Jokowi Tak Bisa Lagi, Prabowo Diimbau Tidak Ikut Kontestasi Pilpres 2024 : 3 Kali Tak Pernah Menang

Komunitas yang diprakarsai M Qodari tersebut menyebut jika Jokowi tak dicalonkan kembali bersama Prabowo maka akan terjadi polarisasi.

Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi dan Prabowo Subianto diimbau untuk tak lagi ikut kontestasi Pilpres 2024. 

TRIBUNMATARAM.COM - Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai Presiden dalam Pilpres 2021, Prabowo diimbau tak lagi ikut kontestasi.

Munculnya komunitas pendukung Jokowi tiga periode bersama Prabowo Subianto untuk maju ke Pilpres 2024 dianggap cukup meresahkan.

Komunitas yang diprakarsai M Qodari tersebut menyebut jika Jokowi tak dicalonkan kembali maka akan terjadi polarisasi.

Namun, anggapan tersebut disanggah dengan cerdas oleh Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.

Ray menilai, jika yang dimaksud mewacanakan masa jabatan presiden 3 periode untuk mencegah adanya polarisasi kembali di Pilpres 2024.

Maka, kata Ray, justru Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dihimbau untuk tidak lagi ikut konstestasi pemilu.

Opsi tersebut dinilai lebih masuk akal dari pada harus mencederai konstitusi.

Baca juga: Jokowi Bantah Isu Jabatan Tiga Periode, KSP Peringatkan Amien Rais: Spekulasi Tanpa Dasar Itu Fitnah

Baca juga: Dikecam, Wacana Presiden 3 Periode Ditanggapi Seknas Jokowi : Melanggar Konstitusi, Bisa Merusak

Bukan, malah didukung untuk maju bersama seperti yang dideklarasikan oleh kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai ‘Komunitas Jokowi-Prabowo 2024’.

"Selain untuk mencegah polarisasi itu, alasan lain adalah tidak perlu amandemen untuk priode jabatan presiden. Dan biaya politik untuk hal ini jauh lebih murah," kata Ray Rangkuti dalam diskusi Presiden Jokowi 3 Periode: Khayalan atau Kenyataan yang disiarkan secara virtual, Rabu (23/6/2021), dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Presiden 3 Periode Disebut Cegah Polarisasi, Jokowi-Prabowo Diimbau Tak Ikut Kontestasi Pilpres Lagi

Lebih lanjut, Ray mengatakan, untuk Prabowo dikarenakan alasan etik.

Pasalnya, dari tiga kali pencalonan kontestasi Presiden atau Wakil Presiden, Prabowo tak pernah menang.

Untuk itu, Ray menyebut sudah waktunya memberi kesempatan pada tokoh yang muda untuk maju di Pilpres 2024.

"Sudah saatnya memberi kesempatan kepada generasi berikutnya," jelasnya.

Ditanggapi Seknas Jokowi

Wacana Presiden Jokowi tiga periode yang didengungkan oleh relawan bernama Komunitas Jokowi Prabowo 2024 atau Jokpro nyatanya dikecam keras.

Kabar ini sudah sampai ke telinga Jokowi dan dibantah tegas olehnya.

Jokowi bersikukuh akan menaati konstitusi yang berlaku.

Hal senada pun turut disampaikan oleh Sekretariat Nasional Jokowi, Dedy Mawardi.

Dedy menegaskan agar upaya menggiring Jokowi untuk menjadi presiden tiga periode sebaiknya dihentikan.

Pasalnya, hal tersebut merupakan bagian dari mencederai konstitusi.

Presiden Joko Widodo membantah tegas dirinya akan menjabat sebagai Presiden RI selama tiga periode.
Presiden Joko Widodo membantah tegas dirinya akan menjabat sebagai Presiden RI selama tiga periode. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Dalam UUD 1945 Pasal 7 disebutkan: Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

Baca juga: Ulang Tahun Jokowi ke-60 Hari Ini Tanpa Perayaan, Gibran Rakabuming : Gak Boleh, Udah Tua

Baca juga: Jokowi Bantah Isu Jabatan Tiga Periode, KSP Peringatkan Amien Rais: Spekulasi Tanpa Dasar Itu Fitnah

"Sebagai bentuk aspirasi ya sah-sah saja tapi jika aspirasi itu melanggar konstitusi, sebaiknya di hentikan. Karena bisa merusak bahkan menjerumuskan Presiden Joko Widodo," kata Dedy Mawardi dikutip dari Tribunnews, Senin (21/6/2021).

