Virus Corona

Gagal Selamatkan Pasien Kritis Covid, Wakpolres Jaksel Berlinang Air Mata: 'Mestinya Bisa Tertolong'

Wakapolres Jakarta Selatan tak kuasa menahan air matanya karena tak mampu wolong warga kritis Covid-19.

Editor: Irsan Yamananda
Dok. Polres Metro Jakarta Selatan
Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto terlibat dalam evakuasi seorang warga bernama Budi (59) yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan dalam kondisi kritis di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (25/6/2021). 

TRIBUNMATARAM.COM - Wakapolres Jakarta Selatan (Jaksel) AKBP Antonius Agus Rahmanto tak mampu menahan air matanya saat tahu bahwa dirinya gagal menyelamatkan pasien kritis Covid-19.

Kisah tersebut berawal saat dirinya menyusuri gang cukup sempit di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kala itu, Wakapolres Jakarta Selatan terlihat menggunakan Alat Pelindung Dasar (APD).

Masker dua lapos terlihat menutup bagian mulut dan hidung sang wakapolres.

Kaca mata pelindung juga terlihat menutupi matanya tertutup kaca mata pelindung.

Sedangkan kedua tangan sang Wakapolres terlihat mengenakan sarung tangan medis.

Positif Covid-19, 2 Penumpang Pesawat di Pontianak Ketahuan Bawa Surat PCR Palsu: Cuma Ikut-ikutan

Gembok Pintu Gerbang & Matikan Lampu Luar, Kafe di Karawang Bikin Pesta di Tengah Pandemi COvid-19

Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto (kiri) tak kuasa menahan tangis saat warga Jagakarsa, Budi (59) yang ditolongnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada (25/6/2021). Budi sebelumnya terlambat ditangani dalam kondisi kritis.
Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto (kiri) tak kuasa menahan tangis saat warga Jagakarsa, Budi (59) yang ditolongnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada (25/6/2021). Budi sebelumnya terlambat ditangani dalam kondisi kritis. (Dok. Polres Metro Jakarta Selatan)

Wakapolres sedang mengevakuasi seorang warga yang terkonfirmasi Covid-19.

Berdasarkan informasi yang didapatkan pihaknya, warga tersebut sedang dalam kondisi kritis.

Warga yang dimaksud bernama Budi (59).

Proses evakuasinya terjadi pada hari Kamis (24/6/2021).

Heboh Pasien Dipulangkan Walau Masih Positif Covid-19, RS Wisma Atlet: Udah Tak Bisa Menularkan Lagi

Ia memutuskan untuk segera mengevakuasi Budi ke rumah sakit lantaran penanganan yang lambat.

"Saya ini enggak kenal Pak Budi.

Pak Budi ini salah satu warga di kampung di Jagakarsa.

Di situ hampir separuhnya itu (terpapar Covid-19)," ujar Agus sambil duduk di pelataran depan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Menangis Tak Mampu Tolong Warga Kritis Covid-19, Wakapolres: Maaf Bu, Tadi Saya Janji Bawa Bapak Selamat".

Detik-detik evakuasi warga Jagakarsa tersebut sempat diabadikan.

Dalam video yang diterima Kompas.com, Agus sempat berkoordinasi dengan warga setempat.

Agus saat itu bersama tiga orang lainnya untuk mengevakuasi Budi.

Dua orang menggunakan APD, satu orang tak menggunakan APD.

Tindakan evakuasi tersebut dilakukan lantaran mobil ambulans yang tak kunjung tiba.

Padahal, Budi harus segera mendapatkan penanganan.

Covid-19 Naik, Risma Sebut Indonesia Tak Bisa Lockdown Seperti Negara Lain: Skala Mikro Udah Betul

Saat dievakuasi, Budi yang masih menggunakan sarung terlihat sudah lemas.

Budi dievakuasi dengan cara digotong.

"Pak Budi ini satu jam yang lalu masih dapat bernapas, harusnya bisa tertolong.

Kebetulan saya yang bawa langsung.

Ada ambulans, tapi masih tanya lagi mau dibawa ke mana, enggak jalan-jalan juga," kata Agus.

Di ujung jalan, sebuah mobil Kijang kotak sudah terparkir.

Mobil itu adalah milik seorang warga setempat.

"Saya bawa pakai mobil milik warga yang peduli.

Ini kami bukan medis, kami hanya hati nurani.

Ini tanggung jawab kita semua," kata Agus.

Alami Mual dan Sesak Napas, Aura Kasih Sempat Positif Covid-19: Guys, Gue Dulu Gak Percaya Sumpah

Sesuai prosedur, Agus disemprot cairan disinfektan.

Setelah melepas APD, Agus kembali berkoordinasi untuk segera membawa Budi ke RSUD Pasar Minggu.

Agus kemudian menuju ke arah bangku sopir dan mengemudikan mobil Kijang tersebut.

Mobil Kijang yang tampak lawas tersebut kemudian melaju ke RSUD Pasar Minggu.

Menangis karena pasien tak tertolong

Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto bersama warga Jagakarsa yang terpapar Covid-19 tiba di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Kamis (25/6/2021).
Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto bersama warga Jagakarsa yang terpapar Covid-19 tiba di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Kamis (25/6/2021). (Dok. Polres Metro Jakarta Selatan)

Budi kemudian tiba di RSUD Pasar Minggu. Agus sempat berkoordinasi dengan petugas rumah sakit.

Budi lalu dibawa ke dalam RSUD Pasar Minggu. Namun, takdir berkata lain.

Agus tak kuasa menahan tangis begitu mendengar nyawa Budi tak tertolong. Air matanya berlinang.

Ia menyesal tak bisa menyelamatkan nyawa Budi. Penyesalan Agus berujung maaf dan evaluasi penanganan Covid-19.

Covid-19 Naik, Risma Sebut Indonesia Tak Bisa Lockdown Seperti Negara Lain: Skala Mikro Udah Betul

Di sebelah Agus, ada Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya. Agus terlihat menyeka air matanya.

"Mestinya bisa tertolong, coba kalau penanganannya benar itu," kata Agus.

Agus pun merasa bersalah terhadap keluarga pasien Covid-19 karena telah berjanji membawa pulang Budi dalam keadaan selamat.

"Harusnya Pak Budi bisa kembali ke keluarganya. Untuk Bu Budi, Saya minta maaf Bu, saya tadi janji mau bawa bapak sampai selamat. Mohon maaf Bu, ibu jaga kesehatan," ujar dia.

Ia pun merasa prihatin dengan ketidakpedulian warga dan penanganan yang telat dari tenaga medis.

"Ini beban kita semua, ini tanggung jawab kita semua. Nggak usah lihat dari suku mana, agama apa, harus saling tolong menolong," tutur Agus.

Artikel lainnya terkait penanganan covid-19

(Kompas/ Wahyu Adityo Prodjo)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved