Warga Ngaku Diminta Rp 1,2 Juta Saat Makamkan Jenazah Covid-19 di TPU Cikadut, UPT: Tak Ada Paksaan

Seorang warga mengaku dimintai uang RP 1,2 juta untuk makamkan jenazah Covid-19 di TPU CIkadut.

Editor: Irsan Yamananda
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA via Kompas.com
Ilustrasi pemakaman - Warga Bandung mengeluh adanya pungutan saat makamkan jenazah Covid-19. 

TRIBUNMATARAM.COM - Salah seorang warga Kota Bandung membuat pernyataan yang menghebohkan publik.

Warga yang dimaksud bernama Yan Candra.

Ia mengaku dimintai pungutan saat memakamkan saudaranya yang terkonfirmasi Covid-19.

Peristiwa itu, lanjut Yan, terjadi di TPU Cikadut.

Sementara pungutan yang diminta sebesar Rp 1,2 juta.

Yan mengisahkan, pamannya meninggal di RSUD Ujungberung.

Viral Video Ibu-ibu Tanggapi Prokes, Sebut Padang Aman dan Tak Takut Covid-19: Kenapa Jakarta Panik?

HAMPIR 1 Juta Vaksin AstraZeneca Bantuan Jepang Masuk Indonesia, Vaksinasi Tekan Covid Digencarkan

Ilustrasi pasien Covid-19 - Warga Bandung mengeluhkan adanya pungutan untuk memakamkan jenazah corona.
Ilustrasi pasien Covid-19 - Warga Bandung mengeluhkan adanya pungutan untuk memakamkan jenazah corona. (m.economictimes.com)

"Hari ini uwa (paman) saya meninggal di RSUD Ujungberung karena Covid-19.

Almarhum warga Batununggal, Kota Bandung," ujar Yan, Senin (5/7/2021) seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Warga Kaget Dipungut Rp 1,2 Juta untuk Makamkan Jenazah Covid-19 di TPU Cikadut".

Yan kemudian mendaftarkan pamannya ke TPU CIkadut.

Tentunya, ia ingin memakamkan jenazah pamannya tersebut.

Namun, ia justru kaget begitu sampai di sana.

Ini Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Atasi Dampak Pandemi Covid-19, Termasuk Daya Beli

Sebab ada pungutan yang harus dibayarnya.

Padahal pemerintah menyatakan pemakaman untuk Covid-19 bagi warga Kota Bandung gratis.

Pungutan dimasukkan amplop, tidak ada kuitansinya

Yan mengatakan, ada dua jenis uang yang harus dikeluarkan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved