DPRD Pangkep yang Tembok Pintu Rumah Tahfiz Sempat Berselisih dengan Warga, Marah Sambil Bawa Parang

Berikut pengakuan warga sekitar lokasi rumah tahfiz Al Quran yang pintunya ditembok oknum DPRD Pangkep.

Editor: Irsan Yamananda
Binmas Masale
Pintu belakang rumah Tahfiz Al Quran di Jl Ance Daeng Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan ditutup oleh oknum legislator Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Pangkep. 

TRIBUNMATARAM.COM - Kasus penembokan pintu rumah tahfiz Al Quran di Makassar, Sulawesi Selatan menjadi perbincangan banyak orang.

Seperti diketahui, orang yang membangun tembok adalah anggota DPRD Kabupaten Pangkep.

Mengenai hal ini, Ketua RT setempat, Muh Ilyas Kunta angkat bicara.

Ia mengaku menerima keluhan warganya terkait penutupan fasilitas umum (fasum) di salah satu gang.

Perlu diketahui, penembokan tersebut terjadi di Jl Ance Dg Ngoyo, Panakkukang, Kota Makassar.

Berdasarkan laporan warga, lanjut Ilyas, oknum yang menutup fasum itu adalah A.

Baca juga: Bocah Tewas Tertabrak Mobil di Makassar, Ibu: Lagi Duduk Makan Es Krim, Pengemudi Udah Diteriaki

Baca juga: Pria di Makassar Culik Bocah SD Lalu Ditukar Tabung Gas 3 Kg, Pemilik Toko: Bilangnya Lupa Bawa Uang

Suasana penutupan fasum di Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, makassar
Suasana penutupan fasum di Ance Dg Ngoyo, Masale, Panakkukang, makassar (TribunTimur)

A sendiri merupakan legislator DPRD Kabupaten Pangkep.

"Pak A yang tutup itu fasum.

Saya juga sudah lapor ke Pemkot mengenai persoalan ini," ujar Ilyas, Jumat (23/7/2021) seperti dikutip dari Tribun-Timur.com dengan judul Oknum Legislator PAN Tega Usir para Tahfiz di Masale Pakai Parang, juga Tutup Akses ke Masjid.

Sebelum penutupan gang , sempat terjadi perselisihan antar warga dengan A.

Baca juga: Seusai Bom Katedral Makassar, 23 Terduga Teroris Ditangkap Dalam 3 Hari, Ada Otak Perakit Peledaknya

Menurut dia, legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini tidak suka jika ada pihak yang melintas di depan rumahnya.

Pasalnya, kondisi jalan yang di tutup itu terlihat buntu.

"Iya memang di situ buntu jalanannya.

Cuman rumah yang membelakangi gang itu juga punya pintu belakang.

Jadi tidak bisa semena-mena tutup aksesnya orang, ini kan fasum," katanya.

Penutupan fasum yang dilakukan A sendiri, dengan cara membangun dinding tembok dengan tinggi sekitar 3 meter.

Hal ini tentu telah menyalahi aturan.

Meski pada posisinya jalan tersebut adalah buntu, namun itu tidak menjadi hak bagi A.

"Pak Danny (Wali Kota Makassar) juga sudah terima laporan kami, dan tembok itu harus di bongkar," katanya.

Baca juga: Pelaku di Mabes Polri & Katedral Makassar Tinggalkan Permintaan Maaf ke Orangtua, Ini Kata Pengamat

Ia mengungkapkan, yang menjadi perhatian dan membuat warga setempat prihatin dengan adanya penutupan fasum ini.

Mengingat akses tersebut adalah akses para Tahfiz saat hendak menuju ke masjid.

"Jadi begini, bangunan yang di tutupi oleh temboknya pak A ini bukan rumah tinggal.

Namun rumah Tahfiz ( Rumah Tahfidz Nurul Jihad ), di sana para anak yatim belajar agama. 

Di pintu belakang rumah itu juga aksesnya anak panti kalau mau ke masjid kasihan.

Masa tidak ada rasa mendidikmu, apalagi kau seorang wakil rakyat," kata Amiruddin.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua LPM Masale, Faisal Suyuti.

Menurut Faisal, A tidak suka jalan depan rumahnya dilalui para Tahfiz, meski pun tujuannya ke masjid.

"Tidak suka ini, dilalui depan rumahnya.

Padahal itu fasum bukan miliknya," kata Faisal.

Baca juga: Pelaku di Mabes Polri & Katedral Makassar Tinggalkan Permintaan Maaf ke Orangtua, Ini Kata Pengamat

Yang parahnya lagi, beberapa insiden pengancaman dilakukan oleh A kepada para Tahfiz agar tidak melintas di depan rumahnya.

"Pernah ada anak Tahfiz di usir parang, dari situ anak ini lapor ke polisi (Polsek Panakkukang) karena trauma.

A tidak suka ini anak- anak beraktivitas depan rumahnya," ujarnya.

Kejadian ini pun membuat warga setempat kecewa dengan sikap A dan sepakat untuk membongkar.

"Warga sudah mau bongkar itu tembok, cuman karena ini fasum, kami serahkan ke pihak kecamatan untuk mengambil solusi," Faisal menambahkan.

Ditambahkan Faisal, A jarang menempati rumahnya di Jl Ance Dg Ngoyo, karena aktivitasnya banyak dihabiskan di Pangkep. 

A hingga saat ini belum dapat di konfirmasi. Wartawan Tribun Timur berupaya melakukan konfirmasi atas insiden tersebut.

Kasus Penembokan Lainnya

Warga bersama kepolisian dan TNI membongkar tembok batu bata yang dipasang Nur Sayuti untuk menutup jalan di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/4/2021).
Warga bersama kepolisian dan TNI membongkar tembok batu bata yang dipasang Nur Sayuti untuk menutup jalan di Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (16/4/2021). (KOMPAS.com/IDON)

Tembok yang dibangun Nur Sayuti untuk menutup akses jalan di Kelurahan Perhentian (sebelumnya ditulis Penghentian) Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, telah dibongkar, Jumat (16/4/2021).

Pembongkaran tembok setinggi lebih kurang 2,5 meter itu dilakukan setelah perkara ini dibicarakan secara bersama.

Dalam hal ini, dilakukan musyawarah bersama Kapolsek Bukitraya AKP Arry Prasetyo, Camat Marpoyan Damai Junaidi, Lurah Perhentian Marpoyan Hilda Suhanura, dan pihak terkait lainnya termasuk Sayuti.

Arry Prasetyo kepada Kompas.com mengatakan bahwa jalan yang ditutup tembok ini menjadi keluhan dari masyarakat.

"Penutupan akses jalan ini menimbulkan keresahan di masyarakat.

Maka dari itu, kita bersama-sama di sini mengadakan rapat untuk mencari solusi dalam penyelesaian permasalahan," ujar Arry.

Menurut Arry, kepolisian mengedepankan penyelesaian secara musyawarah win-win solution dan tidak membahas soal penegakan hukum.

"Kita duduk bersama di sini untuk mencari sepakat tanpa ada yang merasa dirugikan.

Penyelesaian ini kita lakukan secara musyawarah," kata Arry.

Dia mengatakan, mayoritas warga merasa keberatan dan terganggu dengan adanya penutupan jalan.

Karena jalan tersebut sudah 12 tahun digunakan umum.

Pada pertemuan tersebut, semua berharap tembok yang menutup seluruh badan jalan bisa dibongkar demi kemaslahatan orang banyak.

Kesepakatan pun didapat dari pertemuan itu, sehingga tembok dibongkar.

Pantauan Kompas.com, pembongkaran tembok dilakukan oleh warga bersama petugas kepolisian dan TNI.

Jalan tersebut kini sudah bisa dilewati kembali oleh warga.

Artikel lainnya terkait Makassar

(TribunTimur)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved