Zaskia Sungkar dan Irwansyah Cerita Soal Penimbunan Tabung Oksigen: Biasanya Rp 500 Ribu Jadi 5 Juta
Zaskia Sungkar dan Irwansyah angkat bicara mengenai penimbunan tabung oksigen yang melanda tanah air.
TRIBUNMATARAM.COM - Oknum penimbung tabung oksigen sedang jadi perhatian publik.
Apalagi, mereka melakukannya saat masyarakat sedang kesusahan di masa pandemi Covid-19.
Sontak, hal ini jadi perbincangan banyak orang.
Termasuk para figur publik dan selebriti.
Pasangan Irwansyah dan Zaskia Sungkar turut mengomentari hal tersebut.
Mereka mengatakan, para penimbun itu menjual tabung oksigen dengan harga tinggi.
Baca juga: Ibas Soroti Kelangkaan Tabung Oksigen, Sebut Malah Disumbangkan ke Negara Lain, Berikut Kata Pakar
Baca juga: Ambil Paksa Oksigen, 3 Orang Keroyok Perawat di Lampung, Korban: Bilangnya Mereka Adiknya Pejabat

Bahkan, harganya bisa mencapai 10 kali lipat dari harga asli.
Hal itu dialami Zaskia saat kesulitan mencari tabung oksigen.
Kala itu, ia mencarikannya untuk Umar Effendi, ayah mertuanya.
Seperti diketahui, Umar saturasi oksigennya sempat turun di angka 70.
Baca juga: Tak Bisa Cium Bau karena Covid-19, Shireen Sungkar Ceritakan Momen Lucu: Aku Langsung Diare
Irwansyah yang kala itu tengah menjalani isolasi mandiri belum mendapatkan kabar tentang kondisi ayahnya yang sudah diharuskan menggunakan tabung oksigen.
Pasangan tersebut sepakat pentingnya tiap rumah untuk memiliki tabung oksigen di masa pandemi ini.
Dengan catatan tak untuk ditimbun.
"Tapi jangan nimbun ya.
Sekarang banyak ditimbun (tabung oksigen).
Dijual lagi harganya wow.
Ada yang jual tabung oksigen biasa cuma Rp 500 ribu jadi Rp 5 juta," sentil Zaskia dikutip dari YouTube, The Sungkars Family.
Kepada para penimbun oksigen, Irwansyah menyatakan kekesalannya karena memanfaatkan situasi pandemi untuk mendapatkan keuntungan.
"Ya enggak boleh gitu lah.
Misal keluarga kita yang kayak gitu (butuh oksigen) gimana?," keluhnya.

Sebelumnya diberitakan Umar Effendi, ayah Irwansyah mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan Covid-19, Kamis (08/07/2021) kemarin.
“Selamat jalan papa, Allah mau ketemu papa skrg, terimakasih atas semua yg papa kasih ke kita, terima kasih papa dah didik irwan sampe bisa seperti ini skrg, terimakasih buat keringet yg udah papa kasih selama ini, dan terima kasih bekal iman yg udah papa tanamkan ke irwan,” tulis Irwansyah melalui unggahan Instagram miliknya seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Zaskia Sungkar dan Irwansyah Keluhkan Oknum Penimbun Tabung Oksigen, Harga Jual Naik 10 Kali Lipat.
Ibas Soroti Kelangkaan Tabung Oksigen
Seorang pakar mengomentari pernyataan IEdhie Baskoro Yudhoyono aliasn bas perihal Covid-19 dan kelangkaan oksigen.
Orang yang dimaksud adalah Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio.
Sementara Ketua Fraksi Partai Demokrat, Ibas, sempat memberi kritik terkait penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah akhir-akhir ini.
Sontak, pernyataan putra Susilo Bambang Yudhoyono itu menuai beragam tanggapan.
Termasuk dari partai politik koalisi pemerintah.
Hendri Satrio mengatakan kritikan Ibas sangat solutif dan konstruktif.
• Demokrat Kubu Moeldoko Seret Nama Ibas dalam Kasus Hambalang, Pengamat: Serangan yang Berbobot
• Kisah Keluarga Jenazah Covid di Bandung, Kena Pungli Rp 4 Juta: Katanya Udah Untung Dikasih Segitu

