Jokowi Promosikan Babi Panggang Ambawang, Ali Ngabalin: 'Pernyataan Itu Tidak Ada yang Salah'
Heboh pernyataan Presiden Joko Widodo yang mempromosikan babi panggang Ambawang.
Konteks perayaan lebaran tahun ini yang menyarankan masyarakat yang merantau untuk tidak mudik memang jadi alasan untuk menekan persebaran covid-19.
Oleh karena itu, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi untuk sedikit mengatasi rasa rindu terhadap kampung halaman.
Makanan khas yang kini bisa dipesan melalui online memang disebut cukup ampuh untuk sedikit mengatasi kerinduan pada kampung halaman.
Komentar netizen
Netizen di media sosial mempertanyakan mengapa Presiden Jokowi mempromosikan bipang Ambawang pada saat menjelang Lebaran.
"Waduh siapa sih yang bikin narasi untuk oleh² mudik "Bipang Ambawang" ? Gila ente bro, kepala negara Lo buat promosi kuliner "Babi Panggang" dalam suasana mudik lebaran," kata akun @Nicho_Silalahi.
"Ngomong pesan Bipang (babi panggang) dalam konteks liburan lebaran tentu kurang elok. Tapi jangan lupa juga ada libur kenaikan Isa al Masih. Artinya, menyebut Bipang dalam konteks ini tentu bisa dipahami. Kelirunya itu gak semua konteks liburan disebutkan sedari awal. Heboh deh," timpal akun @na_dirs.
"Hemat saya, bisa dipahami seorang Presiden mengajak membeli bipang, sejauh ajakan itu ditujukan untuk warganya yg tak mengharamkannya. Bukankah warganya tak semuanya muslim?" cuit @na_dirs.
“Saya sangat menyayangkan statement Jokowi yang menyebut Bipang Ambawang sebagai salah satu kuliner yang perlu dipesan lewat online saat Lebaran yang saat ini tidak boleh mudik," ujar Maman Imanulhaq, Mantan Direktur TKN Jokowi Amin ini, Sabtu (8/5/2021).
Anggota Komisi 8 DPR RI ini mengaku terkejut atas pidato di video tersebut.
"Bagaimana mungkin dalam konteks ucapan lebaran, imbauan jangan mudik dan oleh-oleh khas lebaran sangat tidak etis Presiden malah menyebutkan makanan yang haram dikonsumsi umat Islam," kata Maman.
Maman menjelaskan, Bipang Ambawang, adalah goreng babi yang terkenal lezat.
"Tapi apapun jenis kulinernya, yang berbahan bahkan ada unsur babi nya itu adalah haram. Tidak boleh dikonsumsi. Tidak boleh dipakai," kata dia, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Viral di Medsos Setelah Dipromosikan Jokowi, Apa Itu Bipang Ambawang? Kenapa Jadi Kontroversial?
Maman juga meminta Presiden mengevaluasi Tim komunikasi. Hal yang sensitif seperti ini jangan sampai merusak reputasi Presiden.
“Pembuat brief dan teks dalam pidato Presiden adalah pihak yang paling bertanggung jawab”, tegas tokoh Muda NU ini.
(Kompas TV/ Ade Indra Kusuma)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Heboh Jokowi Promosikan Bipang Ambawang, Ali Ngabalin: 'Yang Mudik Ini Bukan Hanya Orang Islam'.