Sakit Hati Tak Dinikahi Seusai Hamil, Dokter Bakar Bengkel di Tangerang, Pacar & Orangtuanya Tewas
Dokter di Tangerang bakar sebuah bengkel hingga menyebabkan pacar dan orangtuanya tewas.
TRIBUNMATARAM.COM - Kasus pembakaran dengan korban jiwa terjadi di kawasan Kota Tangerang.
Lokasi tepatnya ada di sebuah bengkel daerah Cibodas, Kota Tangerang.
Kebakaran tersebut mengakibatkan tewasnya tiga orang.
Korban tewas adalah pasangan suami istri.
Mereka berinisial ED (63) dan LI (54).
Selain itu, anak korban juga turut meninggal dunia.
Baca juga: Baru Sehari Menikah, Istri di Kupang Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Mayat Pertama Kali Ditemukan Suami
Baca juga: Lamaran Ditolak, Pria di Cisauk Bunuh Mantan Pacar Lalu Bakar Jasadnya, Sempat Ancam Keluarga Korban

Sang anak bernisial LE (35).
Sementara dua orang selamat, yakni ME (22) dan NA (21).
Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.
Aparat kepolisian bahkan telah menangkap pelaku pembakaran.
Baca juga: Pria Nias Ditemukan Tewas Tak Wajar di Kebun Kelapa Sawit, Posisi Tergantung di Bawah Gubuk
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengatakan, pelaku adalah MA (sebelumnya ditulis MM), yang merupakan kekasih dari LE.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, ditentukan bahwa tersangka, yaitu MA," papar Abdul dalam keterangannya, Selasa (10/8/2021).
Pada Jumat pekan lalu, sekitar pukul 23.10 WIB, pelaku yang berprofesi sebagai dokter itu cekcok dengan korban LE di depan bengkel tersebut saat berada di mobil MA.
LE kemudian turun dari mobil dan masuk ke bengkel lalu memberitahu ke keluarganya bahwa kekasihnya bakal membakar lokasi itu.
Seketika, pelaku yang berjenis kelamin perempuan itu mengendarai mobilnya dan pergi dari bengkel.
"Tidak lama kemudian terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran," paparnya.
Saat kebakaran terjadi, dua orang menyelamatkan diri dan tiga orang lainnya meninggal dunia.
Usai kejadian, kepolisian melakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku.
Polisi menemukan barang bukti berupa bensin yang berada di dalam mobil MA.
Pelaku mengaku hanya melempar dua plastik ke dalam bengkel yang menyebabkan bengkel tersebut meledak hingga terbakar.
Baca juga: Tulis RIP di FB, Remaja di NTT Ditemukan Tewas Besoknya, Polisi: Diduga Stres Akibat Penyakitya
"Selanjutnya pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Jatiuwung untuk diproses lebih lanjut," sebutnya.
Abdul menambahkan, motivasi pelaku melakukan pembakaran itu lantaran dia hamil di luar nikah, tetapi orangtua korban tak mengizinkan anaknya menikahi MA.
"Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orangtua korban tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku," papar dia seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Polisi Tangkap Dokter Pembakar Bengkel di Cibodas yang Tewaskan 3 Orang, Pelaku Pacar Korban".
Kasus Pembakaran Lainnya
Sebuah kasus pembunuhan sadis terjadi di daerah Cisauk.
Bagaimana tidak, pelaku tak hanya menghabisi nyawa korbannya, tapi juga membakar jasadnya.
Kini, ayah korban menceritakan detik-detik sebelum anaknya tewas di tangan pelaku.
Ayah korban diketahui bernama Aziz.
Sementara korban wanita berusia 19 tahun berinisial SZ.
Pada hari pembunuhan, SZ pamit pada sang ayah untuk bekerja sekira pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gadis Muda di Cisauk Terinspirasi Film, Korban Dibakar Pakai Kayu Kering & Ilalang
Baca juga: Janda Muda yang Ditemukan Mengambang Tanpa Busana di Banyuasin Dibunuh karena Tolak Dinikahi

Biasanya, SZ akan pulang dari kerjanya pada pukul 20:00 WIB.
Namun, SZ tak kunjung pulang ke rumah pad ahari Kamis (8/7/2021).
"Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, dia pamitan mau kerja. Seperti biasa saja,"
"Pulangnya juga biasanya pukul 20.00 WIB. Eh ini dia gak ada kabar," cerita Aziz, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Ajakan Berhubungan Ditolak, Remaja di NTT Bunuh Tante, Tusuk Pakai Kayu agar Korban Tak Minta Tolong
Karena tak ada kabar, Aziz langsung menghubungi nomor kontak sang putri.
Namun tetap saja, tidak ada respon seperti dikutip dari TribunJakarta.com dengan judul Gelagat Tak Biasa Gadis di Cisauk Sebelum Dibakar Mantan Pacar, Ayah Ungkap Pesan Terakhir Korban.
Menunggu ketidakpastian kapan SZ pulang, Aziz tak sengaja melihat kabar viral di Facebook.
Aziz melihat adanya penemuan mayat wanita terbakar pada Jumat pagi di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk yang berada sisi selatan Desa Cibogo, tempatnya tinggal bersama sang anak.
Melihat kabar tersebut, entah mengapa hati Aziz yakin mayat tersebut adalah SZ, putrinya yang tak ada kabar.
"Pas saya lihat itu jenazah di Facebook, saya sudah merasa itu anak saya. Saya sudah yakin banget," aku Aziz.
"Di batin, saya yakin itu anak saya." sambungnya.
Usai melihat informasi tersebut, Aziz buru-buru mendatangi Polres Tangerang Selatan.
Keyakinan Aziz terjawab ketika melihat pakaian yang dipakai SZ terakhir sama dengan pakaian yang dipakai mayat terbakar tersebut.
"Saat saya di-BAP, polisi menunjukkan pakaian terakhirnya. Iya benar itu pakaian anak saya," kata Aziz dengan suara bergetar menahan amarah.
Aziz tak pernah menyangka putrinya meninggal dengan sangat tragis.
Aziz juga mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum kejadian itu menimpa anaknya.
Namun, Aziz teringat gelagat tak biasa SZ sebelum pamit bekerja pada Kamis sore.
SZ sempat menitipkan pesan kepada adiknya dan menyempatkan bermain TikTok bersama.
Dirasa Aziz, hal ini jarang sekali dilakukan SZ.

Katanya kepada sang adik, SZ berpesan agar tak banyak jajan.
"Jangan bandel, jangan banyak jajannya, kasihan sama bapak-ibu," ucap SZ dalam pesannya untuk sang adik, seperti ditirukan Aziz.
Pelaku mantan pacar
Pelaku di balik tewasnya gadis itu adalah mantan kekasihnya, DS (20).
DS dibantu temannya, US membunuh SZ dengan keji lalu membakarnya di kebon singkong tempat korban ditemukan.
Usut punya usut, peristiwa tragis itu dilakukan DS lantaran sakit hati.
Tiga pekan sebelum pembunuhan terjadi, DS sempat melamar SZ.
Namun, Aziz menyebut menolak lamaran DS dengan alasan putrinya masih belum cukup umur.
"Sebetulnya pelaku (DS) sempat ngelamar anak saya (SZ) tiga minggu lalu kira-kira," ucap Aziz
"Saya tolaklah, pertama anak saya masih kecil. Kedua anak saya masih tulang punggung kelurga," sambungnya.
Aziz ingat, DS yang bekerja sebagai tukang salon ini datang ke rumahnya untuk melamar pada pertengahan Juni 2021.
DS bahkan datang dua kali demi meluluhkan hati Aziz.
"Waktu itu Rabu bulan Juni mau melamar, datangnya malam. Karena saya enggak ada di rumah jadi pergi lagi," jelasnya.
Ada surat perjanjian
Tak disangka setelah penolakan tersebut, DS mengeluarkan sebuah surat perjanjian.
Dalam surat itu, ada unsur ancaman yang ditujukan ke keluarga SZ.
Kata Aziz, surat itu mengatakan keluarga tidak menuntut apapun bila terjadi sesuatu pada SZ.
"Pokoknya panjang lebar dia ngeluarin surat perjanjian. Intinya sih kalau nolak, kalau ada apa-apa sama anak saya, itu enggak tanggungjawab," ungkap Aziz.
Baca juga: Fakta Kasus Mayat Wanita Hangus Terbakar: Korban Pembunuhan, Motif Sakit Hati, Saksi Sampai Ketakuan
Terkejut Lihat Sosok Keluarkan Asap

Mayat SZ pertama kali ditemukan Muslim berjarak sekitar 10 meter dari saung saat hendak menggarap lahan garapannya.
Ia bergegas balik ke rumah dan berucap kepada istrinya, Dahyana, dengan mimik ketakutan.
Dahyana menduga suaminya kembali pulang karena ada barang yang tertinggal.
Sudah menjadi kebiasaan Muslim keluar rumah menuju ladang pukul 05.30 WIB.
Belum sempat Dahyana bertanya tersebab apa pulang secepat itu, Muslim langsung memberikan pesan singkat, padat, dan jelas.
Ditingkahi raut ketakutan, Muslim perlahan bercerita kepada sang istri atas apa yang dilihatnya barusan di lahan yang ia tanami terong.
"Jangan ke kebun dulu. Di kebun ada orang yang terbakar," pesan Muslim seperti ditirukan Dahyana saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (10/7/2021).
Mulanya, Muslim penasaran melihat sesuatu berasap di atas tanah, padahal masih pagi.
Spontan ia terkejut asap itu berasal dari tubuh manusia yang terbakar.
Mayat tersebut sudah sulit dikenali. Seluruh tubuhnya hitam gosong dan masih mengeluarkan asap saat Muslim menemukannya.
Masih terlihat sisa kain warna krem sisa pembakaran.
Bahkan, ada tulang seukuran jari tangan yang tertinggal di tempat kejadian perkara.
"Dia panik, kakinya sampai gemetaran gitu," imbuh Dahyana.
Sebagai istri, ia mencoba menenangkan sang suami dan ,menemaninya untuk melaporkan apa yang dilihatnya ke Ketua RT setempat, berlanjut ke Polsek Cisauk.
Muslim yang telah memberi Dahyana tiga anak itu sempat dimintai keterangan secara intensif di kantor Polres Tangerang Selatan selama dua hari.
Mayat SZ dievakuasi dan dibawa untuk diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, karena jasadnya sulit diidentifikasi secara manual.
(TribunJakarta/ Siti Nawiroh) (Kompas/ Muhammad Naufal)