Pria yang akrab disapa Hensat itu menjelaskan, selain melakukan kritik Ibas juga memberikan masukan kepada pemerintah.
Masukan yang Hensat maksud adalah solusi soal kelangkaan tabung oksigen.
Seperti diketahui, beredar isu kelangkaan tabung oksigen akibat melonjaknya kasus Covid-19 di tanah air.
• Pria di Wonogiri Bunuh Diri, Diduga karena Masalah Keluarga, Polisi: Istri Wafat Terpapar Covid-19
"Tak hanya mengkritik, Ibas juga tawarkan solusi kok.
Soal langkanya tabung oksigen, ia menyarankan agar lain kali pemerintah lebih antisipatif.
Boleh saja menyumbang tabung oksigen untuk negara lain, tetapi pemerintah harus bisa memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi saat rakyat membutuhkan.
Ini bagus, ada solusi dan dukungan ke pemerintah," kata Hensat kepada wartawan, Minggu (11/7/2021) seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Ibas Kritik Pemerintah terkait Penanganan Covid-19, Pakar Komunikasi Sebut Ibas juga Tawarkan Solusi.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, pemerintah menyumbangkan ribuan tabung oksigen untuk India.
Seminggu setelah itu, terjadi kelangkaan tabung oksigen yang mengakibatkan banyak korban yang meninggal akibat tak mendapatkan supplai oksigen yang cukup.
"Betul kata Ibas, kan pandemi ini sudah memasuki tahun kedua.
Tidak ada yang mendadak, jadi harusnya bisa diantisipasi," ucap Hensat.
Demikian juga soal vaksin.
Hensat yang juga pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini menambahkan, Ibas justru memberi solusi yang baik.
Dikabarkan sebelumnya banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap.
• Kartika Putri Trauma & Menyesal Kenang Detik-detik Ibunda Berpulang : Kami Tak Mau Kecolongan Lagi
Kemudian dalam pernyataannya ia mengatakan, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik, dari pada membeli vaksin yang tidak manjur untuk rakyat.
Lalu Ibas juga meminta agar dilakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrem.
"Ibas justru memberi solusi yang baik.
Kan diberitakan banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap.
Terus, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik," ucapnya.
"Daripada membeli vaksin yang tidak manjur untuk rakyat.
Lalu Ibas juga meminta agar dilakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrem.
Kan bagus sekali saran dan solusi yang diberikan Ibas.
Semoga lebih banyak tokoh mau kasih masukan kritis lagi seperti Ibas, agar cepat selesai krisis ini," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ibas tidak menginginkan Indonesia disebut menjadi negara gagal atau failed nation.

Ibas menyoroti meningkatnya kasus positif Covid-19, termasuk angka kematian yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
"Covid-19 makin mengganas. Keluarga kita, sahabat kita, dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar, bahkan meninggal dunia. Sampai kapan bangsa kita akan terus begini? Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," kata Ibas.
Menurut Ibas, kelangkaan tabung oksigen yang terjadi juga menunjukkan lemahnya antisipasi dari pemerintah.
"Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain tapi, saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat," ucap Ibas yang juga Wakil Ketua umum PD.
Ibas juga mendorong pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih efektif. Menurut Ibas, vaksinasi Covid-19 perlu dipercepat.
"Banyak yang sudah divaksin tetap terpapar varian baru virus ini. Jika vaksin yang sebelumnya digunakan dianggap kurang bagus, pemerintah tak perlu ragu menghadirkan vaksin yang cespleng demi melindungi rakyat. Lakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrem, sehingga kita bisa hidup normal lagi seperti negara lain, seperti beberapa negara di Eropa, misalnya," kata Ibas.
Artikel lainnya terkait Zaskia Sungkar
(Tribunnews/ chaerul umam) (Kompas TV/ Danang Suryo)