutkan bahwa KRI Nanggala-402 beserta seluruh awaknya gugur syahid.
Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk patungan guna membeli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402.
Pria yang akrab disapa UAS itu ingin membangun kekuatan laut Indonesia.
• Capres Fiktif Nurhadi Viral Lagi, Unggah Kalimat Tak Pantas Soal KRI Nanggala-402: Saya Memohon Maaf
• Gugur di KRI Nanggala-402, Dika Sempat Belikan Ibu Mukena dan Daster, Berencana Lamaran Juni Nanti

Menurut UAS, tujuan Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah.
Apalagi lautan Indonesia sangat luas.
UAS menambahkan, TNI AL menghadapi beberapa tantangan seperti kurangnya personel dan armada.
Ia kemudian menjelaskan bahwa lautan Indonesia pernah dijaga oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku hingga pengorbanan Yos Sudarso.
• Analisa Awal Pihak TNI Soal Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam: Saat Menyelam Langsung Hilang Ini
Saat ini lautan menjadi amanat di pundak semua masyarakat agar diwariskan kepada anak cucu ke depan.
Berikut tulisan lengkapnya.
"*RAKYAT BERSATU*
*JAGA KEDAULATAN LAUT KITA*
Open Donasi
Patungan Rakyat Indonesia
Untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402 Bersama Masjid Jogokariyan Jogja
Di antara tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Lautan kita yang membentang luas melebihi daratannya, dari Samudera Indonesia di barat Aceh hingga perairan Papua merupakan bagian dari wilayah negeri kita yang harus dijaga dan dilindungi, beserta kekayaan tak ternilai yang ada di dalamnya.
Tugas berat yang selama ini diemban oleh TNI Angkatan Laut menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada, luasnya wilayah yang harus dijaga, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing, hingga penyusupan-penyusupan yang terus terjadi.
Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.
Setelah KRI Nanggala 402 beserta seluruh awaknya yang gugur syahid menjalani 'Eternal Patrol', mari kita seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan dan sumbangsih membangun kekuatan armada laut kita agar kembali berjaya.
Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402.
No Rekening Khusus Pengadaan Kapal Selam
*BSM/BSI no.rek 7202002298 atas nama Masjid Jogokariyan*
Konfirmasi via WhatsApp ke: 081311351136."
Bukan Black Out, Mati Listrik, dan Kesalahan Manusia
Masyarakat Indonesia sedang berduka karena kehilangan 53 orang terbaiknya selaku putra bangsa.
Mereka adalah patriot bangsa yang menjaga laut dalam KRI Nanggala-402.
Dilansir dari kontan.co.id (artikel terbit pada 26/4), TNI AL meyakini bahwa peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena human error, black out, maupun mati listrik.
• KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3, TNI Yakin Penyebabnya Bukan Human Error: Lebih Kepada Faktor Alam
• Analisa Awal Pihak TNI Soal Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam: Saat Menyelam Langsung Hilang Ini

