Jadi Target Pembunuhan Berantai, 2 Perempuan di Yogyakarta Selamat dari Maut Berkat Telepon dari Ibu

Dua wanita di Kulon Progo lolos dari cengkeraman pembunuh berantai berkat telepon dari ibu.

Editor: Irsan Yamananda
TribunWow
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNMATARAM.COM - Pembunuhan berantai terjadi di daerah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dua dari empat korban berhasil selamat.

Berikut kronologi selengkapnya.

Pemeriksaan polisi pada kasus pembunuhan berantai di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkap fakta bahwa pelaku ternyata menargetkan aksi kejahatannya pada empat orang perempuan muda.

Dua perempuan meninggal dunia dan dua lainnya selamat.

Aksi NAF (22), warga Pedukuhan Bujidan, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, mengakibatkan dua korban.

Dendam Selingkuhan Punya Utang, Istri Ajak Suami Lakukan Pembunuhan, Janji Tak Main Belakang Lagi

Pembunuhan Wanita di Hotel Daerah Menteng: Korban Ditemukan Tanpa Busana, Rekaman CCTV Jadi Petunjuk

Adegan berbincang korban dan pelaku dalam rekonstruksi pembunuhan berantai di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku adalah pemuda 22 tahun yang bekerja sebagai supir.
Adegan berbincang korban dan pelaku dalam rekonstruksi pembunuhan berantai di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku adalah pemuda 22 tahun yang bekerja sebagai supir. (KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Mereka, Takdir Sunariati (22) asal Pedukuhan Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih dan Desi Sri Diantari (22) asal Pedukuhan Gadingan, Wates.

Sedangkan dua calon korban yang selamat adalah R (21) asal Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih dan C (22) warga Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

“Kedua orang ini selamat. Namun, sesuai pengakuan pelaku, yakni tersangka NAF yang mengaku memang ada niatan hal (kejahatan) tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, AKP Munarso, Kamis (3/6/2021).

Motif kejahatan NAF adalah berniat mengambil semua barang yang dibawa para korbannya.

Joe Biden Sebut Israel Berhak Membela Diri, Kongres: Tak Akui Pembunuhan Anak-anak Palestina Salah

Ia beraksi dengan cara memberi minum oplos pada korban terlebih dahulu, lalu dibunuh, lantas membawa lari barang milik korban.

Dua calon korban selamat mengalami hal serupa.

Munarso menceritakan, R nyaris menjadi korban sebelum kasus jenazah Desi ditemukan.

Pada sebuah warung, R sempat makan soto yang sudah diberi minuman oplos campur obat flu.

Meski sempat menyantapnya sedikit, R tetap merasa lemas dan pusing.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved