Konflik Israel vs Palestina
Pernyataan Menohok Mahathir Mohamad pada Israel, Julukan 'Perampok' hingga Cekal Atlet
Mahathir Mohamad dikenal sebagai salah satu tokoh yang dijuluki 'Anti-semit' karena beberapa kali memberikan pernyataan menohok pada Israel.
TRIBUNMATARAM.COM - Konflik Israel vs Palestina yang belakangan ini kembali memanas turut menyeret sejumlah nama tokoh besar dunia.
Salah satunya adalah Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia.
Mahathir Mohamad dikenal sebagai salah satu tokoh yang dijuluki 'Anti-semit' karena beberapa kali memberikan pernyataan menohok pada Israel.
Mahathir Mohamad pernah menolak seorang atlet asal Israel untuk berlaga di negaranya kala dirinya masih menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Saat itu, sang atlet renang akan mengikuti Kejuaraan Para Renang Dunia yang berlangsung pada 29 Juli hingga 4 Agustus 2019.
Kejuaraan itu sendiri diikuti oleh 70 negara dan menjadi salah satu kualifikasi untuk dapat ikut serta dalam Paralimpiade yang sempat dijadwalkan diselenggarakan di Tokyo, Jepang.
Baca juga: Hamas Menolak Mundur, Ancam akan Ada Serangan Balas Dendam ke Israel: Tel Aviv Target Roket Kami
Baca juga: Israel Menolak Gencatan Senjata, Sang Pemimpin: Hanya Ada Dua Cara untuk Menangani Hamas
Malaysia sendiri sebenarnya sudah dua kali menolak delegasi Israel untuk hadir dalam acara olahraga yang diselenggarakan negaranya.
Pada 2015, dua atlet selancar Israel terpaksa memillih untuk mengundurkan diri setelah permohonan visa mereka ditolak.
Sementara pada 2017, mereka dengan lantang menolak menjadi tuan rumah konferensi badan sepakbola dunia, FIFA, dengan alasan adanya delegasi Israel yang akan hadir.
Sikap Mahathir kemudian menarik berbagai kecaman, salah satunya dari Kementerian Luar Negeri Emmanuel Nahshon.
"Israel mengecam keputusan yang terinspirasi oleh anti-Semitisme fanatik dari PM Malaysia Mahathir," ujar Nahshon, dilansir AFP, Kamis (17/1/2019).
Namun, meski sudah dicap sebagai seorang anti-Semit, Mahathir memilih untuk tak menganggapnya sebagai sebuah masalah.
Dikutip The Star Sabtu (19/1/2019), dalam pertemuan Oxford Union di London, Mahathir merasa bahwa mengomentari tindakan Israel atas Palestina adalah haknya.
"Kita berbicara tentang kebebasan berpendapat dan Anda tak bisa mengatakan apapun tentang Israel, tentang Yahudi, mengapa bisa begitu?" tanya Mahathir, seperti dikutip dari kompas.com.

"Adalah hak mereka beropini tentang saya. Juga hak saya untuk mengatakan bahwa mereka sudah melakukan banyak kesalahan," tegas pria berjudul Dr M tersebut yang disambut tepuk tangan hadirin.