Laksamana Yudo Margono, selaku Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL TNI), mengatakan pada saat konferensi pers di Badung, Bali bahwa hal ini terjadi karena kondisi alam.
Berdasarkan sejumlah laporan awal, kapal buatan Jerman ini sudah berlaku sesuai prosedur saat menyelam.
Laksamana Yudo juga meyakini, bahwa tidak ada kelalaian manusia dalam proses menyelam, karena ada laporan penyelaman.
Selanjutnya, Kasal Yudo Margono juga meyakini, bahwa KRI Nanggala-402 telah siap melaksanakan perannya untuk bertempur dan menyelam.
• Saudara Menhan Prabowo Subianto Turut Gugur di Kapal Selam KRI Nanggala-402: Putra dari Sepupu Saya
Saat ia menyelam, diketahui lampu juga menyala semua, yang artinya tidak ada black out.
Namun, Laksamana Yudo Margono membutuhkan investigasi dan penanganan lebih lanjut mengenai insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 ini, oleh karena itu, mereka menunggu untuk diangkatnya badan kapal ke permukaan seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam, Bukan Karena Black Out, Mati Listrik dan Human Error.
Prajurit TNI AL gugur
Seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 dinyatakan gugur, Minggu (25/4/2021) sore.
Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Minggu petang.
"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi.
Ia mengatakan, hal ini berdasarkan pemindaian secara akurat oleh KRI Rigel di lokasi yang ada kemagnetan yang kuat sebelumnya.
• Maki KRI Nanggala-402, Polisi di DIY Diciduk: Ada Indikasi Depresi, Kelahiran 1980 Tapi Belum Nikah
Pemindaian menggunakan multibeam sonar dan magnetometer. Pemindaian ini menghasilkan citra bawah air yang lebih detail seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "TNI Yakin Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam karena Faktor Alam, Bukan Human Error",
MV Swift Rescue Singapura telah menurunkan ROV dan melakukan citra bawah air secara visual menggunakan kamera.
Telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402.
Bagian kapal yakni meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11.
Berikut daftar nama 53 personel KRI Nanggala-402:
1. Heri Oktavian - Letkol Laut (P) - Komandan KRI Nanggala-402
2. Eko Firmanto - Mayor Laut (P)
3. Wisnu Subiyantoro - Mayor Laut (T)
4. Yohanes Heri - Kapten Laut (E)
5. I Gede Kartika - Kapten Laut (P)
6. Muhadi - Lettu Laut (P)
7. Ady Sonata - Lettu Laut (P)
8. Imam Adi - Lettu Laut (P)
9. Anang Sutriatno - Lettu Laut (T)
10. Adhi Laksmono - Letda Laut (E)
11. Munawir - Letda Laut (P)
12. Rhesa Tri - Letda Laut (T)
13. Rintoni - Letda Laut (T)
14. M Susanto - Letda Laut (P)
15. Ruswanto - Serka Bah
16. Yoto Eki Setiawan - Sertu Bah
17. Ardi Ardiansyah - Sertu Ttu
18. Achmad Faisal - Sertu Kom
19. Willy Ridwan Santoso - Sertu Kom
20. M Rusdiyansyah - Sertu Eko
• Ditemukan di Kedalaman 830 Meter, KRI Nanggala-402 Terbelah Jadi 3, Panglima TNI: 53 Personel Gugur
21. Ryan Yogie Pratama - Sertu Eki
22. Dedi Hari Susilo - Sertu Mes
23. Bambang Priyanto - Serda Bah
24. Purwanto - Serda Kom
25. Eko Prasetiyo - Serda Kom
26. Harmanto - Serda Ttu
27. Lutfi Anang - Serda Ttu
28. Dwi Nugroho - Serda Atf
29. Pandu Yudha Kusuma - Serda Ede
30. Misnari - Serda Eta

31. Setyo Wawan - Serda Saa
32. Hendro Purwoto - Serda Lis
33. Guntur Ari Prasetyo - Serda Mes
34. Diyut Subandriyo - Serda Lis
35. Wawan Hermanto - Serda Lis
36. Syahwi Mapala - Serda Lis
37. Wahyu Adiyas - Serda Lis
38. Edi Wibowo - Serda Lis
39. Kharisma D.B - Kopda Eta
40. Nugroho Putranto - Kopda Tlg
• VIDEO - Hasil Visual Nanggala-402 Terbelah Jadi 3, Pihak TNI: Kecil Kemungkinan Kru Kapal Selamat
41. Khoirul Faizin - Kopda Mes
42. Maryono - Kopda Trb
43. Roni Effendi - Klk Eta
44. Distriyan Andy P - KLK Eta
45. Raditaka Margiansyah - KLS Isy
46. Gunadi Fajar R - KLS Isy
47. Denny Richi Sambudi - KLS Nav
48. Muh Faqihudin Munir - KLS Mes
49. Edy Siswanto - KLS Nav
Non ABK
50. Harry Setyawan - Kolonel Laut (P) - Dansatsel
51. Irfan Suri - Letkol Laut (E)
52. Whilly - Mayor Laut (E)
53. Suheri - PNS
(Kompas TV/ Angela Winda)