Sopir Mabuk, Truk Pengangkut 17 Warga di NTT Tabrak Pohon & Terjungkal Berkali-kali, 3 Orang Tewas
Penyebab truk pengangkut 17 warga yang terbalik di Nusa Tenggara Timur (NTT) terungkap, ternyata sang sopir mabuk minuman keras.
TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah truk pengangkut 17 orang di daerah Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kecelakaan hingga menewaskan 3 orang.
Kini Aparat Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan telah mengungkap penyebab insiden tersebut.
Perlu diketahui, dump truk itu terbalik di daerah Desa Oe'ekam, Kecamatan Amanuban Timur.
Selain tiga warga meninggal dunia, kecelakaan itu membuat 14 orang lainnya luka-luka.
Usut punya usut, insiden tersebut terjadi karena kesalahan sopir truk sendiri.
Rupanya, sang sopir mengendarai dump truk dalam keadaan mabuk.
• Titik Terang TNI & Istri Ngaku Ditembak OTK, Komandan Lanud: Murni Kecelakaan, Senjata Milik Korban
• Sebelum Tewas Terlindas Truk, Bocah di Bone Sempat Diminta Turun, Kini Sang Sopir Diamankan Polisi

Hal itu diungkapkan oleh Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna.
"Sopir truk sedang dalam kondisi mabuk minuman keras (miras), sehingga tidak mampu mengendalikan mobil," ungkap Krisna, Rabu (23/6/2021) pagi seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Truk Terbalik Tewaskan 3 Warga, Polisi: Sopir Mabuk Miras".
Karena kelalaiannya tersebut, dump truk keluar dari jalur.
Truk tersebut kemudian melewati tepi lunak jalan.
• Bocah 8 Tahun Terlindas Truk saat Berusaha Numpang, Ibu Histeris Gendong Jasadnya: Kenapa Tak Tolong
Akibatnya, roda kiri bagian depan terlepas.
"Mobil jatuh terjungkir (terbalik) di sisi kiri jalan aspal trans Ayotupas- Oeekam," ujar Krisna.
Krisna menjelaskan, dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi, mobil dump truk dengan nomor polisi DH 8483 EA yang dikemudikan Rudi Nikodemus Ninu, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah desa Fotilo, Kecamatan Amanatun Utara menuju ke Desa Kiupukan, Kabupaten TTS.
Setiba di jalan raya Oe,ekam, Desa Oe,ekam Kecamatan Amanuban Timur, terdapat tikungan tajam dengan kondisi jalan penuh bebatuan.
Sang sopir tidak mampu mengendalikan mobilnya, sehingga menabrak pohon mahoni dan terjungkal berkali-kali hingga roda ban sebelah kanan terlepas dan mobil terbalik.