Dedy menegaskan bahwa Presiden Jokowi juga pun telah berkali-kali menolak masa jabat presiden menjadi 3 periode.

Menurutnya wacana tersebut malah bisa menjerumuskan Presiden Jokowi.

Di sisi lain, Dedy menegaskan bahwa Seknas Jokowi tidak terlibat dalam pembentukan komunitas relawan JokPro 2024.

"Seknas Jokowi tidak terlibat dalam pembentukan organ relawan JokPro," ujarnya.

M.Qodari Sosok di Balik 'Jokowi 3 Periode'

Kelakuan M Qodari menggelar syukuran Kantor Sekretariat Nasional Jokowi Prabowo 2024 menuai kecaman.

Namanya bahkan sampai menduduki trending Twitter atas aksinya tersebut.

Qodari memang menjadi salah satu pihak yang paling vokal menyerukan Jokowi tiga periode.

Siapa sebenarnya sosok M Qodari?

Apa perannya dalam Pilpres 2024 mendatang?

M Qodari merupakan Direktur Eksekutif Indo Barometer.

Beberapa waktu lalu, Qodari mendeklarasikan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2024.

Bukan tanpa alasan, usulan tersebut diajukan Qodari untuk menghindari polarisasi di tengah masyarakat.

Baca juga: Geger Poster Syukuran Seknas Jokowi-Prabowo 2024, Jubir Presiden Jelaskan Wacana 3 Periode

Baca juga: Jokowi Bantah Isu Jabatan Tiga Periode, KSP Peringatkan Amien Rais: Spekulasi Tanpa Dasar Itu Fitnah

"Saya deklarator Jokowi-Prabowo pada 2024 untuk menghindari polarisasi," kata Qodari saat diwawancara di Kompas TV, Selasa (16/3/2021).

Usulan tersebut juga ia ungkapkan saat menghadiri program Mata Najwa pada Kamis (18/3/2021)

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021).
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengenakan kaus bergambar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto saat hadir dalam program Mata Najwa, Kamis (18/3/2021). ((Tangkap Layar YouTube/Najwa Shihab))

Dilansir Tribunnews, Qodari datang mengenakan kaus bergambar Jokowi dan Prabowo.

Saat itu, Qodari mengatakan Jokowi dan Prabowo telah menjadi imajinasi politik masyarakat Indonesia.

"Terus terang saya bukan ngomongin tiga periode, saya bicara mengenai Jokowi dan Prabowo, yang kebetulan pada saat ini dan selama ini, menjadi imajinasi politik orang Indonesia tentang siapa tokoh yang layak memimpin bangsa ini," bebernya.

Soal kaus yang dikenakannya, Qodari mengaku hanyalah gagasan pribadinya saja.

Ia mengatakan, gagasan pribadinya bisa ditolak atau diterima.

"Ini gagasan saya, barang kali diterima, dipikirkan, dan bisa juga ditolak, mengapa tidak?" katanya.

Baru-baru ini, Qodari menggelar acara syukuran peresmian Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 yang terletak di Jakarta Selatan, Sabtu.

Meski begitu, ia menegaskan acara tersebut bukanlah merupakan deklarasi resmi komunitas pendukung Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024.

"Ini memang bukan acara deklarasi ya teman-teman. Makanya enggak ada umbul-umbul, bendera."

"Tadinya cuma buat halal bi halal saja habis Idul Fitri begitu," ungkap Qodari selaku Penasihat Komunitas Jok-Pro 2024, dalam acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu, dilansir Kompas.com.

Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Jok-Pro 2024, Baron Danardono, mengatakan deklarasi rencananya akan dilakukan empat atau lima bulan mendatang.

"Insya Allah lima bulan atau empat bulan lagi kita bisa berjumpa dalam acara deklarasi," ucapnya.

Berita soal Pilpres 2024 lainnya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved