Mengadu ke Mensos Risma, Penerima Bansos Ngaku Kena Pungli, Kena Potongan 'Uang Kresek' Rp 50.000
Menteri Sosial Tri Rismaharini mendapatkan aduan dari penerima bansos yang mengaku terkena pungli.
Risma melanjutkan, ada seorang penerima BPNT lain yang juga dimintai pungli oleh seorang oknum.
Korban yang bernama Maryanih itu memang mendapatkan bantuan.
Namun, jumlah bantuan non-tunai yang diterima tidak genap Rp 200.000.
"Tadi sudah dihitung oleh bapak yang dari Satgas Pangan atau Mabes Polri, harga dari komponen yang diterima hanya Rp 177.000, dari yang seharusnya Rp 200.000. Jadi, ada Rp 23.000 (terpotong).
Coba bayangkan Rp 23.000 dikali 18,8 juta (penerima BPNT)," papar Risma.
Baca juga: Dapat Aduan dari Penerima Bansos, Mensos Risma Cecar & Marahi Kadinsos Tuban: Ke Mana Uangnya?
Melihat adanya praktik pungli, Risma meminta para penerima BST, BPNT, dan PKH lainnya segera melapor kepada pemerintah jika jadi korban pungli.
"Tolong bantu kami untuk mengetahui apakah ada pemotongan atau tidak, kalau gini-gini terus tidak bisa selesai urusannya, kapan warga mau bisa sejahtera!" tutur mantan Wali Kota Surabaya itu.
Dipotong Rp 50.000
Mensos juga menemukan pungli yang dialami oleh salah satu warga yang terdaftar sebagai penerima PKH.
Kejadian itu bermula saat Risma mengunjungi salah seorang KPM di Karang Tengah, Kota Tangerang, Rabu.
Adapun pembicaraan antara Risma dan korban pungli diabadikan dalam sebuah rekaman yang diterima Kompas.com.
Mensos bertanya kepada seorang perempuan warga Karang Tengah berkait oknum yang melakukan pungli.
Perempuan itu mulanya takut untuk membeberkan nama oknum tersebut.
Jika korban membeberkan nama oknum itu, dia diancam bahwa ke depannya tak akan ada BST lagi untuknya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/warga-yang-direlokasi-risma-meninggal.jpg)