Lecehkan Dosen, Rektor Unipar Ngaku Tak Sengaja Nyenggol Saat Selonjoran: 'Mau Dicium, Dia Mengelak'
Rektor Unipar diduga melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu dosen.
Ia menjelaskan yang bersangkutan telah mengundurkan diri pada 17 Juni 2021 setelah kasus tersebut mencuat.
“Berdasarkan putusan tanggal 17 Juni, mantan pejabat tinggi (rektor) itu sudah mengundurkan diri,” kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon.
Artinya, kata dia, PPLP PT PGRI Jember sudah mengambil langkah sesuai prosedur dalam peraturan pokok kepegawaian pasal 20 ayat 1,2 dan 3. “Surat pengunduran dilakukan kemarin,”ujar dia.
Mengaku khilaf saat akan cium korban

Saat dihubungi Kompas.com, RS angkat suara terkait laporan kasus tersebut. Ia mengakui perbuatannya dan menyatakan khilaf dengan apa yang telah ia lakukan.
• Diduga Cabuli Murid, Guru Ngaji di Jakut Sempat Kabur, Ketua RT: Susah Dikontak, Alasan Susah Sinyal
RS bercerita saat di dalam mobil, dia duduk di bagian tengah bersama Agus Santoso, Dekan FKIP Unipar Jember.
Sedangkan korban yang merupakan salah seorang dosen duduk di depan, di sebelah sopir.
“Kaki saya kemeng ingin selonjoran, saat saya selonjor, tersenggol tangannya (korban),” aku dia.
Kejadian selanjutnya adalah saat berada di hotel, kamar korban bersebelahan dengan kamar Agus Susanto.
Saat itu, Agus mengajak RS untuk makan.
Setelah itu, RS mendatangi dan mengetuk kamar korban.
“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.
Lalu RS keluar dari kamar hotel. RS mengaku tidak sampai memaksa korban untuk perbuatan lainnya.
“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.
Meminta maaf
• Pria di Karimun Bawa Kabur & Cabuli Pacar Usia 16 Tahun, Rayu Korban Mau Tanggung Jawab Jika Hamil