Viral Hari Ini
Beli Sate dari Luar untuk Anak, Wisawatan Malah Berkelahi dengan Pemilik Warung, Ada yang Luka Parah
Kronologi perkelahian antara wisatawan dan pemilik rumah makan di Magetan, Jawa Timur.
TRIBUNMATARAM.COM - Kronologi perkelahian antara wisatawan dan pemilik rumah makan di Magetan, Jawa Timur.
Semua bermula dari sang wisatawan yang membelikan sate dari luar untuk sang anak.
Berikut ulasan selengkapnya.
Berawal dari masalah pesanan sate, dua pihak saling lapor ke polisi.
Keduanya mengaku sebagai korban perkelahian.
Peristiwa bermula saat pengunjung objek wisata Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur membeli sate ke penjual keliling untuk sang anak.
Sate tersebut kemudian dibawa ke dalam rumah makan.
Pemilik rumah makan menegur penjual sate keliling.
Merasa penjual sate tak salah, pengunjung itu pun membela.
• Orangtua Pelaku Sate Sianida Bantul Datangi Rumah Naba, Minta Maaf Langsung : Sungguh Tak Ada Niatan
• Viral Adik Salah Pesan Sate, Niatnya Order 60 Tusuk Malah Jadi 60 Porsi, Simak Kronologi Lengkapnya

Akibatnya, pemilik rumah makan justru beradu jotos dengan pengunjung.
• Viral Nota Makan 2 Mi Instan Rp 54 Ribu di Puncak Bogor, Pemilik Berdalih Karyawan Salah Hitung
“Mereka sama-sama laporan. Saling lapor, semua merasa dirugikan.
Kami masih proses,” kata Kapolsek Plaosan, AKP Munir melalui pesan singkat Rabu (2/6/2021).
Polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui duduk perkara sebenarnya hingga siapa yang disebut sebagai korban.
“Siapa yang terlibat, siapa yang memulai terus akan kami dalami sambil mencari fakta," imbuhnya.

Berakibat opname, sempat didamaikan
Petugas Pos Polisi Telaga Sarangan sempat mendamaikan kedua pihak, namun mereka tetap saling lapor.
Setidaknya ada empat orang yang mengalami luka-luka akibat perkelahian itu.
Ada yang mengalami luka cukup parah sehingga harus menjalani opname dan dilakukan visum.
"Yang jelas memang ada yang parah," ujarnya.
Videonya viral
Peristiwa diketahui setelah sebuah video perkelahian di Telaga Sarangan beredar di media sosial dan Whatsapp.
• Alfath Fathier Siksa Ratu Rizky Nabila saat Hamil, Dijambak & Dicekik, Lapor Mertua Malah Ditekan
Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan kerumunan orang berusaha melerai orang yang bertengkar.
Kapolsek Plaosan AKP Munir mengatakan, perkelahian antara pemilik rumah makan dan pengunjung itu terjadi pada Selasa (1/6/2021) sore.
Pertengkaran dipicu karena pengunjung membeli sate keliling namun dibawa masuk ke dalam rumah makan seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Pemilik Rumah Makan dan Pengunjung Pemesan Sate yang Berkelahi di Telaga Sarangan Saling Lapor Polisi".
“Kejadiannya kemarin pukul 16.00 WIB di wisata Sarangan.
Terjadi perselisihan antara pengunjung dan pemilik rumah makan,” kata Munir, melalui pesan singkat, Rabu (2/6/2021).
Viral Nota Makan 2 Mi Instan Rp 54 Ribu di Puncak Bogor
Sementara itu, di tempat wisata lain, pengelola kedai atau warung Rizqi Maulana di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang viral karena mematok harga mie rebus mahal akhirnya buka suara.
Ditemui TribunnewsBogor.com di kedainya, Rabu (2/6/2021), pengelola kedai Rizqi Maulana bernama Dila Nuraulia (29), membantah telah mematok harga tinggi demi mendapatkan keuntungan besar.
Dila beralasan kejadian yang dialami seorang pengujung murni karena kekeliruan pegawai saat menghitung pembayaran makanan.
"Kalau itu sih bukan tembak harga ya, memang harganya segitu. Cuman kesalahannya yang Rp 18 ribu kali dua sama dengan Rp 54 ribu itu harusnya Rp 36 ribu, kebetulan yang kerjanya mungkin ngantuk capek," kata Dila Nuraulia kepada TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Zahra Suara Hati Istri Viral di Medsos, KPI Ambil Tindakan, Begini Nasib Pemeran Istri Ketiga Tirta
Baca juga: Viral Video Wisatawan Sebut Harga Pecel Selangit, Pedagang: Mbaknya Beli Bukan di Malioboro
Terlebih, kata Dila, kesalahan penghitungan pembayaran makanan mie rebus plus telur itu terjadi pada saat waktu tengah malam tepatnya pada Selasa (1/7/2021) dinihari.
Terkait kejadian yang akhirnya menjadi viral di media sosial, Dila mengaku bersedia mengembalikan selisih harga makanan itu kepada pengunjung yang merasa dirugikan tersebut.
"Ngehubungi saya aja atau datang lagi kesini, uangnya dikembaliin kalau merasa dirugiin mah," kata Dila.
Harga normal
Saat ditanya harga makanan di kedainya yang terbilang mahal, Dila membantah hal itu.
Menurutnya, harga makanan di kawasan Puncak yang merupakan lokasi wisata masih tergolong normal
"Kalau harga disini mah normal ya, di tempat wisata kayak gini mah. Soalnya ngontrak warungnya gak murah di sini, belum gaji karyawan, belum biaya kebersihan," katanya.

