Hamas Menolak Mundur, Ancam akan Ada Serangan Balas Dendam ke Israel: 'Tel Aviv Target Roket Kami'
Hamas menolak untuk mundur. Pihaknya justru ancam akan ada serangan balas dendam ke Israel.
"Hamas kembali membuktikan bahwa mereka sengaja menempatkan sasaran militer di wilayah sipil," bunyi pernyataan Israel.
Ini adalah permainan menyalahkan tanpa henti antar wilayah, dengan Hamas sebelumnya mengklaim serangan itu adalah "pembunuhan yang telah direncanakan sebelumnya," karena korban anak-anak terus meningkat.
Sementara kelompok teror Lebanon, Hizbullah, diyakini juga berada di balik serangan roket yang menargetkan Israel yang gagal mendarat.
Tentara Israel mengatakan pihaknya meluncurkan artileri ke Lebanon sebagai tanggapan pada Senin (17/5/2021) setelah "enam upaya peluncuran (serangan) yang gagal teridentifikasi".
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan dari Lebanon itu.
Tetapi, serangan itu terjadi setelah demonstrasi besar-besaran yang diorganisir Hizbullah untuk mendukung Palestina terjadi di ibu kota Beirut. Di mana mereka yang ambil bagian membawa rudal.
Upaya gencatan senjata
The Sun melaporkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang condong kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, terus menjalin komunikasi lewat percakapan telepon. Dua hari terakhir, dia terus mengimbau perdamaian antara wilayah yang bertikai.
"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," kata Gedung Putih pada Selasa (18/5/2021).
Biden telah mengirim perantara, Hady Amr, ke Israel untuk mendorong gencatan senjata, disaat yang sama negosiator Mesir menumpuk tekanan.
Di antara peringatan keras Hamas, Netanyahu yang bersikeras bahwa serangan kilat akan terus berlanjut "dengan kekuatan penuh", membuat harapan gencatan senjata terus memburuk.
Namun para ahli menilai, peringatan yang dikeluarkan Hamas bukannya penyergapan, telah menunjukkan bahwa mereka berusaha mengakhiri pertempuran.
Pasukan Israel mencurigai bahwa meskipun kelompok militan mungkin memiliki setidaknya 10.000 roket, jumlah yang dapat menghantam Tel Aviv telah menyusut seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Menolak Mundur, Hamas Ancam Serangan Balas Dendam ke Israel".
Menurut IDF, 3.150 roket telah ditembakkan dari Gaza selama seminggu terakhir. Tetapi, 460 roket tidak berfungsi dan jatuh di dalam jalur tersebut.
Israel telah menyerang 1.180 sasaran, termasuk bangunan yang menampung kantor Associated Press dan biro Al Jazeera di Gaza.
Ia juga menghancurkan "kapal selam bunuh diri" Hamas dan membunuh militan yang mengoperasikannya dari Gaza Utara. (Kompas/ Bernadette Aderi Puspaningrum)