Terapis Bekam Tewas di Bekasi Sempat Makan Bakso dengan Pelaku, Curhat M Nikah Malah Diajak Nginap

Polda Metro Jaya akhirnya menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap terapis bekam di Bekasi.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
IST
Sesosok mayat wanita ditemukan setengah terkubur di kolong bekasi, ia diketahui merupakan seorang terapis bekam. 

Reporter : Salma Fenty

TRIBUNMATARAM.COM - Detik-detik pembunuhan RSJ (33), wanita yang juga seorang terapis bekam di Bekasi akhirnya terungkap dalam proses pra-rekonstruksi.

Polda Metro Jaya akhirnya menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap terapis bekam di Bekasi.

Sebelumnya, mayat RSJ ditemukan setengah terkubur di kolong Tol Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat.

Tak butuh waktu lama bagi polisi mengungkap pelaku yang ternyata adalah rekan seprofesi korban.

Sebelum tewas, RSJ sempat makan bakso bersama dengan pelaku.

Namun, dalam perjalanan, RSJ justru dibunuh oleh MA alias R karena ajakannya menginap ditolak.

Peristiwa bermula saat korban pamit kepada keluarganya di wilayah Cakung, Jakarta Timur, Rabu (4/8/2021).

Ternyata, sebelumnya korban sudah dihubungi pelaku MA alias R melalui sambungan telepon untuk memberikan pekerjaan kegiatan terapi di Hambalang, Bogor sekira pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Pembunuh Wanita Terapis Bekam di Bekasi Ternyata Teman Seprofesi, Shareloc Jadi Petunjuk Penting

Baca juga: Fakta Pembunuhan Terapis Bekam Hamil 5 Bulan di Bekasi, Mayat Setengah Terkubur, Sempat Ada Jeritan

Saat itu, korban membawa motor dan alat terapi bekam ke stasiun Cakung.

Ternyata, pelaku MA alias R sudah bersiap menjemput korban di Stasiun Cakung.

Tersangka dan korban pun berangkat menggunakan sepeda motor berboncengan menuju kediaman H Dani di Hambalang, Bogor.

Sekitar pukul 14.50 WIB tersangka dan korban tiba di rumah H Dani di Hambalang, Bogor.

Di lokasi tersebut, kegiatan bekam tidak jadi karena  H Dani sedang pergi ke Cikeas.

Karena bekam tidak jadi, korban dan pelaku ke rumah besar yang biasa disebut vila untuk salat ashar.

Tiba di vila pelaku bertemu dengan saksi Dahlan.

Tersangka dan korban melanjutkan perjalanan ke rumah Ahmad yang lokasinya tak jauh dari situ.

Sesampainya di rumah Ahmad tersangka dan korban memesan bakso.

Setelah menyantap bakso bersama, tersangka minta dibekam oleh korban karena mengaku kondisinya kurang sehat.

"Setelah tersangka dan korban makan bakso tersangka minta badannya dibekam karena tersangka badannya merasa kurang enak," kata Panit II Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Reza Pahlevi yang memimpin jalannya pra rekonstruksi, Jumat (13/8/2021).

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Kompas/ handout)

Setelah selesai melakukan kegiatan bekam, korban memberikan kartu nama kepada Ahmad.

Di kartu nama tersebut ada nomor korban dan tersangka.

Setelah itu, tersangka dan korban berpamitan pulang untuk mengantarkan korban pulang ke rumah.

Koban dan pelaku berboncengan berangkat dari kediaman Ahmad.

Dalam perjalanan pulang tersebut, pelaku dan korban sempat ngobrol masalah asmara.

RSJ menceritakan dalam waktu dekat dia ingin menikah karena sudah memiliki calon suami.

Namun, pelaku sempat mengajak korban menginap di suatu tempat.

Ajakan itu langsung ditanggapi sinis korban dengan memukul MA yang sedang mengemudikan motor.

"Dipukul satu kali, saat itu di bagian kepala memakai helm, sambil bilang 'ngaco kamu, aku udah punya calon'," kata Panit Resmob Polda Metro Jaya AKP Reza Pahlevi yang memimpin jalannya rekonstruksi.

Masih dalam perjalanan, pelaku tiba-tiba meminta untuk menepi.

Alasannya, dia kebelet buang air kecil sehingga dipilih lahan kosong Kolong Tol Jatikarya.

Posisi pelaku buang air kecil menghadap ke dinding pembatas antara lahan dan jalan, sementara korban berdiri dekat motor sambil membelakangi.

Sesosok mayat wanita ditemukan setengah terkubur di kolong bekasi, ia diketahui merupakan seorang terapis bekam.
Sesosok mayat wanita ditemukan setengah terkubur di kolong bekasi, ia diketahui merupakan seorang terapis bekam. (IST)

Pada saat itu, korban dan pelaku sempat kembali cekcok.