Dila mengaku kejadian ini baru pertama kali terjadi, sejak warungnya beroperasi sejak 2 tahun lalu.
Pasca viral di media sosial, Dila mengaku sempat kebingungan karena khawatir warungnya bakal sepi pengunjung, namun ternyata tidak demikian.
"Warung sih masih ramai-ramai aja, orang yang sudah paham jajan di sini mah gak bakalan ngaruh," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, tarif makanan yang dijajakan di salah satu kedai di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor viral di media sosial (medsos).

Hal tersebut viral setelah nota pembayarannya atau bill diunggah ke medsos oleh pengunjung yang pernah mampir ke kedai tersebut.
Harga yang dipatok untuk makanan yang dijajakan kedai ini dinilai tidak wajar hingga jadi perbincangan warganet.
Dalam nota yang beredar tertulis bahwa harga 2 porsi mie instan pakai telur dipatok dengan harga Rp 54 ribu yang artinya 1 porsi Rp 22 ribu.
Namun di nota tersebut harga 1 porsinya ditulis Rp 18 ribu.
Kasir kedai tersebut diduga keliru dalam menghitung tarif makanan yang dipesan pelanggannya hingga tarif yang dibayarkan menjadi tak wajar.
Kemudian untuk sajian lainnya, seporsi nasi dipatok Rp 10 ribu, segelas teh manis hangat Rp 10 ribu, jagung bakar Rp 17 ribu, seporsi roti bakar coklat Rp 25 ribu dan seporsi telur setengah matang Rp 25 ribu.
Setelah nota pembayaran tersebut diunggah di medsos, beredar pula nota pembayaran lain dengan nama kedai yang sama, dikutip dari TribunnewsBogor.com dengan judul Viral Mie Rebus Rp 54 Ribu, Pemilik Warung di Puncak Bogor Ngaku Salah Hitung, Siap Kembalikan Uang
Di nota tersebut tertulis 6 gelas teh manis dipatok Rp 90 ribu, segelas kopi hitam Rp 10 ribu dan segelas teh tawar hangat Rp 8 ribu.
Unggahan nota pembayaran di salah satu kedai di Puncak Bogor ini diunggah di medsos Twitter pada Selasa (1/7/2021) dan kini sudah dibagikan lebih dari 6 ribu kali dan dihujani lebih dari 2 ribu komentar.
(KOMPAS.COM/SUKOCO)
BACA JUGA : di TribunNewsmaker.com dengan judul Beli Sate dari Luar untuk Anak, Wisawatan Malah Adu Jotos dengan Pemilik Warung, Ada yang Luka Parah.