Fakta Pengirim Sate Maut di Bantul: Merantau Sejak Lulus SMP, Kondisi Labil, Tak Dikunjungi Keluarga
Berikut deretan fakta terkait sosok wanita pengirim satu beracun di Bantul.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Didampingi 3 polwan karena kondisinya labil
Anom mengatakan selama ditahan di Mapolsek Bantul, kondisi Nani cukup baik.
Namun Nina didampingi oleh tiga polwan yang sering berkomunikasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita punya tiga polwan untuk melakukan pendampingan psikologi," kata Ayom.
Seperti diberitakan sebelumnya. Nani ditangkap di rumahnya di Kapanewon Piyungan pada 30 April 2021.
Ia adalah sosok perempuan misterius yang menitipkan sate melalui pengemudi ojek online kepada pria yang bernama Tomy warga Kapanewon Kasihan, Bantul pada Minggu (26/4/2021).
Karena tidak kenal dengan pengirim, keluarga Tomy menolak.
Sate itu akhirnya disantap anak dari pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10). Nahas, Naba meninggal dunia karena ternyata sate tersebut telah ditaburi sianida oleh Nani.
Warga Majalengka, merantau sejak lulus SMP
Nani adalah warga Desa Buniwangi, Majalengka, Jawa Barat. Sang ayah, M bercerita jika anak perempuannya itu sangat tertutup.
Ia merantau ke Bantul saat lulus SMP di usia 15 tahun karena diajak temannya untuk berdagang pakaian.
"Kalau tidak salah 2014 ia berangkat kerja ke Bantul setelah lulus SMP, pulang setiap Lebaran. Tapi sebelum puasa (kemarin) dia sempat pulang juga," ucapnya.
Sementara itu Ketua RT 03 Desa Buniwangi, Johari (60) mengatakan, Nani memang dikenal orang yang baik di kampungnya.
Ia mengatakan Nani adalah anak pertama dari dua bersaudara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/tersangka-pengiriman-sate-na-di-mapolres-bantul.jpg)