Densus 88 Ringkus Terduga Teroris Bogor, Pelaku Diamankan saat Racik Bom, Medsos Ungkap Identitasnya
Identitas KD belakangan terungkap sebagai salah satu anggota kelompok Jamaah Amsharut Daulah (JAD).
Brigjen Rusdi Hartono mengatakan terduga teroris ditangkap terpisah di sejumlah wilayah di Riau mulai dari Pekanbaru, Kampar, Siak hingga Dumai.
Kepada pihak kepolisian, para terduga teroris mengaku pernah terlibat menyembunyikan para anggota JI yang menjadi buronan. Salah satu yang disembunyikan pimpinan JI bernama Para Wijayanto yang ditangkap 2019 lalu.
"Kelompok ini berperan membantu menyembunyikan apabila ada DPO kepolisian yang menyangkut jamaah islamiyah ketika bergerak ke Riau. Kelompok inilah yang menyembunyikan. Jadi 13 orang ini bertugas nyembunyiin DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI itu mengamankan diri di Riau," kata Rusdi.
Tak hanya itu, kata Rusdi, kelompok ini diduga pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan terorisme.
Di antaranya pelatihan menggunakan senjata api di sejumlah daerah di Riau.
"Kelompok ini juga telah melakukan kegiatan antara lain pelatihan pengunaan senjata, baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api. Ini untuk kelompok yang di Riau," ujarnya. Pada kesempatan tersebut Rusdi juga membantah bahwa pihaknya dalam hal ini Densus salah tangkap. Rusdi Hartono menyampaikan pihaknya memiliki bukti kuat sebelum menangkap 13 orang terduga teroris di Riau tersebut.
"Enggak ada (salah tangkap). Dipastikan 13 orang yang ditangkap didasari bukti-bukti kuat yang dimiliki Densus sehingga dilakukan penangkapan. Proses masih berjalan," kata Rusdi, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Polisi: Terduga Teroris Bogor Sibuk Racik Bom Saat Ditangkap, Diduga Terkait Jaringan JAD
Menurut Rusdi, pihaknya telah mencermati gerak-gerik 13 orang terduga teroris Riau sejak lama. Hasilnya, mereka diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
"Kelompok ini berperan membantu menyembunyikan apabila ada DPO kepolisian yang menyangkut jamaah islamiyah ketika bergerak ke Riau. Kelompok inilah yang menyembunyikan. Jadi 13 orang ini bertugas nyembunyiin DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI itu mengamankan diri di Riau," jelasnya.
Tak hanya itu, kata Rusdi, kelompok ini diduga pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan terorisme. Di antaranya pelatihan menggunakan senjata api di sejumlah daerah di Riau.
"Kelompok ini juga telah melakukan kegiatan antara lain pelatihan pengunaan senjata, baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api. Ini untuk kelompok yang di Riau," ujar Rusdi. (Tribun Network/igm/wly)