Santap Bakso di Warung, 4 Polisi di NTT Muntah & Dilarikan ke RS, Tim Medis: Ada Kandungan Formalin
Empat orang polisi muntah-muntah hingga dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi bakso.
Bandiman pun membalas surat permintaan maaf Nani Aprilliani, pengirim sate sianida.
"Saya atas nama Bandiman dengan ini memberikan maaf kepada anda (NA) yang telah melakukan keteledoran walaupun salah sasaran terhadap anak saya NFP, sehingga mengakibatkan meninggalnya anak saya.
Namun demikian dengan tidak mengurangi rasa hormat,
kami sekeluarga tetap menuntut proses hukum harus tetap berjalan dan tidak akan mengurangi/meringankan tuntutan kami sekeluarga sesuai dengan perbuatan yang telah anda lakukan,"

Meski sudah memaafkan, Bandiman menekankan ia tetap berharap Nani dapat dijatuhi hukuman setimpal.
"Kami sekeluarga menuntut proses hukum dapat terus berjalan, dan mendapatkan hukuman yang setimpal," tambahnya.
Adegan Campur Sianida
Melansir Tribun Jogja, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan ada sekitar 35 adegan yang ditunjukkan dalam rekonstruksi tersebut, dari rencana awal hanya 27 adegan.
Ada tambahan adegan berupa aksi tersangka membeli racun secara online, mencampurkan racun (kalium sianida) ke bumbu satai, lalu membuang sisa racun dan baju gamis yang dikenakan saat kejadian.
Sebanyak 22 adegan diperagakan langsung oleh tersangka asal Majalengka, Jawa Barat itu.
Sisanya diperankan oleh Bandiman serta personel kepolisian.
Saksi lainnya, yakni T yang merupakan target dari Nani, tidak bisa hadir dalam rekonstruksi tersebut.
"Kami sudah mengundang saksi T dan istrinya, namun tidak datang. Mungkin sedang ada keperluan sehingga pakai (pemeran) pengganti," kata dia, dikutip dari TribunnewsBogor.com dengan judul Isi Surat Ayah Korban Sate Sianida untuk Nani, Sudah Memaafkan : Walau Salah Sasaran Pada Anak Saya
Dalam kasus ini, Satreskrim Polres Bantul masih menetapkan Nani menjadi tersangka tunggal.
Ia dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.