Tidak dijelaskan secara detail alasan kedua adu mulut tetapi diduga masih dalam perkara yang sama.

Korban merasa tidak senang ketika pelaku mengajak menginap, apalagi sejak awal dia berbicara dalam waktu dekat ingin menikah dengan calon suaminya.

"Tersangka ingin buang air kecil dan berhenti di TKP. Setelah selesai, korban mencaci maki tersangka," ucapnya.

Karena tidak terima dicaci maki, pelaku kalap memukul wajah korban sebanyak dua kali.

Korban berusaha melarikan diri tapi langsung dipukul bagian pundak hingga tersungkur.

"Saat korban terjatuh, pelaku membekap korban hingga lemas," ungkap Reza.

Korban dalam kondisi lemas langsung dibawa ke gundukan tanah, badannya dikubur serta tas dan ponselnya dibawa kabur tersangka.

Hingga akhirnya jasad korban ditemukan seorang pencari rumput, Jumat (6/8/2021).

Shareloc Jadi Petunjuk Penting

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan penangkapan pelaku berawal dari pengakuan seorang saksi yang merupakan teman korban.

Saksi tersebut diketahui dikirim share location (shareloc) oleh korban.

Berdasarkan pengakuan saksi, polisi pun melakukan pendalaman sampai akhirnya mengarah ke sebuah villa di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Ilustrasi penemuan mayat dikubur
Ilustrasi penemuan mayat dikubur (Tangkap layar)

"Penyidik melakukan pendalaman di daerah sana, ada ditemukan seorang yang bekerja sebagai penjaga villa. Inisial penjaga vila D sebagai saksi, yang mengetahui kalau korban memang terakhir ketemu sama dia," kata Yusri Yunus saat merilis kasus ini, Kamis (12/8/2021).

Polisi kembali melakukan penelusuran, hingga mendapat informasi bahwa pelaku dan korban sempat menuju wilayah Citereup, Bogor.

"Jadi berhenti di salah satu rumah milik temannya, inisial A, karena pada saat itu pelaku ini mengaku merasa kurang sehat. Sampai di rumah A dilakukan bekam," ujar Yusri.

"Dari situ penyidik kemudian mendapat titik terang pelakunya. Karena lepas dari sana, menurut keterangan tersangka setelah kita amankan, bahwa memang sempat terjadi cekcok antara tersangka dengan korban," ujarnya.

Menurut Yusri pelaku merupakan rekan satu profesi korban sebagai terapis bekam.

"Tersangka inisial MA alias R. Korban dan pelaku ini sama-sama bekerja sebagai terapis bekam," ujarnya.

Motif asmara

Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan berdasarkan pemeriksaan, pelaku mengaku menyukai korban.

Bahkan, lanjut Yusri, tersangka sudah mengutarakan niatnya untuk menikahi korban.

"Motifnya karena tersangka ini suka dengan korban, bahkan sempat tercetus kalau tersangka akan menikahi korban," kata Yusri.

Namun, RSJ menolak ajakan menikah MA alias R.

Alasannya, tersangka sudah beristri dan korban juga telah memiliki kekasih.

"Korban tidak mau (diajak menikah), dan korban mengakui kalau dia juga sudah punya pasangan atau pacar yang rencana kawin. Nah, ini yang membuat si tersangka ini tidak terima," ujar Yusri.

Dari sana, tersangka pun mulai menyusun rencana untuk menghabisi nyawa korban.

Ilustrasi TKP pembunuhan
Ilustrasi TKP pembunuhan ((SHUTTERSTOCK/ New Africa)

Sebelumnya proses penangkapan terduga pelaku tersebut tersebar di sejumlah akun media sosial, satu diantaranya diunggah di akun Insagram @peristiwa_sekitar_kita.

Dilihat dari postingan itu, terlihat terduga pelaku yang mengenakan pakaian berwarna coklat diinterogasi sejumlah polisi berpakaian sipil di teras rumah.

Tak terdengar jelas apa yang dikatakan para polisi kepada terduga pelaku.

Terduga pelaku itu terlihat hanya mengangguk dari setiap perkataan yang disampaikan polisi.

Pelaku kemudian dibawa masuk ke dalam rumah tanpa melakukan perlawanan.

Dalam keterangan di unggahan tersebut dijelaskan bahwa terduga pelaku yang menghabisi terapis bekam itu dibekuk Unit II Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pria berinisial MAR itu ditangkap di rumahnya di daerah Depok, Jawa Barat pada Rabu (11/8/2021) dini hari.

Berita lain terkait pembunuhan

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved