Jasad Tukang Pijat yang Tewas Tenggelam dengan KMP Yunicee Ditemukan, Masih Pakai Kaos & Celana

Jenazah korban tenggelamnya KMP Yunicee ini ditemukan di Perairan Kelatakan, Melayani, Jembrana pada Jumat (9/7/2021). 

TribunBali
Upakara yang digelar pihak keluarga korban tenggelamnya KMP Yunicee di pinggiran laut Pelabuhan Gilimanuk. Upakara ini digelar untuk memohon agar cepat ditemukan, Jumat 2 Juli 2021. 

Cerita Penumpang Selamatkan Diri

Usniadi, yang juga menjadi salah satu penumpang selamat KMP Yunicee yang tenggelam di Perairan Gilimanuk, Bali berhasil menyelamatkan nyawa bocah itu dan seorang wanita lainnya.

Berkat sebuah ember, dirinya bisa terus mengapung di atas laut.

Ombak tinggi sempat menerjangnya, beruntung nyawanya masih bisa selamat bersama dua korban selamat lainnya.

Usniadi, seorang korban selamat KMP Yunicee yang tenggelam di Perairan Gilimanuk, Bali, Selasa (29 /6/2021) menyebut tidak ada peringatan sebelum kapal tenggelam.

Dia menceritakan peristiwa nahas yang menimpa kapal yang ditumpanginya tidak ada tanda-tanda maupun pemberitahuan sebelum kapal tenggelam.

Para penumpang selamat dievakuasi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. KMP Yunicee tenggelam di perairan Bali saat hendak bersandar di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa malam (29/6/2021).
Para penumpang selamat dievakuasi di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. KMP Yunicee tenggelam di perairan Bali saat hendak bersandar di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa malam (29/6/2021). ((Haorrahman/Surya))

Baca juga: Suasana Mencekam KMP Yunicee Tenggelam dalam Gelap, Sirine Peringatan Nihil, Petugas Malah Lari-lari

Baca juga: Deretan Insiden di Waduk Kedung Ombo: Selalu Ada Korban Tenggelam dari Tahun 2018 Hingga 2021

Saat itu, ia baru saja menyelesaikan salat maghrib saat menyadari kapal dalam kondisi miring setelah ada suara seperti mesin yang mau mati.

Secepatnya ia bergerak naik ke atas kapal.

Detik-detik sebelum melompat ke tengah laut, ia sempat terseok-seok dan mencoba mengambil baju pelampung untuk menyelamatkan diri.

Suasana di dalam kapal mencekam, sebab semua berupaya menyelamatkan diri.

Pelampung berserakan dilempar ke laut.

“Jadi pelampung berserakan dibuang ke lautan. Saat itu mesin kapal sepertinya mati. Karena sempat di tengah laut sebelum miring kapal sempat (bersuara) dudut dudut, begitu,” ucapnya.

Tanpa berpikir panjang, ia lalu menceburkan diri ke laut.

KMP Yunicee
KMP Yunicee (IST)

“Saya terjun ke lautan lalu berenang menuju arah Pelabuhan Gilimanuk,” ungkapnya.

Saat terjun ke lautan itu ia menyadari keberadaannya cukup jauh dari daratan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved