Dapat Aduan dari Penerima Bansos, Mensos Risma Cecar & Marahi Kadinsos Tuban: 'Ke Mana Uangnya?'

Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali jadi sorotan setelah memarahi Kadinsos Tuban, Jawa Timur.

Editor: Irsan Yamananda
(TRIBUNNEWS.com/TAUFIK ISMAIL)
Tri Rismaharini memarahi Kadinsos di Tuban. 

TRIBUNMATARAM.COM - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan.

Ia terlihat memarahi Kadinsos Tuban karena laporan dari penerima bansos.

Semua berawal dari Mensos Risma yang turun ke sejumlah daerah.

Ia terlihat memantau langsung penyaluran bantuan yang diberikan Kemensos kepada masyarakat.

Risma turut memeriksa penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sembako di Kelurahan Sendangharjo, Kabupaten Tuban.

Peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu (24/7/2021).

Baca juga: Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Mensos Risma Trending Twitter, Tuai Kritikan Fadli Zon & Figur Publik

Baca juga: Banyak Pegawai Balai Disabilitas yang Tak Bantu di Dapur Umum, Mensos Risma Ngamuk: Kayak Priyayi

Mensos Tri Rismaharini marahi Kadinsos Tuban terkait bansos.
Mensos Tri Rismaharini marahi Kadinsos Tuban terkait bansos. (kolase tribunnewsmaker)

Risma terlihat marah saat melakukan pengecekan tersebut.

Lantas, apa penyebabnya?

Usut punya usut,  Risma mengetahui ada penyaluran bantuan yang tidak sesuai.

Risma mengetahui hal itu saat mengecek keluarga penerima manfaat (KPM) atas nama Kastini (57), warga setempat.

Baca juga: Covid-19 Naik, Risma Sebut Indonesia Tak Bisa Lockdown Seperti Negara Lain: Skala Mikro Udah Betul

Selama tiga bulan mulai Juli-September, Kastini mengaku baru mendapat dua bulan pencairan bantuan.

Sedangkan bulan September tak dicairkan.

"Ini baru dua bulan yang diberikan, yang satu bulan ke mana, mestinya dicairkan sekaligus," kata Risma yang juga didampingi Bupati Tuban dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) di lokasi.

Risma membeberkan, bantuan satu bulan uang senilai Rp 200 ribu diwujudkan dalam bentuk sembako, beras dan tempe.

Saat mencecar Kadinsos P3A Tuban, Eko Julianto, Risma mendapat keterangan harga.

Rinciannya untuk Tuban beras 15 kg per bulan seharga Rp 165 ribu. Lalu telur Rp 26 ribu dan tempe Rp 9 ribu per bulan.

Ia lantas menekan ke mana uang satu bulan yang tak ikut dicairkan sekalian, padahal ini hak warga penerima.

"Ini saya bongkar, kalau satu bulan penerima Rp 200 ribu per bulan, jika dikalikan 80 ribu KPM berapa itu, berapa bunganya, ke mana uangnya. Saya kira lembaga hukum tahu ini," cecar Mensos Risma kepada Eko Julianto.

Sementara itu, Eko Julianto menyatakan, uang satu bulan KPM BPNT masih ada di kartu keluarga sejahtera (KKS), di kartu tersebut transaksi hanya dua bulan.

Tadi yang dipermasalahkan ini bunga satu bulan seperti apa. Nanti akan disampaikan ke Bupati, kalaupun nantinya arahan disalurkan ya disalurkan.

Ia khawatir apabila dicairkan semuanya, maka berasnya akan dijual, sedangkan telur dan tempe bisa rusak seperti dikutip dari Surya.co.id dengan judul Mensos Risma Marah Besar Saat Cek Penerima BPNT Sembako di Tuban, Ini Gara-garanya.

"Baru kali ini ditransfer tiga bulan, kami tahan untuk dua bulan dulu. Lalu pada Agustus kami dorong pencairan satu bulan untuk September, rencana begitu," jawab Kadinsos P3A Tuban.

Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Mensos Risma Trending Twitter

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sedang menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.

Semua bermula ketika dia marah saat melakukan peninjauan di dapur umum Gedung Wyata Guna.

Gedung tersebut terletak di Jalan Pajajaran Kota Bandung.

Sementara peninjauan Risma dilakukan pada hari Selasa (12/7/2021). 

Menurut sang Mensos, dapur di gedung tersebut kurang alat-alat.

Ia memberikan contoh, hanya ada empat kompor di dapur umum.

Baca juga: Pria di Wonogiri Bunuh Diri, Diduga karena Masalah Keluarga, Polisi: Istri Wafat Terpapar Covid-19

Padahal dapur umum tersebut disiapkan untuk menyuplai makanan pada petugas.

Petugas yang dimaksud seperti anggota TNI dan Polri, warga isoman, hingga petugas makam.

Sedangkan kebutuhan makanan untuk petugas hingga warga isoman, sedikitnya butuh 2000 bungkus makanan.

Risma pun meminta agar jajarannya para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas untuk cepat dan tanggap dalam melayani suplai makanan, dikutip dari TribunJabar.id.

Terlihat Risma pun berupaya untuk mencari kompor tambahan bersama dengan stafnya.

"Ini siapa yang mau mencari kompor? Kalau enggak ada biar saya yang carinya," jawab Risma pada petugas.

Tak lama, Risma bersama stafnya meninggalkan dapur umum. Belakangan dia pergi ke Jalan Bima mencari kompor.

Risma pun mengatakan pada ASN yang bertugas tersebut untuk bekerja secara profesional.

Baca juga: Videonya Joget Tanpa Masker Viral, Istri Gubernur Maluku Minta Maaf, Berdalih : Itu Video Lama

Bahkan apabila tidak profesional, Risma mengatakan akan memindahkan ASN anak buahnya ke Papua.

"Kalau saya melihat masih ada yang duduk-duduk manis di dalam kantor, saya pindahkan kalian semua ke Papua."

"Saya enggak bisa pecat kalau enggak ada salah. Tapi, saya bisa pindahkan. Jadi, tolong peka sedikit dengan keadaan," ujarnya.

Trending di Twitter

Menteri Sosial Tri Rismaharini trending di twitter seusai dirinya marah-marah saat melakukan peninjauan dapur umum di Wyata Guna, Bandung.
Menteri Sosial Tri Rismaharini trending di twitter seusai dirinya marah-marah saat melakukan peninjauan dapur umum di Wyata Guna, Bandung. (TRIBUN/DANY PERMANA // Tangkap layar Twitter)

Rupanya pernyataan Risma terkait akan membuang ASN ke Papua menjadi sorotan banyak pihak, termasuk para warganet.

Hingga beberapa tagar trending di Twitter yang mengarah pada Risma.

Tagar-tagar tersebut yakni, Rasis yang berada di urutan pertama dengan hampir 7.000 cuitan, juga tagar Bu Risma dengan lebih dari 7.000 cuitan.

Baca juga: Identitas Mayat Terlipat dalam Plastik di Penampungan Air Lampung Terkuak, Istri sedang Hamil Tua

Sebagian cuitan mengatakan apa yang dikatakan Mensos Risma dianggap sensitif bagi masyarakat Indonesia Timur.

Namun sebagian bersikap sebaliknya, dan mendorong agar warganet tak menganggap apa yang dikatakan Risma sebahai hal yang rasis.

Fadli Zon Berkomentar

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tanggapi pernyataan Mensos Risma.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tanggapi pernyataan Mensos Risma. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon memberikan komentarnya terkait pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Risma tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa pernyataan tersebut sensitif.

Baca juga: Banyak Pegawai Balai Disabilitas yang Tak Bantu di Dapur Umum, Mensos Risma Ngamuk: Kayak Priyayi

Menurutnya dari pernyataan Risma, seolah Papua menjadi tempat hukuman bagi ASN yang tidak profesional.

Fadli Zon beri komentar soal pernyataan Menteri Risma soal akan pindahkan ASN ke Papua apabila tak profesional.
Fadli Zon beri komentar soal pernyataan Menteri Risma soal akan pindahkan ASN ke Papua apabila tak profesional. (Tangkap layat twitter @fadlizon)

Politikus Partai Gerindra tersebut juga meminta agar sang menteri mencabut pernyataannya.

"Pernyataan Menteri Sosial ini menyiratkan seolah Papua jd tempat hukuman ASN yg tak becus. Sebaiknya cabut saja pernyataan sensitif seperti ini," tulis Fadli Zon di twitter pribadinya.

Dikecam Tokoh Papua

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Muhammad Rifai Firdaus juga ikut menanggapi pernyataan Risma yang mengancam ASN tak becus akan dipindahkan ke Papua.

Rifai, yang juga tokoh dari Papua mempertanyakan mengapa seorang Risma sampai mengeluarkan pernyataan tersebut.

Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus tanggapi pernyataan Mensos Risma
Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus tanggapi pernyataan Mensos Risma (Kompas TV)

"Jangan sampai kalimat ini terucap dari elite-elite lainnya. Mengapa harus Papua dijadikan lokasi pemindahan para ASN yang berkinerja buruk?" tanya Rifai di Twitter pribadinya, Selasa (13/7/2021).

Rifai memahami, letak Papua berada jauh dari Jakarta.

Meski demikian, ia menyebut bukan berarti Papua harus dipandang negatif bahkan digunakan untuk menakut-nakuti ASN yang berkinerja buruk

"Letak geografis Papua mungkin memang jauh dari ibukota negara, tapi bukan berarti Papua jauh dari adab dan kecerdasan."

"Banyak mutiara lahir dari Papua untuk bangsa ini. Mungkin ibu lupa," ujarnya seperti dikutip dari WartaKotalive.com dengan judul Tokoh Papua Rifai Darus Kecam Pernyataan Risma yang Ancam Pindahkan ASN Tak Becus ke Papua.

Artikel lainnya terkait Tri Rismaharini

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama) (Surya)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved