Pasutri Blitar Tewas, Suami Tergantung di Pohon, Istri di Kamar, Polisi Curigai Kunci di Saku Celana

Misteri kematian pasutri di Blitar, Jawa Timur di dua tempat berbeda masih belum terpecahkan.

(surya/imam taufiq)
Petugas menunjukkan jasad Zakaria, yang menggantung setinggi 7 meter di pohon rambutan di Dusun Jetis, Desa Butun, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jumat (9/7/2021) 

TRIBUNMATARAM.COM - Misteri kematian pasutri di Blitar, Jawa Timur di dua tempat berbeda masih belum terpecahkan.

Polisi tak lantas menyimpulkan dugaan-dugaan yang terlihat di lapangan.

Ialah Zakaria dan Siti yang ditemukan tewas di dua tempat berbeda.

Beberapa bukti menunjukkan Zakaria mengakhiri hidupnya.

Namun, polisi tak lantas menyimpulkan hal tersebut sebagai bunuh diri, tetapi masih menyelidiki kemungkinan-kemungkinan lain.

Jasad pasangan suami istri (pasutri) di Blitar, Jawa Timur yang baru-baru ini ditemukan membuat warga sekitar heboh.

Pasalnya, jasad suami istri itu ditemukan di dua tempat yang berbeda.

Sang suami ditemukan tewas tergantung di cabang pohon rambutan setinggi 7 meter.

Baca juga: Asyik Nonton Bola di Rumah, Pasutri di NTT Dibacok Orang, Polisi: Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Baca juga: Misteri Pasutri di Garut Tewas Terkuak, Ternyata Istri Dibunuh Suami yang Kemudian Tenggak Racun

Sementara sang istri ditemukan tak bernyawa di dalam kamar dengan kondisi telanjang.

Jasad pasutri itu ditemukan di Dusun Jetis, Desa Butun, Kecamatan, Gandusari, Kabupaten Blitar pada Jumat (9/7/2021) pagi.

Identitas keduanya diketahui bernama Zakaria (33) dan istrinya, Siti (33).

Keduanya bukan warga asli Dusun Jetis, melainkan warga Desa Balung Dowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo.

Jasad Zakaria dan Siti pertama kali ditemukan oleh seorang warga.

Diketahui, Zakaria dan Siti sudah dua hari menginap di rumah orangtuanya, Wasilah.

Ilustrasi - Pasutri di Blitar ditemukan tewas di dua tempat berbeda.
Ilustrasi - Pasutri di Blitar ditemukan tewas di dua tempat berbeda. (DIDIE SW/dok. Kompas.com)

"Mereka saat itu sedang menyambangi ibunya (Wasilah), karena korban Siti adalah warga. Namun tidak ada yang tahu penyebab kejadian itu," kata Kades Butun, Imam Darmawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved